Batik Cirebon
- Usaha para pengrajin batik di Pusat Batik Nusantara (PBN) Thamrin
City, semakin berkembang. Pengrajin batik yang berasal dari berbagai
daerah, bisa langsung memasarkan aneka produk kerajinan batiknya kepada
pembeli, guna meraih keuntungan signifikan.
Nani
Indrawati, salah seorang pengrajin batik Lasem yang sudah hadir di PBN
sejak tahun 2010, mulai menikmati keuntungan usahanya. Toko Surya
Kencana miliknya, semakin ramai di kunjungi pembeli dari Jakarta dan
luar Jawa.
"Saat
ini, usaha makin maju dan sudah punya empat toko yang tersebar di
lantai dasar satu pusat perbelanjaan ini," ujar Nani yang ditemui
beberapa waktu lalu.
Batik Cirebon
- Menurut Nani, usaha kerajinan batik Lasem miliknya melayani pembeli
dari Surabaya, Semarang, Sumatera dan Kalimantan. "Pembeli dari luar
kota biasanya membeli dalam bentuk grosiran untuk dijual kembali, baik
dalam bentuk kain maupun baju laki-laki, dan perempuan," jelas Nani.
Diakuinya,
harga baju batik Lasem dijual berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp
750.000. "Untuk omset perbulan sekitar Rp 500.000.000," kata Nani.
Usaha
kerajinan batiknya, menurut Nani, telah mempekerjakan dan sekaligus
menghidupi sekitar 150 orang pembatik di daerah Lasem, Pemalang, Jawa
Tengah. "Usaha kerajinan batik kami sudah 35 tahun di Lasem, dan
hubungan kerja dengan para pembatik saling memberi manfaat dan
keutungan," ungkapnya.
Menikmati
keuntungan sebagai pengrajin batik, juga diakui oleh Suyanto, salah
seorang pengrajin batik Solo yang sudah berjualan di Thamrin City
sekitar empat tahun lalu.
Usaha
kerajinan batik Solo, menurut pemilik Toko Batik Sen'd ini, telah
menghidupi ratusan pembatik di Solo yang bermitra dengan usahanya.
"Usaha kerajinan Batik kami sudah puluhan tahun di Solo," ungkap
Suyanto.
Suyanto
sendiri menjual aneka jenis kain batik, baju laki-laki dan perempuan,
souvenir batik, tas, dan dompet batik, dengan harga mulai dari Rp 35.000
hingga Rp 3.000.000 per helai. "Toko kami biasanya ramai dikunjungi
pembeli dari Jakarta dan luar Jawa, seperti Bengkulu, Padang, Jambi,"
ujarnya
Batik
Cirebon - Sebagai pengrajin yang langsung menjual Batik, menurut
Suyanto, dirinya bisa mendapatkan keuntungan signifikan. Omset penjualan
di tokonya bisa mencapai Rp 600.000.000 per bulan. Sedangkan dari Butik
miliknya bisa mencapai Rp 900.000.000 per bulan. "Saya punya beberapa
toko batik di sini. Padahal, awalnya saya hanya punya satu toko," ungkap
dia.
Suyanto
mengakui, batik sudah menjadi trend dan disukai berbagai lapisan
masyarakat untuk keperluan kerja dan acara-acara resmi. Sehingga, kata
dia, permintaan akan batik semakin meningkat dari waktu ke waktu. "Usaha
pengrajin batik semakin menguntungkan sejalan dengan meningkatnya
permintaan terhadap batik," ujarnya.
Batik
Cirebon - Menurut Public Relation and Promotion Manager Thamrin City,
Lucy Ratna, menghadirkan para pengrajin batik di Jakarta merupakan
komitmen pihaknya untuk mengangkat batik sebagai warisan leluhur bangsa
Indonesia. Terlebih, kata dia, kegairahan ini diinspirasi oleh pengakuan
terhadap Batik Indonesia oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia
Thamrin
City, kata dia, sudah memiliki Pusat Batik Nusantara (PBN) yang menjadi
pusat jual beli produk batik nasional. Tak kurang, 950 pengrajin dan
pedagang batik berbisnis dan mengembangkan batik nusantara, dengan misi
menjadikan batik sebagai tren fashion di dunia.
Batik
Cirebon - Hingga saat ini, lanjut dia, PBN sudah menghadirkan berbagai
pengrajin batik yang berasal dari Pekalongan, Yogyakarta, Bantul, Lasem,
Solo Raya, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Purbalinggga, Pamekasan,
Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Jepara.
"Semakin
lengkap, koleksi batik yang ada di Thamrin City dengan hadirnya Batik
Batavia, Papua, Kalimantan Selatan dan Batik Tanah Lake dari Padang,"
ucap Lucy.
Kehadiran
para pengrajin batik di Jakarta sebagai pusat bisnis dan perdagangan
tentu saja mempermudah, dan mendekatkan interaksi antara pengrajin, dan
konsumen batik potensial di ibukota.
"Jakarta
merupakan pasar yang sangat potensi bagi para pengrajin dan para
pengusaha batik asal dari daerah, karena jumlah penduduk dan perputaran
uang di Ibukota negar ini sangat besar, selain itu akan semakin
mempermudah warga Jakarta untuk mendapatkan batik berkualitas dengan
variasi batik yang beragam pula," tambahnya. (Batik Cirebon)
0 comments:
Posting Komentar