Rabu, 15 Oktober 2014

Batik Cirebon - Hanya Sedikit UKM yang Sudah Kantongi Batik Mark

batik cirebon


Batik Cirebon - Asosiasi Perajin Batik Jatim (APBJ) mencatat dari total 38 kabupaten/kota di Jatim yang melahirkan puluhan jenis batik, baru sekitar 50 UKM yang sudah mengantongi sertifikat Batik Mark.
Padahal, dikatakan Ketua APBJ Putu Sulistiani, sertifikat ini penting untuk menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Putu menegaskan, pemberian label Batik Mark bagi para UKM itu harus dikebut. Karena diharapkan dapat menjadi kunci bersaing dipasar bebas. "Sebab salah satu syarat untuk mengekspor batik adalah produsen harus memiliki sertifikat tersebut," jelas Putu.
Batik Cirebon - Untuk saat ini Putu mengaku mulai mendorong para pelaku UKM batik agar bisa memperoleh sertifikat Batik Mark. Para pelaku UKM, terutama yang kecil masih sulit mendapat label Batik Mark. Menurut dia, kendala umum mereka adalah kesulitan biaya sehingga perlu pendampingan. "Biaya untuk memperoleh Batik Mark cukup tinggi, mencapai Rp 1,7 juta per jenis batik," imbuh Putu.
Fokus APBJ saat ini adalah mengkaji selera pasar internasional terhadap jenis batik yang diminati. Kata dia, pasar batik masih didominasi konsumen lokal karena terkait unsur nasionalis.
Konsumen potensial dari luar negeri mempunyai selera tertentu yang disesuaikan dengan kondisi negaranya. "Kita harus kaji itu. Memang tidak mudah. Tapi kita harus mampu," tegasnya.
Ia menuturkan saat ini terdapat 180 UKM yang tergabung dalam APBJ. Kedepan ia berharap bisa merangkul lebih banyak UKM batik, agar bergabung dan mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang semakin terbuka di 2015 nanti.
Kedepan tentu saja besar harapan agar semua UKM atau pengrajin batik di seluruh Indonesia bisa mendapatkan batik mark. Ini sangat penting, batik mark juga di anggap bisa mempermudah konsumen untuk menilai apakah batik itu asli atau tidak. Pasar bebas di tenggarai akan sangat mempengaruhi penjualan batik nasional. Saingannya tentu saja dari China atau bahkan Malaysia. Batik mark di harapkan mampu menggerakan konsumen nasional agar mau memakai dan membeli batik produksi negara sendiri, agar pengrajin batik di dalam negeri akan terus memproduksi dan keberlangsungan batik di Indonesia akan semakin lama. (batik cirebon)

0 comments:

Posting Komentar