Jumat, 27 Februari 2015

Batik Cirebon - Rumah Mode Australia Terkesima Koleksi Batik Indonesia


Batik Cirebon - Meski jalinan diplomatik Australia serta Indonesia tengah tegang lantaran masalah hukuman mati, tetapi kecintaan pada budaya RI terus hidup. Sebelumnya setelah, Paviliun Indonesia ramai dikunjungi warga Negeri Kanguru waktu Festival Nasional Multikultur, kesempatan ini beberapa ratus undangan terbatas menghadiri pagelaran baju di Gedung KBRI.
Sekian isi siaran pers dari KBRI Canberra pada Jumat, 27 Februari 2015. Keseluruhan, 180 undangan terbatas yang terbagi dalam beberapa penggemar serta pengamat mode, entrepreneur, duta besar serta media ada melihat acara itu.
Tetapi, yang khusus dalam pagelaran baju kesempatan ini, KBRI Canberra menggandeng rumah mode populer dari Australia, Perri Cutten. Kerjasama yang indah terwujud saat dalam satu runaway beberapa jenis memperagakan pakaian koleksi musim gugur serta dingin dipadukan dengan syal batik khas Indonesia.
Batik Cirebon - "Seputar enam syal batik punya koleksi pribadi istri Duta Besar, Nino Riphat Kesoema, dipadankan dengan gaun koleksi Perri Cutten, " catat KBRI.
Diluar itu, ikut dipertunjukkan 8 baju daerah yaitu dari Batak (Sumatera Utara), Lampung, Jawa Tengah, Sunda (Jawa Barat), Dayak (Kalimantan Tengah), Bali, Makassar (Sulawesi Selatan) serta Pulau Sumba. KBRI ikut mengadakan pameran tekstil yang menghadirkan beragam kain nusantara dan pameran kuliner.
"Sembari nikmati beragam camilan, beberapa tamu juga dimanjakan dengan suguhan merdu musik gamelan serta minikmati miniatur Indonesia di Rumah Budaya Indonesia, " tutur KBRI.
Batik Cirebon - Menurut Dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, peragaan baju ini bukan sekedar mempunyai tujuan untuk mempromosikan kekayaan serta keindahan kain nusantara.
" Tetapi juga untuk merayakan perpaudan budaya Indonesia serta Australia yang unik melalui fashion, " tutur Nadjib.
Bekas Dubes RI untuk Kerajaan Belgia itu mengharapkan Perri Cutten bisa menerapkan motif batik dalam koleksi mereka.
Kepala Desainer, Perri Cutten, Penelope Loorham terkesima dengan baju daerah yang diperagakan oleh beberapa jenis.
" Kostum yang sangatlah elegan serta karya seni yang mengagumkan, " tutur Loorham yang sudah jadi desainer untuk Perri Cutten sepanjang 16 th. ( Batik Cirebon)

Kamis, 26 Februari 2015

Batik Cirebon - Kerajinan Alat Canting Batik Tetap Dilestarikan


Batik Cirebon - Perajin "canting" yang digunakan untuk bikin batik catat khas Indonesia di Kampung Joyotakan Kecamatan Serengan Solo, Jawa Tengah, sampai saat ini terus bertahan manfaat melestarikan alat tradisional yang turun alami penurunan dari nenek moyangnya.
Seseorang perajin canting, Catur Haryantpo (35) warga RT 02 RW 04 Joyotakan Serengan Solo, Kamis, menyampaikan keluarganya juga sebagai perajin " canting " di Kota Solo ini, telah turun-temurun dari nenek moyangnya seputar th. 1950-an sampai saat ini.
"Saya telah generasi ke empat meneruskan orang tuanya, Pak Tukul yang telah di kenal hanya satu perajin " canting " batik di kota ini, " kata Catur Haryanto.
Batik Cirebon - Menurutnya, dianya meneruskan juga sebagai perajin canting dari orang tuannya, mulai sejak 2013 sampai saat ini serta tenaga kerjanya cuma tiga orang saja, serta kemampuan produksi seputar 2. 000 biji alat " canting ".
Ia menuturkan, canting adalah alat tradisional yang dipakai untuk mengambil cairan yang khas dipakai untuk bikin batik catat, kerajinan khas Indonesia. " Canting " tradisional untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas atau malam bahan bikin batik catat.
"Canting ini, alatnya kecil yang terbuat berbahan baku tembaga serta bambu juga sebagai pegangannya untuk membatik, " tuturnya.
Batik Cirebon - Menurutnya, jumlah perajin di Solo dulu ada tiga orang termasuk juga keluarganya, namun saat ini yang bertahan cuma satu di kota ini, yaitu pengrajin" Canting Tukul " di Joyotakan.
Ia menuturkan, hasil produknya banyak datang pesanan dari sekolah-sekolah serta beberapa perajin batik catat baik dengan cara peorangan ataupun grup atau kantor atau lembaga. Jumlah keinginan alat " canting " batik ini, rata-rata seputar 3. 000 biji per bln..
"Kami jual canting batik ini, cuma seharga Rp2. 000 per biji tanpa ada gagang pegangan, serta Rp3. 500 per biji lengkap, " tuturnya. Bahkan juga, alat canting batik yang memiliki ukuran besar dapat di jual seharga Rp7. 000 per bijinya bergantung pesanan.
Batik Cirebon - Menyinggung masalah bahan baku tembaga di Kota Solo, Catur Haryanto menuturkan, tak ada masalah lantaran pasokan cukup lancar serta senantiasa ada cukup.
"Kami cuma terkendala dana untuk dapat meningkatkan usahanya serta melestarikan alat tradisional canting itu. Kami mengharapkan pemerintah dapat menolong dana untuk meningkatkan usahanya, " tuturnya.
Catur Haryanto menuturkan, langkah bikin alat canting itu bermula dari lembaran tembaga dipotong-potong sesuai sama ukurannya. Lembaran tembaga lalu ditipiskan lewat cara dipalu, serta lalu dipanaskan di bara api untuk mempermudah membuat alat canting.
Alat canting yang telah dibuat lalu dipatri agar lengket serta tak bocor, dan diampelas dalam penyelesaian akhir.
Menurutnya, kelebihan alat canting dengan bahan tembaga yaitu cucuk cukup lentur serta bahan malam untuk membatik tahan panas. Demikian sebaliknya, bila bahan kuningan malam cepat dingin serta gampang cucuk canting jadi buntu hingga cairan tak dapat mengalir dengan baik.( Batik Cirebon )

Rabu, 25 Februari 2015

Batik Cirebon – Raih Untung di Pusat Batik Nusantara

 Batik Cirebon - Hadirnya beberapa pengrajin batik di Jakarta juga sebagai pusat usaha serta perdagangan sudah pasti memudahkan serta mendekatkan hubungan pengrajin serta customer batik di ibukota.
Pusat Batik Nusantara (PBN) selalu berkembang, masuk umur lima th. kemunculannya di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta.
Juga sebagai pusat batik terlengkap, PBN sediakan beragam jenis baju batik, kain batik serta beberapa barang bermotif batik dari beragam daerah di Nusantara.
Kesibukan perdagangan juga telah mengajak 950 pengrajin atau pedagang batik yang sampai kini kesusahan akses pasar.
Batik Cirebon - Public Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna menyampaikan, momentum lagi th. ke lima di bln. Februari 2015 untuk penguatan serta penambahan PBN juga sebagai pusat perdagangan batik paling besar serta terlengkap.
Menurut Lucy, mulai sejak awal kepedulian Thamrin City pada UKM serta usaha pelestarian batik juga sebagai warisan budaya bangsa diwujudkan lewat PBN dengan merangkul pengrajin serta entrepreneur kecil yang tempati tempat di lantai basic 1, lantai basic serta lantai 1 Thamrin City, Jakarta.
Sampai masuk lima th. ini, kata Lucy, PBN telah mendatangkan beragam pengrajin batik yang datang dari Pekalongan, Yogyakarta, Bantul, Lasem, Solo Raya, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Purbalinggga, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, serta Jepara. Demikian pula dari Papua, Kalimantan Selatan serta Padang.
Batik Cirebon - Hadirnya PBN, lanjut Lucy, terkecuali menjembatani kebutuhan pengrajin serta pedagang dengan orang-orang pemakai batik, Thamrin City juga lakukan edukasi pada generasi muda Indonesia agar lebih menanamkan kecintaan pada batik.
Batik Cirebon - Berkembangnya usaha serta keuntungan berdagang di PBN disadari Hetty Dwi Hendrarti, yang memiliki toko batik Rizkya Batik Solo di lantai basic Thamrin City.
Diakuinya, usaha dagang batik Solo yang dijalakannya mulai sejak th. 2009 selalu berkembang di PBN. Saat ini, Hetty telah mempunyai lima gerai atau toko batik di Thamrin City.
“Mulainya hanya mempunyai satu lapak saja, saat ini telah mempunyai lima toko di sini, ” katanya.
Disebutkan Hetty, bermacam batik Solo di jual dengan harga beragam, dari mulai Rp 100. 000 sampai Rp 1, 5 juta per piece. Sampai sekarang ini, penjualan batik condong semakin ramai, termasuk juga masuk th. 2015 ini.
“Hingga th. 2015 ini penjualan batik makin ramai di kunjungi konsumen, terlebih ditopang oleh keringanan akses ke tempat Thamrin City yang strategis di pusat kota Jakarta” ucap Hetty. Disadari Hetty dari penjualan batik per bln. dianya dapat mencapai omset penjualan sampai sebesar Rp 500 juta.
Keuntungan berupaya dagang batik di Thamrin City juga disadari Rudi Alfayed, yang memiliki toko batik Ekspose di lantai basic 1 Thamrin City yang jual bermacam type batik Jawa Barat.
“Kita jual bermacam batik Jawa Barat dari harga Rp 60. 000 sampai Rp 1, 5 juta, ” tutur Rudi.
Rudi mengaku, masuk th. 2015 ini, penjualan bermacam batik Jawa Barat dari beberapa toko kepunyaannya di Thamrin City mulai ramai dengan omset rata-rata meraih Rp 450 juta sampai Rp 500 juta satu bulan. “Lokasi Thamrin City yang strategis di pusat kota Jakarta serta harga batik yg tidak terlalu mahal bikin orang pilih berbelanja di sini, ” kata Rudi. ( Batik Cirebon )

Minggu, 22 Februari 2015

Batik Cirebon - Batik Bangkalan Tidak Diimbangi Pabrik Tekstil


Batik Cirebon - Product batik Madura khas Bangkalan, Jawa Timur, masih tetap jadi komoditas unggulan daerah itu. Sayangnya perkembangan industri batik Bangkalan tidak diimbangi dengan kehadiran pabrik tekstil. Sampai pada akhirnya, harga batik Bangkalan terbilang mahal. Product
Nama batik madura khas Bangkalan tidak cuma bergema di pasar domestik. Namanya juga mulai di kenal di pasar internasional. Pemerintah kabupaten juga mulai memperhatikan industrinya.
Tetapi harga jualnya kalah berkompetisi dengan batik dari lokasi lain di Indonesia. Harga paling murahnya Rp60 ribu selembar. Sesaat harga paling mahal dapat meraih Rp25 juta per helai, untuk type batik Gentongan.
Batik CirebonPengrajin batik mengakui biaya produksi mahal. Argumennya, mereka menghadirkan kain dari luar lokasi Bangkalan.
"Kami untuk kain sampai kini menghadirkan dari beragam lokasi mas, umumnya sih dari Surabaya atau terkadang dari Pekalongan. Jadi harga kain jadi lebih mahal demikian dengan juga harga batiknya, " tutur Rofiah, seseorang pengrajin batik asal Desa Telaga Biru, Tanjung Bumi, Bangkalan, Minggu (22/2/2015) siang.
Beberapa pengrajin, kata Rofiah, memerlukan pabrik tekstil di daerah Bangkalan. Hingga cost produksi bisa ditekan serta harga jual kain batik juga lebih terjangkau
"Kita kan masih tetap mesti menghadirkan dari lokasi luar, hingga harga kain jadi sangatlah mahal. Lain seperti solo serta pekalongan yang mempunyai pabrik kain sendiri hingga harga batik mereka tambah lebih murah, " terangnya.
Batik Cirebon - Kepala Bagian Fasilitas serta Produksi Industri Dinas Perindustrian serta Perdagangan Kabupaten Bangkalan, Iskandar Ahadiyat, juga mengerti permasalahan itu. Ia mengaku industri tekstil terkendala dengan tak ada pabrik kain di kabupaten itu.
Karena itu, Iskandar mengimbau pengrajin bisa menonjolkan ciri khas lain untuk kurangi harga produksi. " Harapan kami untuk pengrajin dapat lebih kreatif meningkatkan motif serta corak. diluar itu, pengrajin juga diharap dapat sesuaikan pasar terutama permasalahan harga, lantaran di ketahui berbarengan bahan baku batik masih tetap dihadirkan dari daerah luar. Spesial berkenaan muatan lokal, saya himbau agar beberapa pengrajin tak menyingkirkan ciri khas kedaerahan, terus batik catat dengan bahan alami janganlah printing, " harapnya.
Ahadiyat menyampaikan pengrajin batik di Bangkalan meraih lebih 2. 000 orang. Jumlah itu bertambah di banding empat th. lantas yang cuma sejumlah 1. 200 orang.
Mengerti kekurangan itu, Iskandar berikan peluang pada investor untuk membangun pabrik tekstil di Bangkalan. Tetapi tentu, pembangunan pabrik tekstil mesti mengantongi izin dari pemerintah setempat. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 21 Februari 2015

batik cirebon
Batik Cirebon - Dalam kunjungan resmi pertamanya berbarengan Puteri Indonesia 2015 yang baru dipilih, Anindya Kusuma Putri, Miss Universe 2014 Paulina Vega tampak kenakan gaun batik khas cirebon dengan design modern.
Didapati di Pendopo Living World Alam Sutera, Tangerang, Sabtu (21/2/2015), keduanya kenakan gaun batik dengan rancangan moderen keluaran Batik Muda. Motif batik yang diambil keduanya yaitu Batik Cirebon.
Batik Cirebon - "Sesungguhnya terdapat banyak pilihan baju yang akan kami gunakan hari ini. Saya sempat juga bingung memilihnya. Namun selanjutnya saya pilih baju ini lantaran terkecuali motifnya menarik, rancangannya juga sederhana serta mempermudah gerakan saya namun terus tampak modis serta anggun, " kata Paulina Vega saat di tanya Liputan6. com tentang baju pilihannya itu.
Batik Cirebon - Gaun batik bermodel A-Line dengan detil renda emas dibagian dada serta tepian bawah jadi pilihan Vega untuk dikenakan selama seharian ini. Ia tampak terasa nyaman serta bebas bergerak dalam baju itu.
Vega menggabungkan gaun batiknya itu dengan sepatu heels emas berbuntut lancip dan suatu arloji berwarna seirama. Keseluruhnya penampilannya tampak menyatu dengan warna kulit serta rambutnya yang cokelat emas. Cantiknya! ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Batik Abstrak Bandung Tembus Eropa


Batik Cirebon - Batik abstrak Bandung, Jawa Barat yang dikenalkan oleh Tetet Cahyati selain diminati pasar Asia juga sukses menembus pasar Eropa yakni di Praha, Republik Ceko.
"Batik abstrak ini diminati orang-orang di Praha, diluar itu juga Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan India, " kata Tetet Cahyati di Depok, Jumat (20/2).
Ia menuturkan batik abstrak ini adalah gabungan pada lukisan, lagu serta puisi. Batik juga selalu berkembang sesuai sama zaman, kain khas Indonesia serta warisan budaya bangsa itu selalu berevolusi serta berkembang.
Batik Cirebon - Wanita asal Bandung ini menyampaikan juga bahwa batik abstrak yang indah serta menawan jadi ciri khas. " Inspirasi ini bermula dari kecintaan saya pada seni lukis. Saat sebelum membatik saya sukai bikin lukisan, menulis lagu serta puisi, " tuturnya.
Tetet mulai membatik pada 2007 serta melukis mulai sejak 2005. " Mulai sejak kecil saya memanglah sukai melukis lantaran ke-2 orangtua saya yaitu pelukis, yaitu Popo Iskandar serta Djuariah Iskandar, " katanya.
"Awalannya saya iseng saja bikin sebagian potong lalu banyak yang sukai serta pada akhirnya jadikan usaha. Penyuka batik saya tidak cuma dari kelompok ibu-ibu tetapi ada pula dari kelompok remaja, " tuturnya juga.
Batik Cirebon - Ia menuturkan lagi bila pembuatan kain batiknya masih tetap memakai langkah tradisional dengan memakai dicanting, lalu tiga kali alami sistem pencucian serta dijemur. " Untuk bikin batik catat 100 % prima itu susah, lantaran ini kan masih tetap memakai canting. Satu bahan dapat usai sampai tiga minggu serta membuahkan 30 sampai 50 potong, " tuturnya.
Tetet mengatakan, batik abstrak hasil karyanya sudah dipatenkan pada 2008, dengan harga yang di tawarkan beragam dari mulai Rp 100 ribu sampai Rp 2, 5 juta per mtr..
Kain batik abstrak Tetet untuk di Indonesia telah digunakan oleh sebagian tokoh, diantaranya Ari Sudarsono, Mutia Hatta, Dewi Motik, Megawati Soekarno Putri, Linda Gumelar, dan sebagainya. ( Batik Cirebon )

Kamis, 19 Februari 2015

Batik Cirebon - Yogya Akan Gelar Olympiade Batik Lewat Danais

Batik Cirebon - Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan serta Aset (DPPKA) DIY Bambang Wisnu Handoyo mengusulkan penyelenggaraan Olympiade Batik lewat Dana Keistimewaan (Danais). Itu untuk menindaklanjuti penghargaan Yogyakarta juga sebagai Kota Batik Dunia, 23 Oktober 2014 lantas.
"Mengapa tak buat Olympiade Batik? Kita ini telah bisa penghargaan namun tak ditindaklanjuti dengan karya besar, " kata Bambang selesai rapat pra-Musrenbang berbarengan Gubernur di Kompleks Pemda DIY, Rabu (18/2/2015).
Batik Cirebon - Menurut Bambang, perhelatan besar sejenis itu dapat berguna untuk pembatik ataupun perkembangan industri batik Yogya. Harapannya, nilai investasi Yogya juga turut terkerek.
"Yang utama bagaimanakah perajin batik jadi lebih sejahtera, " pesan Sri Sultan HB X sebentar sesudah Yogya menyabet penghargaan itu th. lantas.
Batik Cirebon - Usulan itupun nampak sesudah Bambang mendengar keluhan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwana X waktu rapat. Sepanjang tiga th. jalan, tidak satupun program kelebihan yang beresiko besar ke orang-orang.
"Saya terpukul benar, seperti pak Sekda juga terpukul. Pak Gubernur katakan, (sampai kini) tidak ada program besar. Cuma ada program ecek-ecek. Pelatihan-pelatihan, " ungkap birokrat pengagum batu akik itu. ( Batik Cirebon )

Rabu, 18 Februari 2015

Batik Cirebon - Imlek, Batik Motif Naga di Buru Pembeli


Batik Cirebon - Perayaan Imlek th. ini, beberapa perajin batik catat di Blora mulai kebanjiran order pesanan. Pesanan yang di terima umumnya inginkan motif batik yang memiliki nuansa imlek, seperti naga dan buah naga. Hingga motif batik yang di buat oleh beberapa perajin biasanya sekitar naga serta buah naga.
“Sejak awal Januari lantas banyak yang pesan untuk dibuatkan kain batik dengan motif naga, ” kata yang memiliki rumah batik Mustika Art Galeri Hurip Indiyani.
Menurut dia mereka yang pesan banyak datang dari etnis keturunan tiongha yang ada di Blora, tetapi orang-orang juga banyak yang pesan motif naga itu. batik memiliki nuansa imlek itu, nanti bakal dipakai waktu perayaan, dan aktivitas yang lain yang masih tetap memiliki nuansa imlek.
Batik Cirebon - Untuk motif lanjutnya memanglah yang pilih yaitu pemesan ingin dibuatkan motif yang seperti apa. Tetapi lantaran peristiwa imlek, banyak yang meminta gambar naga, dan lampion-lampion. Motif itu lalu digabungkan dengan motif tunjukkan ciri khas Blora, seperti akar jati serta motif yang lain yang telah ada tetapi tak meninggalkan ciri khas batik Blora.
“Sesuai nuansa imlek untuk warna yang menguasai yaitu warna merah dan hitam, serta ada yang meminta warna biru, ” katanya.
Batik Cirebon - Dia mengungkap lantaran seluruhnya di buat dengan tangan, hingga mengonsumsi saat yang lama serta pemesan mesti lakukan pemesanan jauh-jauh hari. Sesudah lihat sebagian kain yang telah jadi, akhirnya cukup bagus serta sangatlah menarik, karena warnanya sangatlah cerah.
Sampai sekarang ini sebagian karyawan yang ada dirumah produksinya masih tetap repot bikin gambar naga, karena banyakn yang di buat dengan tangan. “Imlek kesempatan ini cukup bagus serta ramai, ” tuturnya. ( Batik Cirebon )

Selasa, 17 Februari 2015

Batik Cirebon - 3 Faktor Selamatkan Batik Tradisional dari Kejatuhan

Batik Cirebon - Munculnya batik printing atau batik pabrikan, memukul industri batik tradisional dengan cukup telak. Beruntung, tiga faktor ini, yaitu tindakan UNESCO yang menjadikan batik sebagai warisan dunia bukan benda, serta kebijakan pemerintah mewajibkan PNS berbatik setiap jumat dan kebijakan sekolah mewajibkan siswanya berbatik tiap pekan, membuat industri batik tradisional tetap berkibar.
"Sangat terasa akibat dari adanya batik industri (batik printing), karena selain harganya lebih murah, motifnya juga beragam, tak kalah dengan batik tradisional. Bahkan ada yang motifnya modern dan temporer, sehingga disukai kalangan generasi muda," jelas pengusaha batik tradisional Hani Winotosastro saat ditemui wartawan di home industrinya di Jl Tirtodipuran 54, Yogyakarta, Rabu (17/02/2015).
Menurut data, kain batik dari bahan mori dengan ukuran panjang 2,5 meter berharga antara Rp1-2 juta/lembar. Sementara yang terbuat dari sutra bisa mencapai Rp5 juta lebih/lembar, tergantung motif dan warna yang dipakai untuk memperindah motif tersebut.
Batik Cirebon - Batik kombinasi yang merupakan perpaduan antara batik cetak dan tulis, minimal berharga Rp125 ribu/lembar dengan ukuran 2,5 meter, tergantung jumlah warna pada motifnya.
Batik cetak minimal Rp100 ribu/lembar dengan ukuran 2,5 meter, tergantung motif, warna dan jenis kain yang digunakan. Harga batik industri (printing) bervariasi, namun kebanyakan dijual dengan harga di bawah Rp50 ribu/meter.
"Perbedaan harga ini membuat banyak masyarakat yang beralih ke batik industri," jelas Hani lagi.
Batik Cirebon - Ia mengaku bersyukur karena tindakan UNESCO menjadikan batik sebagai warisan dunia bukan benda, membuat citra dan gengsi batik tradisional terangkat, sehingga banyak kalangan yang kembali melirik batik tulis, cetak atau kombinasi.
"Kebijakan pemerintah mewajibkan PNS berbatik tiap Jumat, juga kebijakan soal batik di sekolah, juga membuat kami tetap bisa tetap eksis. Kami bahkan pernah terima order besar-besaran untuk membuatkan seragam batik anak sekolah," imbuhnya.
Putri pendiri GKBI (Gabungan Koperasi Batik Seluruh Indonesia) ini berharap masyarakat tetap mencintai batik tradisional karena ini warisan nenek moyang yang bahkan telah diakui di tingkat. ( Batik Cirebon )

Minggu, 15 Februari 2015

Batik Cirebon - Ensiklopedi Batik Jogja Masih Kurang Sosialisasi

Batik Cirebon - Tidak banyak yang tahu bila Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi serta Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta sudah menerbitkan suatu buku Ensiklopedi Batik Yogyakarta. Tetapi sayangnya, ensiklopedi ini masih tetap kurang dalam soal sosialisasi hingga tidak banyak orang-orang yang tahu.
Hal itu berdasar pada info dari Tri Karyadi Riyanto sebagai Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Usaha Mikro Kecil serta Menengah Disperindagkoptan Kota Yogyakarta. Menurut dia, Ensiklopedi Batik Yogyakarta ini telah mulai disusun mulai sejak th. 2012 serta diterbitkan pada th. 2013.
Batik Cirebon - Tetapi sampai masuk th. 2015, pendistribusian buku setebal 84 halaman ini belum optimal.
"Sesaat ini Ensiklopedi Batik Yogyakarta baru kami berikanlah ke sebagian lembaga yang memerlukan serta SMP, SMA, dan SMK negeri saja, " kata Tri.
Sosialisasi yang masih tetap sangatlah terbatas, lanjut Tri, bikin Ensiklopdi Batik Yogyakarta ini kadang-kadang cuma jadi pajangan di rack perpustakaan intansi serta sekolah yang memperolehnya. Atas argumen tersebut, Disperindagkoptan mulai th. ini mulai mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah serta beberapa pengrajin batik.
"Ke depan kami akan mensosialisasikan ke sekolah-sekolah swasta. Jadi tidak cuma sekolah negeri saja yang tahu perihal buku ini," katanya.
Batik Cirebon - Tri juga menjelaskan, untuk lebih memperkenalkan Ensiklopedi Batik Yogyakarta ini, ketika sosialisasi pihaknya juga menyisipkan sebagian materi lain. Kekurangan yang sampai kini berlangsung yaitu ensiklopedi batik Yogyakarta ini cuma ditempatkan ditempat yang sudah ditetapkan tidak ada inginalan selanjutnya.
Oleh karenanya, materi-materi seperti tehnik pewarnaan alam serta estetika dalam menggunakan baju batik juga turut dibicarakan dalam kegiatan.
Materi pewarnaan alami turut diikutkan dalam aktivitas sosialisasi untuk memberi pemahaman pada beberapa pengrajin batik bahwa pewarna alam lebih ramah lingkungan dibanding dengan pewarna kimia. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 14 Februari 2015

Batik Cirebon - Yogyakarta Luncurkan Ensiklopedi Batik

Batik Cirebon - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi serta Pertanian Kota Yogyakarta menerbitkan buku ensiklopedi batik khas Yogyakarta, tetapi buku itu masih tetap diciptakan serta disosialisasikan dengan cara terbatas ke kelompok spesifik.
"Buku ini diisi info tentang batik khas Yogyakarta yang diramu dari beragam sumber juga sebagai hasil kerja sama juga dengan akademisi dari Kampus Gadjah Mada (UGM), " kata Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM)
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi serta Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Sabtu.
Menurutnya, ensiklopedi batik itu disusun mulai sejak 2012 dengan menghimpun data dari beragam rekomendasi yang ada, ataupun dengan lakukan penelitian dengan cara segera ke praktisi batik yang ada di Yogyakarta.
Batik Cirebon - Terkecuali diisi info tentang beberapa jenis batik khas Yogyakarta serta filosofi yang terdapat di dalamnya, buku setebal 84 halaman itu juga membahas tentang peralatan yang dipakai untuk membuahkan batik dan langkah pembuatan batik serta sentra-sentra batik di Yogyakarta.
Sekarang ini, lanjut Tri Karyadi, pihaknya mengintensifkan sosialisasi tentang ensiklopedi batik itu ke perajin batik, sampai ke pelajar di kota itu.
"Penetapan Yogyakarta juga sebagai kota batik dunia jadi salah satu basic untuk kami untuk selalu mensosialisasikan batik khas Yogyakarta, " tuturnya.
Didalam sosialisasi itu, Disperindagkoptan menyisipkan pengetahuan tentang tata langkah serta estetika penggunaan batik lantaran banyak orang-orang yang belum tahu type batik serta tata langkah penggunaan dengan cara benar.
"Kami juga mensosialisasikan pemakaian pewarna alami untuk batik pada perajin lantaran pewarna itu lebih ramah lingkungan di banding pewarna kimia, " tuturnya.
Batik Cirebon - Ensiklopedi itu sudah didistribusikan ke semua SMP, SMA serta SMK negeri di Yogyakarta serta diinginkan bisa jadikan koleksi perpustakaan serta rekomendasi evaluasi tentang batik.
"Disperindagkoptan bakal perbanyak buku itu untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah swasta yang ada di Yogyakarta, " tuturnya.
Pada th. ini, lanjut Tri, pihaknya juga mengadakan lomba pembuatan design batik khas Yogyakarta yang bakal diadakan pada Maret atau April. Lomba itu terbuka untuk orang-orang umum.
"Motif yang diputuskan juga sebagai pemenang bakal dipakai juga sebagai batik seragam pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, " tuturnya.( Batik Cirebon )

Jumat, 13 Februari 2015

Batik Cirebon - Perempuan Lulusan Teknik Planologi Desain100 Motif Batik Kaltim


Batik Cirebon - Bermacam baju batik dipajang di segi kanan lobi Guest House Pemprov Kalimantan timur yang berlokasi di Balikpapan, Kamis (12/2) tempo hari. Mendekati siang, sebagian karyawan mulai repot mengemasinya ke kotak spesial. Tidak cuma pakaian. Ada pula bermacam tas, sepatu, selendang serta yang lain. Seluruhnya bermotif khas Kalimantan timur.
Mau memperkenalkan Propinsi Kalimantan timur ke pasar nasional ataupun internasional dari segi fashion etnik. " Itu motivasi paling utama. Saya mau Kalimantan timur ini di ketahui orang hingga di negeri manapun lewat fashion etniknya. Terdapat beberapa batik khas motif spesial Kalimantan timur yang saya design sendiri, " ungkap Fanti Wahyu Nurvita, memulai bincang-bincangnya dengan Tribun di sudut lobi.
Bukan sekedar batik. Fanti --begitu bila disapa-- juga bikin tenun khas Kalimantan timur yang berkwalitas premium. " Saya ingin bertindak mengangkat Kalimantan timur lewat cara yang tidak sama. Karena kerajinan khas Kalimantan timur kan sangatlah banyak, tetapi seakan-akan belum tersentuh. Umpamanya lampit, seakan-akan cuma hanya lampit. Bila lampit seperti ini kan lain, ada lukisan di atasnya. Saya mau mengolahnya jadi product yang bernilai lebih, " papar Fanti sambil menunjuk lampit sebagai alas duduknya, tempo hari.
Batik Cirebon - Wanita asal Semarang, Jawa Tengah, memulai usaha fashion khas Kalimantan timur th. 2008. Diawali dengan bikin butik khusus batik di tempat tinggalnya di Samarinda. Butik itu dinamai " Butik Hesandra " (sesuai sama nama anaknya), serta jual baju batik dari beragam daerah di nusantara. " Tetapi customer serta pemerintah daerah merekomendasikan saya untuk lebih konsentrasi meningkatkan batik Kalimantan timur. Pada akhirnya th. 2010 saya serius konsentrasi meningkatkan batik Kalimantan timur. Ya sarung, tenun, semua jenisnya, " katanya.
Usaha spesial batik Kalimantan timur dimulainya dengan mengeksplor motif. " Saya mendatangi beberapa pakar yaitu orang-orang Dayak di Samarinda, saya pelajari beragam motif Dayak serta berarti ataupun maksudnya. Saya juga mendatangi Disperindag Kota Samarinda untuk meminta rekomendasi atau buku perihal motif-motif khas Kalimantan timur, juga searching di internet. Ini langkah paling baik untuk membuahkan motif yang tidak sama, " papar Fanti, lulusan Tehnik Planologi Kampus Diponegoro (Undip) Semarang.
Batik Cirebon - Lantaran belum mempunyai workshop, jadi design motif itu sangat terpaksa dititipkan Fanti pada orang lain untuk ditangani. Akhirnya sudah pasti kurang sesuai sama harapan. Dengan semangat serta ketekunan, satu tahun lalu atau th. 2011, Fanti punyai workshop sendiri serta berkembang cepat sampai saat ini.
Workshop batik punya Fanti berlokasi di Pekalongan, Jawa Tengah. Sedang untuk menjahit, bordir dsb dipusatkan di Jakarta. Maklum, saat ini Fanti berdomisili di Jl Mertilang IX Ka7 No. 18 Bintaro Bidang 9 Tangerang. Sedang Galeri Hesandra terus ada di Ruko Mal Lembuswana Blok C-16 Jl S Parman Samarinda.
Batik Cirebon - Sebatas di ketahui, Fanti pertamakali datang ke Kota Samarinda th. 2003. Saat itu ia ikuti sang suami, Wahyu Setiaji, yang bertugas di Perusahaan Daerah (Perusda) Pertambangan Propinsi Kalimantan timur. Sepanjang delapan th. mereka tinggal di Samarinda. Pas 2011, saat kerja suaminya selesai lantas mereka kembali ke Jakarta. " Saya pernah buka galeri di Mal Lembuswana pada 2011, th. itu juga saya geser ke Jakarta. Sesudah geser, usaha ini berkembang lebih cepat jadi saya mesti bolak-balik Jakarta serta Kalimantan timur, " tutur Fanti seraya memberikan, Galeri Hesandra Samarinda saat ini mempekerjakan delapan karyawan. Sedang di workshop sejumlah 30 karyawan.
Sampai awal 2015 ini, Fanti telah membuat serta mendesain sendiri lebih 100 motif batik khas Kalimantan timur. Intinya ia mendesain motif berdasar pada flora, fauna serta budaya di Kalimantan timur. " Semasing daerah di Kalimantan timur mempunyai kekhasan serta itu yang saya angkat jadi motif. Seperti enggang, penyu, kapal tambangan, pesut, serta yang lain. Product seluruhnya motif itu banyak diminati. Karena semasing mempunyai ciri-ciri. Customer terkadang pilih product di galeri sesuai sama asal daerahnya. Umpamanya, orang Samarinda tiapkali beli senantiasa ajukan pertanyaan motif Samarinda yang mana? Orang Kutai maunya batik yang motif Kutai. Begitupun motif Dayak, Tana Tidung, Bontang, Berau serta yang lain, " tandas Fanti. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Batik Indonesia Kalangan Pemuda


Batik Cirebon - Pakaian atau baju yang dinilai juga sebagai suatu baju sopan yang mempunyai ciri khas bercorak yaitu batik benar-benar sangat sama dengan orangtua atau orang – orang yang berumur di atas 30an. Tetapi zaman saat ini memanglah musimnya baju sama “ngolot” itu digunakan oleh muda mudi sang penerus bangsa. Golongan muda yang menggunakan batik sekarang ini demikian ngetrend serta jauh dari kesan “ngolot”, bahkan juga merasa gagah atau cool waktu dipakaianya.
Batik juga mempunyai kwalitas yang tidak sama – lain mulai dari harga terjangkau hingga beberapa ratus juta rupiah untuk satu stelnya. Walupun sekian banyak kelompok yang inginkan harga standard serta bagus, jadi dari tersebut kita dapat memperoleh suatu peluang baik untuk buka suatu usaha pakaian murah dengan tema batik.
Batik CirebonSuatu terobosan yang bagus lantaran pasti kita seluruhnya tahu bahwa kelompok muda sangatlah terobsesi dengan style terlebih bila di sinkronkan dengan baju yang sopan serta rapi. Bikin kesan yang tambah baik dimata orang-orang lantaran seakan – olah menyukai kebiasaan atau hasil karya dari bangsa Indonesia. Bagaimanakah mengawali suatu usaha untuk batik? harga berpakah yang perlu dipajang agar barang kita laku terjual?
Datang juga sebagai tren baru yang banyak di nikmati oleh semua kelompok dari anak – anak hingga dewasa jadikan batik mempunyai daya tarik yang akan tidak pernah habis. Bila anda salah satu orang yang mau turut membudidayakan usaha batik cukup hanya langkah simpel seperti pembelian grosiran pada supplier batik lantas kita buka lapak sendiri dengan menjualnya dengan cara eceran. Mesti di perhatikan tempat kita berjualan perihal kebersihan serta kerapihannya lantaran orang bakal menilainya sendiri perihal anda.
Batik CirebonTentu tempat yang nyaman bakal bikin beberapa calon konsumen jadi lebih kerasan, sekurang-kurangnya bakal sangatlah tertarik untuk lihat – saksikan barang yang kita jual. Sekarang ini bukanlah saja kelompok dari dewasa yang jual batik, golongan muda juga turut berkompetisi untuk maraih keuntungan dari hasil batik Indonesia ini lantaran memanglah prospeknya sangatlah cerah serta sangatlah menarik.
Serta gunakanlah internet juga sebagai fasilitas pemasaran yang saat ini dinilai sangatlah efisien, dapat dalam media sosial seperti FB, twiter, serta yang lain. Tak perlu pada orang lain dahulu, coba untuk tawarkan barang pada rekan tedekat kita serta yang pasti makin lama orang lain bakal tertarik. ( Batik Cirebon )

Rabu, 11 Februari 2015

Batik Cirebon - Koleksi Batik Jawa Lama Dipamerkan di Jerman


Batik Cirebon - Batik-batik Jawa lama koleksi Annegret Haake serta Rudolf Smend dipertontonkan dalam pameran bertopik " Batik-Alte Tradition aus Indonesien " (Batik-Tradisi Lama dari Indonesia) di Musem Schloss Schonebeck di Bremen, Jerman, mulai sejak 1 Mei hingga 15 Juni yang akan datang.
Seputar 70 kain batik dari beragam daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Lasem, Semarang, serta Cirebon yang di produksi th. 1930-1960 dipajang di ruangan pameran museum berbarengan koleksi photo kehidupan Keraton Jawa serta sebagian wayang kulit.
Annegret Haake yaitu ahli batik Indonesia berkebangsaan Jerman yang mulai sejak th. 1970 tekuni batik Indonesia serta sudah menulis sebagian buku, salah satunya yang berjudul " Javanische Batik : Methode-Symbolik-Geschichte ".
Batik Cirebon - Sesaat Rudolf Smend yaitu seseorang kolektor yang mulai sejak th. 1970 mengoleksi beragam type batik Indonesia, terlebih batik yang datang dari Pulau Jawa serta Bali.
Yang memiliki Galerie Smend di Koeln itu juga menulis beragam buku tentang Batik Indonesia, satu diantaranya berjudul : " The Rudolf G. Smend Collection : BATIK - 75 Selected Masterpieces. "
Dalam sambutannya pada pembukaan pameran, Haake serta Smend menyampaikan bahwa batik Indonesia mempunyai nilai seni serta daya pikat mengagumkan.
Haake juga menjelaskan, kecintaannya pada batik bermula dari perkenalannya dengan keluarga Winotosastro di Yogyakarta.
Penggemar tekstil itu mengakui jatuh cinta pada batik sesudah lihat demikian banyak motif simetris pada batik tradisional Indonesia.
Hingga saat ini wanita berumur 80 th. itu masih tetap menyukai batik. Dengan penuh semangat ia menuturkan histori batik, detail-detail pengelompokan pola batik, dan beberapa nama daerah asal koleksi batiknya pada beberapa pengunjung.
Batik Cirebon - Menurut Haake, keindahan batik bisa diihat lewat jiwa atau filosofinya, dari bentuk serta susunan ornament pada motif yang memiliki kandungan makna.
Smend juga menyebutkan Batik Indonesia juga sebagai salah satu yang tertua didunia serta mempunyai ciri khas sangatlah spesial yang tidak bisa ditiru atau dibanding dengan negara lain, diantaranya kekayaan warna serta motifnya yang sarat arti.
" Tiap-tiap garis serta gambar batik Indonesia mempunyai makna serta falsafah, serta penggunannya juga ada ketentuannya, " tutur Smend seperti diambil dari siaran pers Konsulat Jenderal RI Hamburg.
Konsul Jenderal RI di Hamburg, Marina Estella Anwar Bey, mengemukakan penghargaan pada Annegret Haake serta Rudolf Smend dalam mengenalkan batik juga sebagai salah satu warisan budaya Indonesia pada orang-orang Jerman, terutama Bremen.
Lewat pameran ini diinginkan pengetahuan serta kecintaan orang-orang Jerman pada batik yang disebut salah satu warisan budaya Indonesia makin bertambah, tuturnya perihal pameran batik yang diadakan oleh ikatan Heimat und Museumsverein fur Vegesack und Umgebung itu. ( Batik Cirebon )

Selasa, 10 Februari 2015

Batik Cirebon - Cantiknya Seragam Garuda Indonesia


Batik Cirebon - Sebagai maskapai nasional, Garuda Indonesia selalu menyajikan budaya Indonesia di setiap kesempatan. Salah satunya di seragam para pramugari. Bukan sekadar batik dan kebaya, namun seragam ini punya banyak arti.
Tahun 2010 lalu, seragam Garuda Indonesia berganti jadi makin Indonesia. Dengan menggunakan pilihan kain tradisional yaitu batik, dan baju kebaya Kartini, para pramugari terlihat makin cantik.
Seperti ditengok dari channel Garuda Indonesia di Youtube, Selasa (10/2/2015), pilihan kainnya adalah batik dengan model lereng. Dikatakan oleh desainernya, Josephine Werratie Komara atau yang dikenal dengan nama Obin, bahwa motif gondosuli lereng ini merupakan pilihan yang paling elegan.
"Lereng akan membuat yang memakai terlihat anggun dan langsing," tuturnya dalam video.
Batik Cirebon - Masih di kain batik, ada pula titik putih yang diungkapkan sebagai melati yang menambah kecantikan. Tak lupa, ada pula gambar Garuda yang merepresentasikan dari maskapai tersebut.
Untuk warnanya, dipilih 3 jenis yaitu toska, biru dan oranye. Toska dipilih sebagai warna pertama karena sudah sangat identik dengan warna Garuda.
"Rasanya kalau toska itu identik sekali dengan Garuda," ujar Irma Hadisurya dalam video.
Batik Cirebon - Sedangkan untuk warna biru itu identik dengan warna yang langeng, mantap dan terpercaya. Untuk warna oranye dianggap warna yang hangat dan ramah. Jadi, menurut Irma, cocok sekali sebagai warna layanan.
Untuk atasan dipilih baju kebaya Kartini yang dianggap cantik dan elegan. Disempurnakan dengan bros indah di dada.
Bukah hanya cantik, namun pakaian ini juga harus memenuhi estetika kenyamanan dan keamanan dalam bekerja. Seperti diungkapkan oleh salah satu mantan pramugari Garuda, Dianti Poetranto. Di mana seragam pramugari harus memenuhi aspek fungsi yaitu aman dan nyaman.
Jadi, sudah cantik, bisa mudah bergerak pula. Mantap! ( Batik Cirebon )

Minggu, 08 Februari 2015

Batik Cirebon - Bocah Indonesia dan Australia Menyatu dalam Batik


Batik Cirebon - Gambar bermacam motif warna warni hiasi kotak-kotak kain batik, yang dipajang di dinding. Citraaan cacing, bintang laut, kupu-kupu, burung, anjing, manusia, serta tumbuhan penuhi banyak potongan kain persegi. Ada juga lukisan bermotif abstrak.
Gambar pada kain bahan membatik itu yaitu karya siswa sekolah basic serta sekolah menengah pertama dari Australia serta Indonesia. Siswa-siswa itu melukis diatas kain memakai akrilik sablon sekurang-kurangnya pada 240 kotak kain. Karya mereka tampak pada pameran berjudul People and Place di Independent Art-Space & Management Yogyakarta, 1-15 Februari 2015.
Batik Cirebon - Pameran itu sisi dari praktik seniman Australia Elly Kent yang tengah meniti pendidikan doktoral program Visual Art di Australian National University. Elly mengadakan pameran untuk lihat karya seni anak Indonesia yang bersua dengan anak Australia. “Hubungan antar-bangsa nampak dari pertemuan mereka dalam karya seni, ” kata dia.
Terkecuali lukisan pada kain batik, ada 32 karya lukis pada kanvas yang di buat anak-anak. Lukisan pada batik itu yaitu karya siswa sekolah pendidikan anak umur awal Gajah Wong Yogyakarta, SD Tumbuh Primary School, serta SD Kanisius Sumber di Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah.
SD Tumbuh menngikutsertakan 60 siswa serta SD Kanisius 30 siswa. Sedang, dari Australia yaitu siswa dari Turner Primary School serta Mulwaree High School.
Beberapa karya lukis anak-anak di jual dalam pameran itu untuk didonasikan pada SD Kanisius Sumber di lereng Merapi yang tengah melakukan renovasi gedungnya. “Siswa sekolah itu untuk sesaat belajar dirumah masyarakat di seputar lereng Merapi, ” kata dia.
Batik Cirebon - Elly Kent yang hidup bolak balik Indonesia-Australia menyebutkan melalui pameran itu ia mau lihat bagaimanakah dua negara itu sama-sama bersua serta sharing info ihwal seni budaya. Di Australia, anak-anak berimajinasi perihal Indonesia. Sebagian sekolah, kata Elly mengajarkan Bhs Indonesia. Elly tertarik untuk mengemukakan info perihal seni budaya Indonesia. Satu salah satunya yaitu batik.
Ia menghimpun siswa dari beberapa sekolah untuk belajar perihal batik. Elly tunjukkan peralatan serta motif batik pada siswa Australia, yaitu canting serta kain batik. Siswa lantas melukis pada kain batik memakai cat akrilik sablon. “Mereka bebas melukis dengan tema apa sajakah. Object yang di buat yaitu hal yang ada di seputar mereka, ” kata Elly.
Dia mencontohkan seseorang siswa Australia melukis mercusuar kota. Di kota itu ada sungai besar, namun kerap kekeringan. Aktivitas yang melibatkan sekurang-kurangnya 150 anak itu di gelar pada 2013 di Australia serta dipamerkan di sekolah-sekolah negeri Kanguru itu. Diskusi perihal batik didokumentasikan dalam film dokumenter berjudul People and Place in Turner and Mulwaree yang diedit oleh Michal Glikson. “Mereka sangatlah ketertarikan serta mau mengetahui Indonesia lebih dekat, ” kata dia. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 07 Februari 2015

Batik Cirebon - Kain Printing Impor Perlu Segera Dibatasi


Batik Cirebon - Membanjirnya kain cetak bermotif batik dari luar negeri yang masuk ke Indonesia perlu segera dihindari agar kain batik product nasional dapat selamat.
Menteri Koperasi serta Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyampaikan mengatakan kain batik printing motif batik yang masuk ke Indonesia itu harga nya murah serta bila dilewatkan selalu industri kecil batik yang ada di tanah air dapat punah dikarenakan kalah beradu dari barang asal luar negeri.
"Diluar itu akan mengakibatkan kerusakan budaya batik yang banyak terkandung filosofi untuk orang Jawa," kata Puspayoga pada sarasehan dengan beberapa perajin di Rumah Sinten Solo, Sabtu (7/2/2015).
Batik Cirebon - Kementerian yang dia pimpin berbarengan Kementerian Perdagangan tengah pikirkan langkah untuk menghindar atau kurangi masuknya kain batik printing yang bermotif batik dari luar negeri itu. SEbab bila dilewatkan lama-lama batik dapat hilang kalah dengan kain printing motif batik itu.
Ia menyampaikan produksi kain batik di Indonesia biasanya ditangani oleh UKM serta sangatlah tidak sering yang dikerjakan oleh perusahaan bertaraf besar, untuk ini masalah itu mesti dipikirkan serta dicarikan jalan yang paling baik.
Menyinggung tentang saat ini sulitnya memperoleh tenaga trampil baik bagian batik, ukir atau yang lain, Menkop UKM menyampaikan hal semacam ini telah berlangsung di mana-mana serta tak di Solo saja, di Bali saat ini juga telah sulit untuk memperoleh tenaga pemahat yang trampil.
Batik Cirebon - "Generasi muda kita karenanya ada perkembangan tehnologi saat ini memanglah telah banyak tak berkeinginan tekuni bagian ini, karenanya hal semacam ini mesti dicarikan jalan lain serta bukan sekedar dengan peralatan yang moderen saja, namun mesti cetak tenaga yang trampil itu, " tuturnya.
Sarasehan itu diikuti oleh beberapa pelaku usaha kecil dari beragam type, seperti perajin batik, meubel, kulit, makanan, dan sebagainya, ukir dan sebagainya.
Dengan adanya MEA membawa dampak negatif maupun positiv ke Indonesia. Dampak negatifnya tentu saja semakin memperbesar gesekan persaingan antara perajin lokal dengan perajin luar, di khawatirkan batik printing semakin tidak terbendung. Dampak positivnya adalah perajin lokal akan semakin kreatif dengan tekanan batik printing dari luar. Di butuhkan kreatifitas dan inovasi agar mampu bersaing dengan batik printing dari luar. ( Batik Cirebon )

Jumat, 06 Februari 2015

Batik Cirebon - Batik Tulis di Khawatirkan Tergerus


Batik Cirebon - KOMISI II DPRD Kota Tegal meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian serta Perdagangan (Dinkop UMKM Perindag) Kota Tegal untuk menambah manfaat koperasi batik tulis yang ada di lokasi Kecamatan Tegal Selatan. Dikarenakan apabila tidak, di cemaskan batik tulis khas Kota Tegal dapat tergerus serta kalah berkompetisi dengan batik yang datang dari luar daerah.
Hal itu, disebutkan oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Hj Tuty Alawiyah SE, Kamis (5/2). Tuty menuturkan, penyebab, dari hasil kunjungan Komisi II DPRD berbarengan Dinkop UMKM Perindag di sebagian pengrajin batik di Kecamatan Tegal Selatan tempo hari, di ketahui pengrajin batik tak lakukan produksi sehari-hari.
Batik Cirebon - Pengrajin batik, sambung dia, cuma lakukan produksi pada saat datang pesanan saja. Karenanya, manfaat koperasi batik yang dibina oleh Dinkop UMKM Perindag, butuh ditingkatkan. Di samping sediakan modal, juga sediakan bahan baku agar gampang di bisa. Diluar itu, dinas mesti memfasilitasi pemasaran yang lebih menjanjikan.
Satu diantaranya, dengan membangun showroom seperti yang di idamkan pengrajin batik. “Jika selalu dilewatkan kondisinya seperti ini, di kuatirkan batik catat bakal tergerus serta menghilang. Kalah saing dengan batik lain, ” katanya. Tuty meneruskan, pengrajin batik, semestinya sekerap mungkin saja dipertemukan dengan pemodal, bukan sekedar saat pameran saja.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tegal Hendria Priatmana SE memberikan, dalam rencana menaikkan perekonomian di Kota Tegal, bidang batik sebetulnya dapat jadi unggulan. Pada bidang ini, banyak yang dapat digali untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tegal. “Karena itu, kami meminta agar bidang batik selalu ditingkatkan, ” terangnya.
Batik Cirebon - Sesaat, Penyuluh Industri Dinkop UMKM Perindag Iswanto menuturkan, pada intinya, dinas sudah lakukan pembinaan berbentuk kursus serta memfasilitasi pemasaran. Untuk pendirian showroom batik, gagasannya bakal diusulkan di pergantian biaya th. 2015.
“Dinas senantiasa menolong pemasaran. Promosi dalam setahun dapat 5 hingga 6 kali. Baik didalam ataupun diluar pulau. Paling akhir ini, pemasaran di Batam. Alhamdulillah, sangatlah mencolok pengingkatan dalam 5 th. ini, ” katanya.
Batik Cirebon - Dia menuturkan, di Kecamatan Tegal Selatan ada lima sentra batik catat. Yaitu, di Kelurahan Bandung, Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kelurahan Tunon, Kelurahan Keturen, serta Kelurahan Debong Kidul.
Untuk type batik, kata dia menerangkan, yaitu ada batik catat, cap, gabungan serta kain bermotif. Potensi yang dibina dinas, sekarang ini cuma batik catat, cap, serta gabungan. Karena, Kota Tegal belum memiliki potensi kain bermotif.
Kata Iswanto, jumlah pengrajin batik di Kecamatan Tegal Selatan fluktuatif. Sekurang-kurangnya, ada 130 rumah batik catat yang terdaftar oleh dinas. Untuk tenaga kerjanya, datang dari satu rumah, serta ada pula yang mengambil dari luar rumah. “Omset dari 130 rumah batik catat itu, per th. meraih seputar Rp3. 188. 639. 000, ” tuturnya. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Alasan Batik Terpilih Jadi Warisan Dunia

Batik Cirebon - Batik disadari juga sebagai salah satu warisan dunia punya Indonesia. Tak terkecuali orang-orang serta pemerintah yang berusaha untuk memperjuangkan hak itu, nyatanya ada satu hal yang bikin batik disadari juga sebagai kekayaan punya Indonesia.
"Salah satu karena kita dapat memenangkan batik juga sebagai ikon budaya kita yaitu, lantaran batik kita gunakan dalam kehidupan keseharian, " ungkap Yenny Wahid pada Okezone di Royal Place Building, Jakarta, Rabu, 4 Februari 2015.
Batik Cirebon - Selanjutnya, ini jadi suatu bukti bila orang-orang Indonesia masih tetap menghormati budayanya. "Kita saksikan di negara lain, sesungguhnya banyak budaya lokalnya. Tetapi baju tradisional tidak demikian digunakan, cuma pada acara spesifik. Walau sebenarnya kan generasi muda tidak sering turut acara adat-adat seperti itu," paparnya lagi.
Yenny memperbandingkan kebudayaan orang Indonesia dengan Jepang dalam memakai baju tradisional. Walau Indonesia banyak tertinggal di bidang lain, tetapi masalah satu ini, Jepang kalah jauh dengan Indonesia.
Batik Cirebon - "Perbandingannya jauh. Di Jepang telah tidak sering orang gunakan kimono. Paling cuma orangtua saja. Bila menikah umumnya gunakan gaun Western. Bila disini, ke kondangan gunakan batik, acara apa saja banyak gunakan batik, di sekolah ada hari harus gunakan batik, " ungkapnya.
Hingga, rutinitas tersebut yang bakal jadi pelestarian batik di Indonesia. " Makin banyak kita gunakan batik serta kebaya dalam kehidupan keseharian, itu yang bakal melestarikan budaya bangsa Indonesia ini. Intinya saya sangatlah mensupport usaha apa pun untuk melestarikan budaya kita," tutupnya. ( Batik Cirebon )

Rabu, 04 Februari 2015

Batik Cirebon - Batik Khas Karawang Perlu Dipopulerkan


Batik Cirebon - Tidak hanya di kenal kota lumbung padi nasional, ternyata Kabupaten Karawang miliki 10 corak batik khas daerah. Namun disayangkan, batik putra daerah ini masih tetap belum popular. Sehingga sangatlah lumrah jika orang-orang Karawang belum sadari bila Kota Pangkal Perjuangan miliki batik bercorak Karawang.
 Bakal namun, salah seseorang dari pegiat budaya batik khas Karawang, Samsam menyampaikan batik lokal tdk kalah saing type serta tampilan yang menarik dengan batik daerah lain. Namun disadari Samsam, batik beraneka corak dari alam Karawang belum dipamerkan seperti batik yang ada di Jawa Tengah. “Jika dibanding, batik lokal Karawang motifnya unik serta menarik. Coraknya itu di ambil dari nuansa ke Karawang-an, ” bebernya, Selasa (3/2).
Batik Cirebon - Samsam sebutkan corak batik lokal mencakup model bermotif pare sagedeng, corak Citarum, Curug Cigentis serta yang lain. Apabila orang-orang yang mengakui cinta Karawang, tentu mampu tunjukkan rasa kecintaan itu dengan gunakan batik Karawang.
“Jika ada orang yang mengakui cinta Karawang, putra daerah santer digembor-gemborkan namun belum memakai batik prodak lokal, saya menilainya belum prima. Cobalah cintai prodak lokal sendiri juga sebagai kebanggaan, ” pinta Samsam.
 Batik corak khas Karawang, kata dia, telah beroleh prestasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, sambungnya, malahan belum ada animo serta perhatian dari pemerintah sendiri agar label khas Karawang disadari.
“Prestasi telah diperoleh di Jawa barat. Bakal namun belum diputuskan lebel ini, lantaran pencetus corak batik Karawang bu Hj Istiqomah orang simpel. Bahkan untuk Karawang agar miliki khas batik lokal, beliau ikhlas jual rumah juga sebagai modal awal meningkatkan produksi batiknya. Semestinya pemerintah malu dong bila tdk memberi perhatian, ” tuturnya.
Batik Cirebon - Hal tidak jauh lain disingkapkan Endang. Batik Karawang, kata Endang, telah semestinya berkibar di daerah sendiri. Di mana putra pribumi diharuskan cinta pada kebudayaan lokal. Dicontohkan dia, untuk mempopulerkan batik Karawang, Pemkab mengaplikasikan kebijakan agar sekolah di Karawang memakai batik lokal Karawang pada hari-hari spesifik. “Tentunya juga diberlakukan untuk pegawai di pemerintahan juga, ” tuturnya.
 Untuk orang-orang yang berkeinginan beli batik khas Karawang, Endang memberikan dapat datang ke butiq yang berlamat di kampong Golongan, belakang Majid Agung Alun-alun Karawang. Di sana, kata dia, banyak pilhan corak serta motif yang dapat diambil serta dibeli sesuai sama hasrat. “Masyarakat dapat cobalah saja, bakal akan menyebabkan rasa kebanggaan. Apalagi bila jadikan cindera mata, ” tandas Endang. ( Batik Cirebon )

Selasa, 03 Februari 2015

Batik Cirebon - Perajin Batik Keberatan Pajak Online

Batik Cirebon - Perajin batik Giriloyo, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengaku keberatan dengan pajak penghasilan (PPn) penjualan melalui online. Sebab, penjualan online belum sebesar penjualan konvensional.
"Cara konvensional saja kita tidak kena pajak karena perajin batik tulis skalanya masih kecil atau masuk kategori UMKM yang seharusnya dilindungi dari berbagai pajak yang memberatkan," kata salah satu perajin batik di Imogiri, Mas'ud Fahlavi, Selasa (3/2).
Dijelaskan Mas'ud, selama ini para perajin di Imogiri banyak yang memasarkan hasil kerajinannya melalui online. Selama ini, para perajin didorong untuk memasarkan hasil produksinya melalui online.
Batik Cirebon - "Peralatannya dibantu pemerintah. Namun kini akan dikenakan pajak," kata Mas'ud.
Dia mengakui, keberadaan internet di kampungnya sangat membantu perajin mempromosikan dan menjual produk batik tulisnya. Namun, penerapan kebijakan pajak PPn harus lebih jelas jenis-jenis bisnis online seperti apa yang dapat dikenakan pajak.
"Kalau UMKM dikenakan, maka orang akan enggan untuk menekuni UMKM. Pajak ini akan berdampak sangat buruk bagi perekonomian masyarakat," katanya.
Untuk perajin batik yang masih berskala kecil tidak mungkin di terapkan pajak. Mengingat untuk penjualan online yang masih berskala kecil tidak terlalu besar penghasilannya. Apalagi dengan bisnis yang mereka lakukan di kampung-kampung yang stok barangnya masih terbatas. Dengan demikian tentu saja akan memberatkan mereka dengan di terapkannya pajak.
Batik Cirebon - Namun, jika menilai dukungan pemerintah untuk meminjam peralatan untuk memasarkan online sangat bagus untuk perkembangan mereka. Batik perlu di pasarkan secara modern, untuk memperluas pasar dan jangkauan masyarakat terhadap batik.
Perajin perlu di edukasi apa itu pemasaran online. Untuk melaksanakan program tersebut perlu dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan batik dan tentu saja pelestariannya. Batik memang seni tradisional, namun tanpa sentuhan modern batik akan sulit berkembang dan sulit masuk ke pasaran. Untuk itu, batik dalam segi design maupun pemasarn perlu di sentuh dengan sentuhan modern, karena batik adalah seni yang fleksibel yang mengikuti perkembangan pasar. ( Batik Cirebon )

Senin, 02 Februari 2015

Batik Cirebon - Usaha Kain Batik Kian Bergairah

Batik Cirebon - Kebijakan Pemkab Purbalingga yang mengharuskan para pegawai negeri sipil mengenakan batik lokal, memberikan dampak positif pada usaha kerajinan batik.
Usaha batik kini makin bergairah, karena permintaan pembuatan seragam batik dari masing-masing instansi negeri maupun swasta meningkat.
”Setelah ada penerapan pemakaian batik lokal dari Selasa sampai Jumat, membuat permintaan batik di tingkat perajin naik,” kata Ketua Paguyuban Perajin Batik Purbalingga, Yoga Prabowo.
Batik Cirebon - Menurutnya, beberapa industri rumahan batik menerima pesanan dari sejumlah instasi pemerintah, desa sampai perusahaan-perusahaan swasta di Kota Perwira.
”Saat ini pesanan sedang banyak. Masing-masing instansi rata-rata memesan sekitar 30 sampai 40 potong kain batik,” katanya.
Batik yang dipesan lebih dominan batik kombinasi. Selain lebih murah daripada batik tulis, yaitu Rp 100.000 per potong, pembuatan batik kombinasi cocok untuk seragam perkantoran.
”Ini peluang baik bagi teman-teman perajin batik. Tinggal bagaimana mereka menangkap peluang ini untuk menjadikan sebuah keuntungan,” terangnya.
Dia menilai, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan memproduksi batik berkualitas guna meningkatkan kepercayaan konsumen.
”Selama ini konsumen lokal tidak banyak, jadi kesempatan ini harus digarap optimal,” kata Yoga.
Regenerasi Perajin
Batik Cirebon - Respons positif pasar lokal terhadap batik Purbalingga menjadi perhatian pengurus paguyuban, untuk terus meningkatkan jumlah perajin dan melakukan regenerasi perajin muda yang inovatif dan kreatif.
Saat ini di Kabupaten Purbalingga terdapat 14 sentra kerajinan batik.
Dari jumlah itu, terdapat sembilan sentra kerajinan batik yang telah aktif, sedangkan lima sentra masih dalam rintisan dan pendampingan dari paguyuban.
”Saat ini terdapat sekitar 380 perajin yang aktif. Jumlah ini harus terus ditingkatkan, guna menciptakan lapangan kerja baru di dunia usaha batik,” ujar Yoga.
Yoga menambahkan, saat ini paguyuban terus melakukan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat di Purbalingga yang memiliki ketertarikan membatik.
”Membatik bukan merupakan pekerjaan instan, tapi harus secara tekun dan berkelanjutan. Karena itu, kami terus berupaya memberikan sharing ilmu membatik kepada warga,” katanya. ( Batik Cirebon )