Selasa, 26 Agustus 2014
Sabtu, 03 Mei 2014
Batik Cirebon-Publik Italia Terpukau Tenun Dan Batik Indonesia
Batik Cirebon-Publik Italia Terpukau Tenun Dan Batik Indonesia.Batik Indonesia dan tenun dalam busana klasik dan kontemporer karya dua perancang mode papan atas Indonesia, Chossy Latu dan Carmanita memukau publik Italia.Peragaan busana diselenggarakan dalam acara Wonderful Indonesia: A Kaleidoscope of Indonesian Heritage di Roma oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Roma dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Acara yang dihadiri sekitar 600 orang dari kalangan pejabat pemerintah, korps diplomatik, pebisnis, pengamat mode internasional, dan media massa dimaksudkan untuk memperkenalkan Tenun Dan Batik Indonesia untuk menuju coutoure dan memperoleh pasar di Italia dan Eropa, demikian keterangan pers KBRI Roma yang diterima ANTARA London, Senin.Peragaan busana ini terpadu secara unik dan harmonis dengan pagelaran budaya yang menyajikan berbagai tarian dari Bali, Betawi, Sumatera Barat, dan Jawa Barat serta "mini exhibition" yang memajang produk-produk Indonesia mulai dari handicraft sampai dengan contoh agricultural products seperti kopi dan kakao.
Suasana Indonesia pun semakin terasa kental dengan alunan musik tradisional Arumba dan Sasando serta peragaan membuat batik oleh Putri Favorit Batik Nusantara 2011, Twinda Rarasati.Chossy Latu dan Carmanita bukan nama yang baru muncul di panggung internasional.Pada pagelaran kali ini, Chossy Latu tetap konsisten menggunakan kain tenun dalam baju-baju rancangannya yang sengaja dibuat klasik dan simple dan "wearable" agar dapat dipakai sehari-hari.Sementara itu, Carmanita yang lahir di lingkungan keluarga pembatik, menggelar koleksi busana Batik Indonesia rancangannya yang beraliran kontemporer dengan inspirasi alam.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Roma Priyo Iswanto mengatakan masyarakat dunia perlu ikut melestarikan Batik Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia dengan cara tidak harus ikut membuat Batik Indonesia tetapi memberikan pasar buat Batik Indonesia.Dalam rangka menuju "haute coutoure" dan menembus pasar Italia dan Eropa, KBRI Roma menggandeng Sekolah Mode Koefia di Roma yang telah berumur 100 tahun untuk melambungkan batik dan tenun fashion di Italia, negara yang sering kali disebut sebagai kiblat dunia mode.Acara ini dilaksanakan sebagai satu rangkaian acara Malam Resepsi HUT ke-67 Proklamasi RI dan mengambil tempat di Hotel Sheraton Roma.
Batik Cirebon-Masyarakat Inggris minati lukisan Batik Indonesia
Batik Cirebon-Masyarakat Inggris minati lukisan Batik Indonesia.Masyarakat Inggris meminati lukisan Batik Indonesia, karena pameran lukisan batik yang digelar di lingkungan Lancaster University, Lancaster, Inggris tampak dikunjungi banyak orang."Pameran diadakan di Lancaster Environment Centre selama 1,5 bulan hingga 15 Juni mendatang," kata pengamat batik yang pengajar Batik Indonesia di Inggris, Haikal Bekti Anggoro, kepada Antara London, Minggu.
Kegiatan "Indonesian Batik Paintings Exhibition" yang digelar Esti Mardiani-Euers, pelajar asal Indonesia, itu menampilkan koleksi lukisan batik kontemporer Indonesia asal Jawa Tengah dan Yogyakarta.Kegiatan mahasiswa untuk mempromosikan Indonesia di Inggris Raya itu aktivitas sampingan dari Esti Mardiani-Euers yang menjadi seorang peneliti di bidang water engineering dan dosen di bidang statistik.
Sebelumnya, Esti kerap mengadakan pameran batiknya di pusat kota Lancaster, yaitu di Ashton Memorial, Williamson Park, serta Gregson Centre.Lancaster University merupakan universitas terbaik di UK dan nomor 10 di dunia untuk kategori universitas berusia di bawah 50 tahun."Suatu kehormatan bagi saya untuk diundang mengadakan pameran di kampus berkelas dunia ini," ucap Esti Mardiani-Euers.
Kota Lancaster sendiri terletak di Barat Laut Inggris, dan merupakan kota bersejarah di Inggris yang menahan gempuran bangsa Skotlandia selama berabad-abad.Kastil yang masih berdiri gagah di pusat kota sendiri merupakan kastil milik ratu Inggris, Queen Elizabeth II.Menurut Esti Mardiani-Euers, minat akan karya seni seperti Batik Indonesia menunjukkan tingkat kemakmuran masyarakat, mengingat mengkoleksi benda seni dapat dikategorikan sebagai kebutuhan tersier.
Dulu, minatnya sangat tinggi sebelum resesi 2007-2008 melanda UK, lalu trend sempat menurun sebelum sekarang kembali meningkat setelah ekonomi mulai membaik.Esti Mardiani-Euers memiliki minat di bidang Batik Indonesia karena keluarganya yang bergelut di industri tersebut. Ia dan kakaknya merupakan pelukis batik, serta kerap berkunjung ke desa-desa mencari bakat-bakat terpendam para pelukis Batik Indonesia yang belum dipasarkan secara baik.
"Mereka kurang paham bagaimana teknik marketing hasil karya mereka, padahal di sini orang-orang menawar untuk membeli lukisan mereka seharga jutaan rupiah," ujar Esti.Esti Mardiani-Euers merupakan lulusan Lancaster University bergelar Doktor dengan penelitian di bidang pembangkit listrik tenaga air dengan skala piko, yaitu lebih kecil dari mikro.Bidang penelitiannya sendiri sangat dapat diaplikasikan di Indonesia untuk menerangi desa-desa terpencil. Minatnya akan batik merupakan hobi yang ia geluti untuk mengisi waktu luang di sela kesibukannya.
"Saya coba luangkan waktu untuk selalu mempromosikan Indonesia, dan melalui kapasitas saya sebagai penggemar batik," ujarnya.Peluang bisnis batik di Inggris memang terbuka besar. Tidak hanya sebagai pakaian, namun sebagai lukisan, aksesoris, dan hiasan rumah."Jika hanya dijadikan kemeja atau gaun, Batik Indonesia hanya laku ketika musim panas, karena di musim-musim lainnya akan terlalu dingin untuk mengenakan batik," ujar Haikal Bekti Anggoro, mahasiswa yang juga pengajar batik di Inggris.
"Melihat pameran lukisan batik yang mendapat antusiasme yang tinggi menunjukkan banyak cara lain untuk membawa batik ke Inggris, bukan sekedar baju saja," tambahnya.Pameran ini juga dibuka bersamaan dengan pelaksanaan Britain Goes Batik dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di UK, sebuah gerakan untuk mengenakan batik setiap tanggal 2 di setiap bulannya dan juga kebetulan bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional.Selain itu, pameran ini dijadikan acara pemanasan untuk meningkatkan animo masyarakat kota Lancaster menjelang acara "Indonesian Night" di pusat kota Lancaster yang akan digelar pada 10 Mei mendatang.
Sabtu, 19 April 2014
Batik Cirebon - Kebumen Luncurkan Batik Indonesia Untuk Sarung Jumatan
Batik Cirebon - Kebumen Luncurkan Batik Indonesia Untuk Sarung Jumatan.Setelah bertahun-tahun mengembangkan batik Kebumen yang aplikasinya lebih mengarah untuk busana kemeja dan gaun, Kebumen kini mulai mengembangkan batiknya untuk kain sarung.
"Pengembangan Batik Indonesia untuk dikenakan sebagai sarung sampai saat ini belum menjadi program yang familiar bagi kita. Namun kami akan berusaha memulainya. Sebagai tahap awal, kami akan meluncurkan program penggunaan sarung Batik Indonesia untuk kegiatan 'Jum'atan' di Kebumen," ujar anggota Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kebumen, Cici Suwarso SH, di ruang kerjanya, Selasa (15/04/2014).
Latar belakang pengembangan Batik Indonesia Kebumen untuk diaplikasikan pada kain sarung menurut Cici adalah kecenderungan selama ini yang lebih memfokuskan batik untuk busana kemeja dan gaun. Akibatnya, sarung batik pun terpinggirkan. Padahal untuk memperluas spektrum Batik Indonesia Kebumen, haruslah menggunakan pula sarung sebagai media promosinya karena sarung banyak ikenakan oleh masyarakat.
"Kita cenderung tak memikirkan penggarapan Batik Indonesia untuk sarung. Padahal sarung adalah bagian dari budaya masyarakat kita, termasuk banyak dipakai untuk kegiatan sholat Jum'at di mesjid," papar Cici.
Keinginan Dekranasda Kebumen itu menurut Cici akan diwujudkan dengan kerjasama pembuatan desain dengan perajin batik Kebumen. Hal itu diyakini tak akan sulit mengingat sejak lama batik Kebumen sudah dibuat pula sebagai arung.
"Sedang sebagai media promosi awal dari program ini kami akan bekerjasama dengan pejabat Pemkab dan tokoh masyarakat Kebumen agar bersedia mengenakan sarung batik Kebumen setiap sholat Jum'at di mesjid," jelas Cici (Dwi/KRJogja)
Jumat, 18 April 2014
Batik Cirebon - Amerika Jadi Pasar Ekspor Batik Indonesia Terbesar
Batik Cirebon - Amerika Jadi Pasar Ekspor Batik Indonesia Terbesar.Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebut bahwa pasar ekspor terbesar batik Indonesia adalah Amerika, Eropa dan Jepang.
“Pasar utama kita Amerika, Jepang dan Eropa,” sebut Mari Elka, saat jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (28/9/2011).
Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan (Kemendag), dari tahun 2006 hingga 2010, pangsa pasar eskpor Batik Indonesia ke Amerika menduduki peringkat pertama. Tercatat pada tahun 2010, pangsa pasar ekspor Batik Indonesia ke Amerika sebesar 35,63 persen dengan nilai 24,668 juta dolar AS.
Sementara pangsa pasar Eropa secara komunal berada pada urutan kedua. Kemudian diikuti Jepang dengan pangsa pasar sebsar 10,90 persen dan nilai 7,547 juta dolar AS.
Lebih lanjut, Mari Elka menguraikan bahwa nilai ekspor Batik Indonesia ke semua Negara tujuan, sempat mengalami puncak di tahun 2008 hampir 100 juta dolar AS, tepatnya 93,09 juta dolar AS. Namun setelah itu, turun seiring pengaruh dari krisis global.
“Karena pasar utama kita Amerika, Jepang dan Eropa, yang tiga-tiganya mengalami penurunan dari pertumbuhan ekonominya, mengalami berbagai macam masalah ekonomi. Hingga dapat dikatakan batik itu menjadi item yang mereka akan kurangi pembeliannya,” demikian dikatakannya.
Karenanya, pemerintah akan melakukan strategi diversifikasi pasar (buka pasar) baru ekspor Batik Indonesia. Tidak lagi mengenjot ekspor Batik ke tiga Negara yang mulai lesu.
Seiring dengan itu, diversifikasi produk pun akan dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang baru. “Karena mungkin tiap pasar permintaannya berbeda,” ucapnya.
Namun ditegaskannya, jangan hanya melihat pada nilai ekspor yang 100 juta dolar AS, tetapi lebih dari itu yakni nilai fashion branding yang bisa diperoleh dengan keberadaan Batik di luar negeri.
“Sebagai tools, untuk promosi dan diplomasi, Batik Indonesia itu bisa memiliki nilai yang lebih tinggi daripada nilai yang tercermin dari angka ekspor,” tegas Mari Elka
Kamis, 17 April 2014
Batik Cirebon - Empat Batik Indonesia dari Keraton Dipamerkan di Malang
Batik Cirebon - Empat Batik Indonesia dari Keraton Dipamerkan di Malang.Batik Indonesia dari empat keraton di Indonesia dipamerkan di Kota Malang, Jawa Timur. Pameran tersebut dihadiri puluhan wisatawan mancanegara, seperti dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris.
Pameran Batik Indonesia Keraton itu digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-100 Kota Malang dan merupakan kegiatanan rutin Hotel Tugu Kota Malang.
Pameran yang berlangsung antara 12-27 April itu menghadirkan Batik Indonesia dari berbagai keraton di Indonesia, yakni dari Keraton Yogyakarta, Keraton Sumenep Madura, Keraton Solo dan Keraton Cirebon.
"Pameran kali ini hanya menghadirkan empat batik keraton khas Indonesia," kata Anita Yudhi, Ketua Panitia Pameran Batik Keraton, kepada Kompas.com, Minggu (13/4/2014).
Menurut Anita, dari batik keraton yang dipamerkan itu mayoritas Batik Indonesia yang memiliki sejarah tersendiri dalam pembuatannya. "Seperti batik keraton Sumenep, batiknya lebih identik dengan budaya Indonesia yang dipadukan dengan budaya China atau akulturasi China," jelasnya.
Warna batik keraton Sumenep didominasi warna cokelat, hijau dan merah. "Di daerah pesisir mayoritas akulturasi China. Karena warga China jika ke Nusantara turun di pesisir Indonesia, seperti Keraton Solo, Cirebon dan Surakarta serta Sumenep," ungkap Anita.
"Kalau Keraton Solo dan Yogyakarta pada dasarnya motifnya sama. Diantaranya, parang barong, trumtum kawung. Pembedanya hanya warnanya saja. Sogannya cokelat kuning keemasan. Yogyakarta latarnya cokelat kombinasi latarnya putih," katanya.
Adapun keraton Cirebon, khas pakem keraton, peksi nagaliman. Ada singa barong dan pintu kraton. "Misi kita hanya untuk melestarikan budaya batik Indonesia. Rakyat Indonesia lebih paham sejarah motif batik Indonesia. Tidak hanya menikmati keindahannya," katanya.
Anita menambahkan, sudah ada 100 wisatawan asing yang datang ke pameran batik keraton tersebut. "Warga asing dari Australia dan Amerika. Mereka sangat kagum batik keraton Indonesia. Karena di negaranya tidak ada," katanya.
Para wisatawan mancanegara katanya, Indonesia kaya akan khasanah budaya yang tidak dimiliki negara lain. "Batik tak bisa ditiru negara lainnya. Walaupun bisa ditiru tak akan mampu menyamai batik khas Indonesia," katanya.
Senin, 14 April 2014
Batik Indonesia - KBRI Caracas dan Instituto Brivil kembali menggali kreativitas perancang muda Venezuela
Batik Indonesia - KBRI Caracas dan Instituto Brivil kembali menggali kreativitas perancang muda Venezuela.KBRI Caracas dan Instituto Brivil (institut mode terkemuka di Venezuela) kembali menggali kreativitas perancang muda Venezuela dengan melanjutkan kompetisi mendesain busana dengan Batik Indonesia yang bertemakan Batik: De Tradición a una Opción de Moda Chic II (Batik: Dari Tradisi menjadi sebuah Opsi dalam fesyen yang Chic II). Kompetisi mendesain busana dengan batik tersebut merupakan bagian dari kurikulum Brivil sebagai tugas akhir untuk menentukan kelulusan mereka. Para mahasiswa Brivil tersebut juga harus melakukan pendalaman mengenai tradisi Indonesia sebagai bagian dari thesis akhir. Sebanyak 34 mahasiswa Brivil Semester VI (semester akhir) akan mendesain busana Batik Indonesia dalam tiga kategori yakni busana kerja wanita dan pria, busana cruise wanita serta busana grand gala untuk wanita.
Berbagai tema inspirasi dari tokoh budaya, flora dan fauna serta arsitektur Indonesia dalam pembuatan desain busana Batik Indonesia telah dipilih oleh para mahasiswa antara lain candi Borobudur, candi Prambanan, Komodo, Wayang Golek Rama dan Shinta, Garuda, Dewi Sri, kebaya fusion Indonesia – pakaian tradisional Venezuela, Batik Indonesia motif Megamedung, Jauk, Mesjid Baiturrahman, tari Kecak dan Ibu Negara: Ani Bambang Yudhoyono. Batik Indonesia yang dipilih oleh para mahasiswa sangat beragam yang mewakili 12 daerah di Indonesia baik batik klasik kratonan maupun batik pesisiran seperti batik Garutan, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Solo, Yogya, Sidoarjo dan Madura.
Pada tanggal 20 – 21 Maret 2014 telah dilaksanakan sidang pengujian thesis mahasiswa Brivil (defense thesis). Para penguji tersebut antara lain para pengajar Brivil dan Dubes RI Caracas yang juga telah membekali para mahasiswa dengan pengetahuan mengenai batik secara komprehensif. Pada kesempatan tersebut, seniman batik dari Yogyakarta dan juga Ketua Sidang Batik Online (SBO), Bayu Aria turut mengamati dan memberi masukan saat proses pengujian thesis busana batik tersebut. Dalam pengujian thesis ini, para mahasiswa menampilkan hasil akhir rancangan mereka. Para penguji menilai kesesuaian dan konsistensi tema inspirasi para mahasiswa antara yang tertulis dalam thesis mereka dengan hasil sketsa dan hasil akhir busana batik yang telah siap pakai. Disamping itu, Dubes RI Caracas juga menilai mengenai penggunaan kain batik dalam rancangan busana mereka (batik sebagai bahan utama). Dari desain yang ditampilkan nampak sekali dinamika dan kreatifitas para siswa dalam mengolah batik menjadi suatu rancangan yang sangat chic. Final kompetisi mendesain busana dengan batik itu sendiri akan dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Centro Commercial Macaracuay.
Kunjungan Bayu Aria ke Venezuela merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi batik Indonesia dalam rangka kick off perayaan peringatan hubungan diplomatik Indonesia – Venezuela ke-55 tahun. Momentum ini kemudian dimanfaatkan oleh Brivil untuk meminta Bayu Aria sebagai pengamat dalam pengujian thesis tersebut. Selama kunjungannya di Caracas, Bayu Aria juga akan menggelar pergelaran kain batik hasil rancangannya, melakukan pengajaran teknik membatik dan teknik pewarnaan batik 3 dimensi kepada Canthing Club dan mahasiswa Brivil sebagai salah satu bagian dari kurikulum batik yang diajarkan oleh KBRI Caracas.
Pengajaran batik dan kompetisi ini dilakukan sebagai upaya konsisten KBRI Caracas untuk mempopulerkan tekstil Indonesia sebagai pilihan dalam berbusana di Venezuela dan menjadikan batik sebagai pilihan fesyen yang chic kepada masyarakat Venezuela. Diharapkan dengan adanya upaya nyata ini dapat menarik minat para pengusaha Venezuela untuk mengimpor tekstil dan batik dari Indonesia baik untuk ready to wear clothing maupun bahan tekstil setengah jadi.
Sabtu, 12 April 2014
Ebatik Cirebon - Batik Indonesia Dipuji Diluar
Ebatik Cirebon - Batik Indonesia Dipuji Diluar.Salah satu warisan budaya negeri ini akhirnya "diakui" keberadaanya di Dunia. Batik Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Sejak tahun 2009, Batik Indonesia resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Delegasi OKI asal Tunisia, Hanem menyatakan batik Indonesia pantas menjadi warisan budaya yang diakui dunia internasional, karena bahan dan motifnya cocok digunakan oleh semua masyarakat di dunia.
"Sangat mengagumkan, Indonesia pasti bangga memiliki batik di negaranya," ujar Hanem.
Hal serupa juga disampaikan Delegasi OKI asal Djibouti selaku Direktur Urusan Gender, Choukri Houssein. Menurutnya, batik Indonesia memang menawan, namun harganya terbilang cukup mahal.
"Kualitasnya baik sekali, tapi bagi kami harganya sangat mahal," kata Choukri serata tersenyum.
Sementara itu, Delegasi asal Mozambik, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Sosial Budaya Mozambik Iolanda Cintura, mengungkapkan rasa kagumnya kepada para perempuan pengrajin batik Indonesia. Mereka, lanjut Iolanda, adalah wanita hebat yang mampu membuat produk berkualitas dan dapat memberikan pemasukan bagi keluarga.
"Pengrajin batik perempuan di Indonesia sangat bagus, karena dengan keahliannya, mereka dapat membantu perekonomian keluarga," kata Iolanda.
Iolanda menambahkan, dengan membantu perekonomian keluarga, para pembatik perempuan juga dapat membantu pertumbuhan ekonomi pemerintah, karena telah mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah domestik.
Sejak menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia, UNESCO mengakui Batik Indonesia mempunyai teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia. Mulai dari lahir sampai meninggal, bayi digendong dengan kain batik bercorak simbol yang membawa keberuntungan, dan yang meninggal ditutup dengan kain batik.
Tapi setelah batik dipuji oleh dunia jangan sampai kita tidak melestarikannya, dan masih banyak warisan yang dimiliki Indonesia yang harus dilestarikan dari budaya sampai ke alam.
Jumat, 11 April 2014
Batik Indonesia - Ical Kritik Pejabat Lebih Pilih Pakai Jas daripada Batik
Batik Indonesia - Ical kritik pejabat lebih pilih pakai jas daripada batik.Nominator Batik Indonesia untuk UNESCO tahun 2008, Aburizal Bakrie mengungkapkan penyesalannya karena petinggi-petinggi negeri ini yang masih menggunakan jas saat menjamu tamu-tamu negara. Menurutnya, kemajuan industri Batik Indonesia takkan terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak. Termasuk pemerintah dan masyarakat untuk berkomitmen menggunakan Batik Indonesia dalam berbagai aktivitas. "Di Filipina, pejabatnya menjamu tamu dengan menggunakan pakaian Tagalog. Di Indonesia, kita masih menggunakan jas," kata Ical, sapaan akrabnya, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (6/3). Ical menuturkan, saat ini banyak sekali pilihan Batik Indonesia yang bisa digunakan. "Mau printing atau tulis yang penting dipakai," imbuh Bakrie. Tidak hanya pejabat, Ical juga menyayangkan generasi muda yang lebih akrab dengan budaya luar ketimbang budaya sendiri. Salah satu contohnya dalam hal tarian. "Satu aspek itu ada tarian, saya sedih bahwa tarian Indonesia itu sangat sedikit digandrungi oleh anak-anak muda Indonesia. Mereka lebih suka nari yang dari Korea itu, apa namanya? Gangnam Style," ucapnya. Penggunaan Bahasa Indonesia juga tak luput dari kritikannya. Dalam pandangannya, kebanggaan akan penggunaan Bahasa Indonesia berkurang lantaran banyak orang Indonesia memilih menggunakan bahasa asing, termasuk di lingkungan keluarganya. "Cucu saya lebih suka Bahasa Inggris daripada Indonesia. Sehingga saya bicara sama dia, kamu kalau mau ngomong sama saya pakai Bahasa Indonesia," katanya. Pemerintah dan masyarakat wajib memiliki komitmen tinggi untuk mendukung kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan busana daerah seperti Batik Indonesia dan tenun dalam jamuan-jamuan resmi maupun tidak resmi, di dalam negeri maupun kegiatan internasional. Dia juga mengajak masyarakat agar semakin akrab dengan busana-busana daerah.
Rabu, 09 April 2014
Batik Indonesia - Pasar Batik Jepang Belum Tergarap Maksimal
Batik Indonesia - Modifikasi Motor Ducati Bercorak Batik Indonesia Terbaru 2014
Batik Indonesia - Modifikasi Motor Ducati Bercorak Batik Indonesia Terbaru 2014.Motif Khas Indonesia memang beragam salah satunya batik Indonesia. Yups motif ini bisa dibilang populer saat ini. Banyak trend Fashion yang berkiblat dari motif asli Indonesia ini. Nahh, ada yang unik di sela-sela Indonesia Fashion Week 2014 yang digelar beberapa waktu lalu dengan hadirnya dua model Ducati bercorak Batik Indonesia. Dua sepeda Motor Ducati itu 1199S Panigale dan Diavel bermotif Batik Indonesia yang dihadirkan langsung oleh PT Supermoto Indonesia, pemegang merek Sucati di Indonesia. Keduanya meramaikan Indonesia Fashion Week 2014 yang berlangsung pada 20-23 Februari 2014 di Jakarta Convention Center. Tidak hanya untuk dipamerkan, Ducati berdesain khusus tersebut juga dapat dibeli oleh siapaun yang berminat. Para pelanggan dapat memesan secara khusus model apapun untuk diberi sentuhan kain batik khas Indonesia ini. Mungkin ini adalah inspirasi baru buat kalian yang punya motor Ducati mungkin kalian sudah bosan dengan tampilannya jika berniat mengganti bodynya mungkin dengan ini bagus tinggal kalian saja memilih batik indonesia mana yang kalian sukai. Memang di akui pesona batik indonesia begitu luar biasa, terlebih diterapkan dalam motor yang bisa dibilang ekslusif seperti Ducati, siapapun bakal melirih dah. Standar warna merah saja sudah keren, lah ini dipadukan dengan motif khas Indonesia.
Filosofi Batik Indonesia Mendunia
Promosi Batik Indonesia pada International Day for the Elimination of Racial Discrimination Ottawa, 21 Maret 2014
Batik Indonesia - Promosi Batik Indonesia pada International Day for the Elimination of Racial Discrimination Ottawa, 21 Maret 2014.KBRI Ottawa telah berpartisipasi pada acara International Day for the Elimination of Racial Discrimination di Kantor Kementerian Pertahanan Kanada, Ottawa, 21 Maret 2014, dengan membuka booth/paviliun menampilkan aneka produk kreatif Indonesia (handicraft), proses pembuatan batik Indonesia dan brosur-brosur pariwisata Indonesia.
Pengunjung dengan Penuh Antusias Meminta Informasi Proses Pembuatan Batik Indonesia International Day for the Elimination of Racial Discrimination Kementerian Pertahanan Kanada, Ottawa, 21 Maret 2014
Kegiatan pameran merupakan pelengkap kegiatan utama berupa seminar, fashion show, eksibisi bela diri “Taekwondo”. Acara seminar dibuka oleh Mrs. Lynn Harper-Ciarroni, Senior Manager, Civilian Human Resources ADM dan menampilkan 2 pembicara utama yaitu: Dr. Joanne St. Lewis (Universitas Ottawa, Ahli Hukum) dan Dr. Luis Veronis (Universitas Ottawa).
Dr. Joanne St. Lewis, menyampaikan bahwa dengan menghilangkan diskriminasi rasial, maka individu maupun suatu komunitas akan mendapatkan nuansa-nuansa baru yang indah dan unik, yang akan memperkaya dan melengkapi komunitas tersebut. Secara khusus Dr. Joanne St. Lewis menyampaikan dasar-dasar hukum penghapusan diskriminasi rasial di Kanada maupun dunia internasional. Dr. Luis Veronis, memaparkan hasil survey Ottawa Multiculture Media Initiative (OMMI) bahwa media sosial efektif dalam mengkampanyekan gerakan anti rasial.
Partisipasi KBRI Ottawa pada International Day for the Elimination of Racial Discrimination di Kementerian Pertahanan Kanada merupakan salah satu upaya promosi Indonesia secara berkesinambungan di Kanada, khususnya di kalangan instansi Pemerintah Kanada (KBRI Ottawa/FS)
Seniman Batik Indonesia Ajarkan Membatik kepada Desainer Venezuela
Seniman Batik Indonesia, Bayu Aria Ajarkan Teknik Pewarnaan Batik Kepada Anggota Pecinta Batik Indonesia dan Desainer Muda Venezuela.Pada tanggal 29 Januari 2014, KBRI Caracas telah membentuk Klub Canthing yang beranggotakan para seniman batik Indonesia, kalangan fesyen, desainer dan pemerintah. Pembentukan Klub ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara dengan menggabungkan talenta pembatik muda Venezuela dan pembatik Indonesia mengenai teknik dan proses membatik. Pendirian Klub Canthing ini merupakan wadah untuk pelestarian dan pengembangan batik Indonesia di Venezuela.
Pada tanggal 29 Maret 2014, seniman batik asal Yogyakarta dan Ketua Yayasan Sidang Batik Online (SBO) yang juga pengajar batik di ISI Yogyakarta, Bayu Aria didaulat untuk mengajarkan mengenai batik secara komprehensif yakni langkah – langkah mendesain batik dan strategi pemasaran batik. Selanjutnya, ia memandu penyelenggaraan workshop batik guna memberikan pengetahuan dari hulu hingga hilir mengenai teknik merancang desain batik, teknik mencanting dan teknik pewarnaan batik kepada para seniman batik, fashionista dan desainer muda Venezuela.
Workshop batik terbagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok dasar dan kelompok ahli yang terdiri dari para seniman batik Venezuela dan desainer muda alumni Institut mode Venezuela, Brivil. Workshop dimulai dengan proses mola dimana para anggota Klub Canthing melakukan pemolaan motif batik ke dalam kain putih Primisima berukuran 50 cm x 50 cm. Proses mola dilakukan dengan pensil.
Selanjutnya, para anggota melakukan proses nyanting/mbatik yakni proses pewarnaan dengan menggunakan canting. Canting kemudian dicelupkan pada lilin (malam) khusus untuk membatik yang telah dicairkan untuk menutup bagian – bagian yang tidak akan diberi warna. Kemudian, Bayu Aria memandu para anggota untuk melakukan pewarnaan batik dengan teknik kuas sehingga warna yang dihasilkan terlihat tiga dimensi dengan gradasi warna yang apik. Adapun warna yang disiapkan yakni biru, merah dan kuning dengan kombinasi warna dari ketiga warna dasar tersebut.
Tahap berikutnya yakni melapisi motif yang diwarnai tersebut dengan cairan penguat warna yang disebut dengan water glass. Sebagai tahap terakhir, para anggota melakukan proses nglorod yakni mencelupkan kain untuk membersihkan sisa-sisa lilin.
Para anggota sangat antusias dengan adanya workshop batik tersebut. Dari hasil karya batik yang dihasilkan oleh para desainer muda dan seniman batik terlihat bahwa kreatifitas mereka sangat tinggi dan memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan kombinasi warna. Mereka juga menyampaikan bahwa mencanting merupakan suatu proses yang melatih kesabaran dan persistensi seperti halnya bermeditasi atau yoga. Antusiasme para undangan terlihat dari adanya keinginan untuk hadir kembali pada workshop ketiga Klub Chanting.
Batik Indonesia - Libur Nyepi, Omzet Penjualan Batik Cirebon Meningkat
Batik Indonesia - Libur Nyepi, Omzet Penjualan Batik Cirebon Meningkat.Para pengrajin batik indonesia di Pantura mengatakan hari libur nasional Nyepi mendongkrak omzet penjualan berbagai jenis batik tradisonal khas daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Ibnu Riyanto, salah seorang pemilik toko batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, kepada wartawan di Cirebon, Senin, mengatakan, libur nasional Nyepi jumlah pengunjung wisata kampung batik Cirebon meningkat, sehingga omzet penjualan naik dibandingkan hari biasanya.
Ia menjelaskan, kini mampu terjual batik tulis khas Cirebon hingga 100.000 potong, biasanya paling hanya terjual 20.000 sampai 40.000 potong kain batik, selain itu berbagai tas dan sandal batik omzetnya memuaskan.
"Tingginya minat pengunjung belanja berbagai jenis batik dan kerajinan tangan berbahan batik, kini usaha masyarakat Cirebon tersebut kembali berkembang, sebelumnya mereka sempat gulung tikar karena sepi pesanan,"katanya.
Ibnu Riyanto pengusaha batik lokal mengaku, usaha rakyat kerajinan batik Indonesia semakin menggairahkan, sebelumnya para perajin sempat gulung tikar karena sepi pesanan, kini setiap libur panjang kampung batik Cirebon dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
"Berbagai motif dan kreasi busana batik terus dikembangkan para pengrajin batik Indonesia, tujuannya untuk menarik konsumen sehingga penjualan batik tetap tinggi,"katanya.
Dikatakannya, motif batik mulai diminati oleh generasi sekarang. Pengrajin batik juga kini menyeseuaikan corak dengan selera konsumen dengan menampilkan berbagai kreasi baru, seperti busana muslim berbahan kain batik.
Motif yang paling diminati konsumen adalah yang dari Jawa Tengah, Cirebon, Tasikmalaya dan pantai utara Indramayu.
Batik Indonesia - Batik Amerika Dipengaruhi Budaya Indonesia