Sabtu, 11 Oktober 2014

Batik Cirebon - Turis Jepang Minati Batik Klasik Cirebonan

Batik Cirebon – Perajin batik di kabupaten Cirebon, di daerah pantura khususnya mengaku batik tulis tradisional motif klasik Cirebonan cukup diminati oleh turis asal Jepang. Salah satu seorang perajin batikdi Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengatakan, batik klasik dengan motif khas Cirebon cukup di minati oleh turis asal Jepang.
Dikatakannya, berbagai motif batik tulis klasik seperti motif Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, dipesan turis Jepang untuk dijadikan bahan pakain model Kimono.
Batik Cirebon - Menurut dia, permintaan batik tulis klasik tersebut cukup menggairahkan, karena kain batik tersebut semakin diminati oleh turis Jepang, Singapura, Taiwan, dan Eropa. Dalam satu pekan bisa terjual 90 lembar kain batik.
"Batik klasik Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, membutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakannya," kata dia.
Cirebon merupakan daerah penghasil batik yang memiliki motif unik dan khas. Yang harus dipertahankan sehingga mampu bersaing dan diminati oleh pasar ekspor seperti Singapura dan Eropa.
Sementara itu Akiko salah seorang turis asal Jepang mengaku motif batik klasik khas Cirebon memiliki gambar menarik, meski perpaduan warna cukup sederhana.
Ia mengatakan, bahan batik klasik cocok sebagai kain khas Jepang kimono, selain lembut dan halus bisa dikenakan saat musim panas. Akiko membeli tiga kain batik untuk dibawa pulang.
Jepang dan Indonesia sejak lama memang di kenal sudah bekerja sama dalam hal budaya. Ini sangat menarik. Ketika kimono (pakaian khas Jepang) menggunakan bahan batik khas Indonesia, Batik Cirebon khususnya.
Cirebon yang memiliki corak batik yang begitu khas perlu untuk terus di lestarikan, mengingat batik Cirebon sudah semakin langka pengrajinnya di kotanya sendiri. Perlu adanya pembekalan kepada anak muda agar berminat sebagai pengrajin batik.
Dewasa ini profesi pengrajin batik di anggap sebagai profesi rendahan. Paradigma tersebut tentu saja perlu di rubah, dengan cara merubah pola pandang mereka bahwa batik adalah kain yang berkelas, maka dari itu batik tidak akan kalah dengan kain modern.

0 comments:

Posting Komentar