Kamis, 23 Oktober 2014

Batik Cirebon - Usaha Pengrajin Batik Kian Berkembang

Batik Cirebon - Usaha para pengrajin batik di Pusat Batik Nusantara (PBN) Thamrin City, semakin berkembang. Pengrajin batik yang berasal dari berbagai daerah, bisa langsung memasarkan aneka produk kerajinan batiknya kepada pembeli, guna meraih keuntungan signifikan.
Nani Indrawati, salah seorang pengrajin batik Lasem yang sudah hadir di PBN sejak tahun 2010, mulai menikmati keuntungan usahanya. Toko Surya Kencana miliknya, semakin ramai di kunjungi pembeli dari Jakarta dan luar Jawa.
"Saat ini, usaha makin maju dan sudah punya empat toko yang tersebar di lantai dasar satu pusat perbelanjaan ini," ujar Nani yang ditemui beberapa waktu lalu.
Batik Cirebon - Menurut Nani, usaha kerajinan batik Lasem miliknya melayani pembeli dari Surabaya, Semarang, Sumatera dan Kalimantan. "Pembeli dari luar kota biasanya membeli dalam bentuk grosiran untuk dijual kembali, baik dalam bentuk kain maupun baju laki-laki, dan perempuan," jelas Nani.
Diakuinya, harga baju batik Lasem dijual berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 750.000. "Untuk omset perbulan sekitar Rp 500.000.000," kata Nani.
Usaha kerajinan batiknya, menurut Nani, telah mempekerjakan dan sekaligus menghidupi sekitar 150 orang pembatik di daerah Lasem, Pemalang, Jawa Tengah. "Usaha kerajinan batik kami sudah 35 tahun di Lasem, dan hubungan kerja dengan para pembatik saling memberi manfaat dan keutungan," ungkapnya.
Menikmati keuntungan sebagai pengrajin batik, juga diakui oleh Suyanto, salah seorang pengrajin batik Solo yang sudah berjualan di Thamrin City sekitar empat tahun lalu.
Usaha kerajinan batik Solo, menurut pemilik Toko Batik Sen'd ini, telah menghidupi ratusan pembatik di Solo yang bermitra dengan usahanya. "Usaha kerajinan Batik kami sudah puluhan tahun di Solo," ungkap Suyanto.
Suyanto sendiri menjual aneka jenis kain batik, baju laki-laki dan perempuan, souvenir batik, tas, dan dompet batik, dengan harga mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 3.000.000 per helai. "Toko kami biasanya ramai dikunjungi pembeli dari Jakarta dan luar Jawa, seperti Bengkulu, Padang, Jambi," ujarnya
Batik Cirebon - Sebagai pengrajin yang langsung menjual Batik, menurut Suyanto, dirinya bisa mendapatkan keuntungan signifikan. Omset penjualan di tokonya bisa mencapai Rp 600.000.000 per bulan. Sedangkan dari Butik miliknya bisa mencapai Rp 900.000.000 per bulan. "Saya punya beberapa toko batik di sini. Padahal, awalnya saya hanya punya satu toko," ungkap dia.
Suyanto mengakui, batik sudah menjadi trend dan disukai berbagai lapisan masyarakat untuk keperluan kerja dan acara-acara resmi. Sehingga, kata dia, permintaan akan batik semakin meningkat dari waktu ke waktu. "Usaha pengrajin batik semakin menguntungkan sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap batik," ujarnya.
Batik Cirebon - Menurut Public Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna, menghadirkan para pengrajin batik di Jakarta merupakan komitmen pihaknya untuk mengangkat batik sebagai warisan leluhur bangsa Indonesia. Terlebih, kata dia, kegairahan ini diinspirasi oleh pengakuan terhadap Batik Indonesia oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia
Thamrin City, kata dia, sudah memiliki Pusat Batik Nusantara (PBN) yang menjadi pusat jual beli produk batik nasional. Tak kurang, 950 pengrajin dan pedagang batik berbisnis dan mengembangkan batik nusantara, dengan misi menjadikan batik sebagai tren fashion di dunia.
Batik Cirebon - Hingga saat ini, lanjut dia, PBN sudah menghadirkan berbagai pengrajin batik yang berasal dari Pekalongan, Yogyakarta, Bantul, Lasem, Solo Raya, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Purbalinggga, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Jepara.
"Semakin lengkap, koleksi batik yang ada di Thamrin City dengan hadirnya Batik Batavia, Papua, Kalimantan Selatan dan Batik Tanah Lake dari Padang," ucap Lucy.
Kehadiran para pengrajin batik di Jakarta sebagai pusat bisnis dan perdagangan tentu saja mempermudah, dan mendekatkan interaksi antara pengrajin, dan konsumen batik potensial di ibukota.
"Jakarta merupakan pasar yang sangat potensi bagi para pengrajin dan para pengusaha batik asal dari daerah, karena jumlah penduduk dan perputaran uang di Ibukota negar ini sangat besar, selain itu akan semakin mempermudah warga Jakarta untuk mendapatkan batik berkualitas dengan variasi batik yang beragam pula," tambahnya. (Batik Cirebon)

0 comments:

Posting Komentar