Rabu, 04 Maret 2015

Batik Cirebon - Naga Jogja Jadi Naga Motif Batik Terpanjang Se-Dunia

Batik Cirebon - Rasa penasaran orang-orang terjawab saat Naga Jogja melintas. Besarnya naga, bikin mengagumi akan beberapa ribu gunakan mata yang telah berdiri di tepi jalan, mulai lokasi parkir Abu Bakar Ali, di selama Jalan Malioboro sampai seputaran Titik 0 Km.. Beragam type kamera dari DSLR, kamera handphone sampai kamera bertenaga baterai A3 juga berebut mendokumentasikan si naga raksasa.
Tidak ada batasan umur, tua muda seluruhnya mempunyai peluang yang sama untuk melihat tindakan perdana naga raksasa di umum. Naga yang sudah didesain sepanjang kurun saat dua bln. ini jadikan bintang tamu yang dinantikan dalam pembukaan Minggu Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) X 2015. Jadi gong selesainya rangkaian karnaval budaya sekalian tindakan 15 peserta Jogja Dragon Festival (JDF) IV, Minggu (1/3).
Batik Cirebon - Memakai rangka dari bambu serta rotan, dilapis sterofom serta dibalut kain katun, motif aplikasi batik karya seni ini di buat semirip mungkin saja dengan bentuk naga. Mendekati aksinya, naga motif batik ini didaftarkan ke MURI dengan panjang 150 mtr.. Dengan harapan bisa memecahkan rekor MURI serta jadi kebanggan orang-orang Jogja.
“Naga ini sukses jadi rekor dunia dengan panjang 159 mtr., pada awal mulanya rekor ini dipecahkan di Semarang pada 16 Maret 2014 selama 128, 5 mtr., ” tutur Senior Manager MURI Paulus Pangka.
Terdaftar dengan nomer 6. 849, naga motif batik ini jadi ikon baru PBTY sebelumnya setelah moment yang digagas untuk merayakan Th. Baru Imlek ini sudah membubuhkan rekor MURI dengan Naga Lampion raksasa selama 130, 6 mtr. pada th. 2010.
Batik Cirebon - Walau bertampang sangar, naga mempunyai filosofi yang baik. Naga perlambang keperkasaan serta kewibawaan. Dalam satu rangkaian, semasing sisi mempunyai arti sendiri. Kumala disimpulkan juga sebagai visi, kepala juga sebagai pemimpin, tubuh juga sebagai eksekutif, sedang ekor adalah rakyatnya.
Diluar itu ada satu prasyarat yang sangatlah utama serta mesti diakui oleh pemain naga, yaitu ada cu atau bola api. Oleh karena itu perlambang spirit yg tidak dapat ditawar. Bila tak ada Cu, jadi tak ada spirit dalam naga, tanpa ada Cu naga tidaklah naga.
Batik Cirebon - Batik Cirebon - “Sebagai ikon, sudah pasti karenanya ada naga motif batik raksasa ini dapat mewujudkan pariwisata, jadi magnet keramaian sendiri pada PBTY th. ini, ” tutur Ketua Jogja Chinese Art Culture and Centre (JCACC) Tendean Hari Setya.
Malam itu, Hari bertindak juga sebagai pemain Cu. Dia yang mengarahkan ke mana naga bergerak, meliuk serta menarik nafas. Mengomandani seputar 200 personel TNI AU Lanud Adisutjipto dari Skadron Tehnik serta Skadron Pendidikan. Mereka bergotong royong, yang masih tetap bugar ganti yang telah kehabisan nafas, selalu berulang agar gerak naga tak berhenti di dalam jalan. Badan tegap serta latihan yang sudah dikerjakan mendulang riuh tepuk tangan orang-orang yang melihat.
Batik Cirebon - Permainan naga motif batik raksasa juga mau merepresentasikan tema PBTY X 2015 yaitu Merajut Budaya, Merenda Kebersamaan. Memakai karya seni berupa naga, dengan kebersamaan membuahkan suatu pertunjukan yang cuma dapat disaksikan di Jogja.
“Ini memanglah suatu obsesi untuk bikin kembali naga raksasa, serta kesempatan ini terwujud karenanya ada naga motif batik raksasa. Ini suatu hasrat untuk membanggakan Jogja. Serta orang-orang yang lihat juga turut bangga, seperti sang naga, kuat tetapi ramah, ” tutur pemrakarsa naga motif batik raksasa Sukeno.
Tampilan naga motif batik raksasa ini tutup tindakan dari 15 peserta JDF IV. Lomba ini menghadirkan tindakan naga dari beragam sasana serta paguyuban baik di Jogja, Semarang serta Magelang. Penilaian naga tidak cuma dari kecocokan serta kerapian waktu tampilan saja, namun juga ketahanan dalam menghadirkan atraksi dan kreatifitas.
Untuk ketiga kalinya, Naga Doreng dari Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro jadi juara dalan JDF. “Sebelum tampak kami mohon doa restu serta minta Hu di Klenteng Fuk Ling Miau, Gondomanan. Mohon doa agar beberapa pemain di beri keselamatan serta acara di beri kelancaran, lantaran disini kami cuma tamu, namun mau ikut menyemarakkan acara, ” tutur Komandan Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro Mayor Arh Nova Mahanes. ( Batik Cirebon )

0 comments:

Posting Komentar