Minggu, 29 Maret 2015

Batik Cirebon - 117 pelajar Lamongan Ikuti Lomba Desain Batik


Batik Cirebon - Sejumlah 117 pelajar Lamongan yang terbagi dalam 68 siswa tingkat SMA serta 109 siswa dari SMP-MTs ikuti lomba design batik dengan tema batik khas Lamongan, yaitu ikon bandeng lele dengan gabungan bunga melati di showroom kantor dinas koperasi, industri serta perdagangan (Diskoprindag), sabtu (28/3).
Batik Cirebon - Aktivitas yang di gelar Diskoprindag berbarengan dinas pendidikan setempat ini mempunyai tujuan untuk lebih memperkenalkan batik khas Lamongan dengan cara awal pada pelajar.
Salah satu perserta lomba Sofiyah Nisa mengakui suka dalam ikuti perlombaan ini, dianya membutuhkan saat 2 hari untuk menyiapkan diri manfaat mencapai juara.
Batik Cirebon - Sesaat ketua dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) Lamongan Mahdhumah Fadeli menyampaikan, Lewat lomba diinginkan tumbuh bibit baru dalam bagian batik.
”Motif paling baik bakal jadikan motif seragam pelajar Lamongan, ” tutur Mahdhumah Fadeli.
“Melihat banyak ketertarikan peserta, gagasannya aktivitas sama bakal kembali di gelar bln. April yang akan datang dengan peserta pelajar dan umum, ” tuturnya. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Cuma di Solo, Peragaan Busana Batik saat Lampu Mati


Batik Cirebon - Peringatan Earth Hour 2015 di Solo dipusatkan di Pendapi Gede Balaikota Solo, Sabtu (28/3/2015) malam jam 20. 00 WIB sampai 21. 30 WIB. Aktivitas itu di hadiri Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy).
Batik Cirebon - Earth Hour 2015 diperingati dengan mematikan aliran listrik sepanjang satu jam. Sepanjang aliran listrik diputus, peserta peringatan menyalakan lilin apung di gelas-gelas mini. Lilin-lilin itu lalu disusun membuat angka 60+ yang disebut lambang earth hour.
Batik Cirebon - Aktivitas itu di isi juga pentas tari serta peragaan baju batik dari komune Red Batik Solo. Sejumlah 10 personel Red Batik Solo menyuguhkan hasil eksplorasi warna batik. Mereka memakai payung hias juga sebagai property pendukung pentas.
Kreator Kostum Karnaval Red Batik Solo, Arif Tuepe, menyampaikan tindakan peringatan Earth Hour 2015 ditutup dengan menyanyikan berbarengan tembang-tembang Jawa, berbarengan Wali Kota Solo. “Aksi ini yaitu seruan moral untuk irit daya listrik, ” papar dia, Sabtu (28/3/2015). ( Batik Cirebon )

Jumat, 27 Maret 2015

Batik Cirebon - Tenun dan Batik Bakal Banjiri Parade

Batik Cirebon - Panitia Festival Kartini Ke-3 dalam rencana peringatan Hari Jadi Jepara Ke-366 bakal mengkreasi moment Jepara Carnival untuk mengeksplorasi kemegahan tenun Troso serta batik Jepara. Beragam rencana baju, sudah disediakan peserta supaya eksotika baju etnik khas Jepara itu betul-betul tampak.
Hal itu disibakkan Ketua Panitia Hadi Priyanto, tempo hari. Inspirasi itu lahir dari hasrat untuk mengangkat potensi budaya tradisional Jepara. Menurut dia, telah banyak pihak yang berhimpun serta bakal semaksimal mungkin saja menghadirkan keindahan baju khas Jepara itu. ”Ini bukanlah lomba, namun semasing peserta mempersiapkan rencana yang tidak sama hingga bentuk serta jenis yang bakal dipertunjukkan berlainan, ” tuturnya.
Batik Cirebon - Baju dengan dominasi bahan dari Tenun Troso serta Batik Jepara itu didesain oleh siswa-siswi SMK 2 Jepara, dibawah tuntunan Indria Mustika, dan seniman Bayu Supriyanto. Mereka menyiapkan beberapa jenis memiliki konsep Keagungan Batik serta Tenun Jepara. Disediakan juga baju carnival bertopik Pancaran Putri Batik Jepara. SMK N 2 Jepara juga mempersiapkan tampilan sebagian personil dalam satu unit baju karnaval, yang melukiskan histori perubahan motif batik.
Motif Ukir
”Sejarah yang dipertunjukkan yaitu kenyataan bahwa motif batik Jepara datang dari motif ukir khas Jepara, ” lebih Hadi.
Ia menuturkan, histori perubahan motif batik itu bakal dipertunjukkan oleh 30 jenis berbentuk baju yang didrapir. Dalam dunia fashion, drapir dipakai untuk mengacu pada jenis baju tanpa ada jahit.
Batik Cirebon - Baju memiliki konsep Puteri Negeri Tenun, lanjutnya, akan dipertunjukkan oleh beberapa entrepreneur yang tergabung dalam koperasi Paguyuban Tenun Jepara. Diluar itu, paguyuban perajin batik Biyung Pralada bakal mempersiapkan parade batik.
Terkecuali panggung paling utama nan megah bakal didirikan di Tugu Kartini, juga sebagai tempat acara, cat walk selama 500 mtr. di jalan Pemuda, dari mulai Tugu Kartini sampai seputar perempatan SD 2 Panggang, pasti akan disediakan untuk moment yang di gelar Selasa (21/4) itu.
Pihaknya memperkirakan, pertunjukan itu akan mengundang penggemar mode, fotografer, sampai orang-orang umum. Mereka bakal disajikan semua mode yang dipertunjukkan untuk memperoleh ide jenis baju. ”Perjalanan beberapa jenis di cat walk, bakal diiringi drumb band Caraka Bahana Sisya dari SMP 2 Jepara, ” ujarnya. ( Batik Cirebon )

Kamis, 26 Maret 2015

Batik Cirebon - Menteri Koperasi dan UKM Kagumi Batik Andalan RAPP


Batik Cirebon - Usaha PT RAPP memberdayakan ekonomi kreatif memperoleh selalu memperoleh animo positif. Meneteri Koperasi serta UKM kagumi batik andalan RAPP.
Menteri Koperasi serta Usaha Kecil Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, menyempatkan diri berkunjung ke PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Rabu (25/3) di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pelalawan, Riau. Dalam kunjungan secara singkat ini, Puspayoga yang didampingi oleh Bupati Pelalawan, HM Harris itu, disambut oleh Deputi Direktur Operasional PT RAPP, Mhd. Ali Shabri, serta Direktur RAPP, Mulia Nauli.
Puspayoga yang terlihat kenakan batik berwarna coklat itu juga di ajak berkeliling melihat-lihat ruang RGE Technology Centre (RTC) untuk memperkenalkan sistem pembuatan kertas oleh RAPP. Puspayoga juga terlihat ketertarikan dengarkan penjelasan dari Host (Pemandu) RTC. Selesai berkeliling, Puspayoga meneruskan tour ke ruang pameran batik Bono yang di gelar oleh Rumah Batik Andalan RAPP. Batik bono jadi salah satu batik andalan yang di produksi oleh Rumah Batik Andalan binaan program Pemberdayaan Orang-orang atau Community Development (CD) RAPP.
Batik Cirebon - Ali Shabri juga menuturkan bahwa Batik Bono sebagai andalan itu telah banyak dipesan dari pihak Pemerintah Provinsi Riau serta jadi salah satu motif batik yang banyak disenangi oleh orang-orang.
"Ini motif Batik Bono, Pak. Andalan kita juga disini, di Rumah Batik Andalan, " tutur Ali.
Langkah melestarikan budaya membatik oleh RAPP ini lalu diapresasi oleh Menteri Puspayoga. Diakuinya tertarik dengan batik-batik yang di produksi oleh Rumah Batik Andalan. " Kelak saya ingin lihat batik ini lagi, " komentarnya singkat.
Batik Cirebon - Kunjungan singkat yang seputar 30 menit ini, disudahi dengan penanaman pohon Eucalyptus di halaman depan gedung RTC. Puspayoga berbarengan deretan manajemen, Jelo Singh, beserta Mhd. Ali Sabri juga kompak menyimpan benih Eucalyptus.
"Wah ini tanam pohon. Saya telah umum nih tanam pohon. Ini di beri pupuk gini kan, " katanya sambil tertawa renyah serta tunjukkan kemahirannya menabur pupuk.
Menteri Puspayoga juga direncanakan bakal menginap di Hotel Unigraha RAPP sepanjang kunjungan kerjanya di Kabupaten Pelalawan. Ia juga diagendakan bakal bersua beberapa petinggi daerah selesai bertandang ke RAPP. Pada awal mulanya, salah satu Menteri Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi juga sudah menyempatkan diri di sela-sela kunjungan kerja dianya berkunjung ke RAPP sekian waktu lalu. ( Batik Cirebon )

Rabu, 25 Maret 2015

Batik Cirebon - Pati Juga Punya Batik Tulis

Batik Cirebon - Kabupaten Pati tak kalah dengan daerah lain di Jawa Tengah dalam soal produksi batik catat. Walau tak populer seperti Batik Pekalongan, tetapi Kabupaten Pati banyak sentra pembuatan kain batik catat.
Batik Cirebon - Seperti di desa Mojomulya kecamatan Tambakromo, Dukuhsti, Gabus, Jaken, Margoyoso serta Bakaran Juwana. Spesial batik catat Desa Mojomulyo Kecamatan Tambakromo memiliki ciri khas berbentuk motif Pesantenan. Salah satunya menjaga gambar (sketsa) pintu gerbang Majapahit, Genuk Kemiri serta motif genting Ki Ageng Ngerang dan
Batik Cirebon - Semanggi Kaksing. “Batik asli Tambakromo menjaga motif histori lokal Pati” kata Ketua Dewan Kerajinan Daerah, Hj Dra Musus Indarnani Haryanto, Senin (23/03/2015).
Juga sebagai istri bupati, Hj Dra Musus Indarnani Haryanto mengakui memiliki tanggungjawab moral untuk meningkatkan batik dari lokasi kecamatan Dukuhseti. Untuk kembalikan kejayaan batik catat dari daerah pesisir paling utara ini. ( Batik Cirebon )

Minggu, 22 Maret 2015

Batik Cirebon - Wajah Cantik Batik, Dulu Hingga Sekarang


Batik Cirebon - Satu kata yang sama dengan batik yaitu Indonesia. Tidak dimungkiri batik memanglah jadi ikon kebiasaan orang-orang Indonesia, terutama di pulau Jawa. Batik sesungguhnya datang dari kata amba (menggambar atau menulis) serta titik.
Batik yaitu suatu sistem menggambar serta memadukan titik dengan garis diatas selembar kain. Sistem ini di buat dengan memakai alat bernama canting serta diisi malam (lilin). Jadi batik yaitu sistem, serta bukanlah suatu motif.
Batik Cirebon - Walau mempunyai banyak kombinasi kebudayaan, tetapi perubahan batik banyak di pengaruhi oleh orang-orang Jawa. Saat itu seluruhnya batik di buat handmade, type batik ini di kenal dengan nama batik catat. Sistem pelaksanaannya yang lama bikin batik cukup susah di kembangkan massal. Tidak heran bila dulunya batik cuma dipunyai oleh sebagian kelompok orang-orang menengah ke atas.
Batik juga mempunyai banyak motif, umpamanya kawung, parang, sidomukti, sidodrajat, ceplok, tumaruntum, serta yang lain. Seluruhnya motif ini mempunyai arti serta berarti semasing. Lantaran memiliki kandungan arti mendalam, seluruhnya kain ini mesti dipakai sesuai sama berarti. Batik Keraton umpamanya, cuma bisa dipakai untuk anggota keraton. Sedang batik truntum dipakai untuk orangtua pengantin Jawa. Batik motif ini tidak bisa dipakai oleh calon mempelai lantaran dipercaya dapat berikan makna tidak sama untuk mempelai.
Batik Cirebon - Lantaran kain ini adalah kain tradisional, banyak anak muda moderen yang tidak mau memakainya. Kain warisan ini dikira kuno serta tidak bergaya. Batik juga hampir punah. Tetapi, gerakan cinta batik lalu menggebu-gebu ketika batik hampir diaku-aku oleh negara tetangga. Rakyat Indonesia " geram ". Rakyat Indonesia bikin gerakan Hari Batik. Pemerintah juga segera mendaftarkan batik ke UNESCO juga sebagai warisan budaya. Bln. Oktober 2009, batik juga disadari juga sebagai Masterpiece of Oral and Intangible of Humanity dari Indonesia.
Batik kini
Sistem pernyataan UNESCO pada batik membawa satu pergantian positif. Hal semacam ini jadikan orang-orang Indonesia jadi lebih sadar pada warisan budayanya sendiri. Desainer lokal juga berlomba-lomba untuk membuat beragam baju anak muda yang trendy dari batik.
Batik memetik saat kejayaannya sekian waktu lalu. Kejayaan batik ini tidak ayal bikin kain tradisional yang lain juga jadi sorotan. Tetapi, konsentrasi intinya terus terdapat pada batik.
Batik Cirebon - Gaung batik masih tetap merasa hingga sekarang ini. Bahkan juga dalam beragam peluang desainer Indonesia berkreasi dengan batik serta membawanya ke panggung dunia. Mel Ahyar, Iwet Ramadhan serta sebagian desainer Indonesia yang lain bikin batik jadi popular di Indonesia serta didunia.
Bukan hanya memproses batik jadi baju yang bergaya muda, tetapi desainer ini dapat meningkatkan tehnik tradisional ini. Batik bukanlah lagi perihal kainnya namun juga perihal pengembangan motif baru. Mel Ahyar umpamanya, untuk mengomersilkan batik, ia juga meningkatkan batik juga sebagai suatu motif. Berarti ia berkarya dengan mendatangkan batik juga sebagai motif karyanya.
Batik Cirebon - Karya ini bakal dipertunjukkan dalam arena fesyen mal premium di Jakarta sekian waktu lalu. Mel berkreasi dengan batik Belanda dari era ke-18. " Batik Belanda yaitu adalah batik yang di kembangkan oleh orang Indonesia tetapi saat itu orang-orang Belanda mau mempunyai juga. Maka dari itu mereka minta motif sendiri untuk di batik, " kata Mel Ahyar, di Senayan City, Rabu (18/3).
Ditambahkan Mel, batik Belanda ini mempunyai motif yang lucu, umpamanya Hansel Gretel, Cinderella, hingga motif tank.
 Tidak sama dengan Mel, desainer Iwet Ramadhan. Iwet yang fokus bisnisnya pada kreasi batik ini meningkatkan batik melalui hubungan kerja dengan pengrajin setempat. Tetapi, ia juga tidak tutup kemungkinan untuk meningkatkan batik dengan memberikan beragam motif baru yang moderen.
Batik Cirebon - "Saya juga memodifikasi batik dengan ide motif tradisional jadi lebih moderen, " ucap Iwet.
Saat ini muka batik bukanlah lagi muka tradisional. Saat ini batik menjelma juga sebagai suatu fesyen yang moderen. Walau saat ini batik sudah berkembang, tetapi batik terus mempunyai akar budaya serta narasi kebiasaan. Beberapa desainer lokal mengakui langkah modifikasi batik ini yaitu langkah untuk meningkatkan budaya tanpa ada mengakibatkan kerusakan akarnya.
"Motif batik tradisional tak dapat diplintir, jadi langkah paling utama pengembangannya yaitu bikin modifikasi atau membuat motif yang baru, " ucap Mel. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 21 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik di New York yang Dikenakan Cinta Laura Ini Mengagumkan


Batik Cirebon - Indah!!. Tersebut banyak komentar yang dialamatkan ke baju pesta yang dikenakan artis Cinta Laura ini dalam satu acara fesyen yang diselenggarakan di New York akhir minggu ini.
Batik Cirebon - Cinta ada disini isi akhir pekannya di negeri Paman Sam itu. Serta banyak juga yang demikian meyakini bila ini yaitu salah satu design berbahan batik yang turut menyemarakkan peragaan itu.
Batik Cirebon - Itu karena tidak cuma gaun ini didominasi bahan hitam yang non batik, namun juga karena motif batik ini tak umum.
Cinta Laura mengakui sangatlah bangga kenakan rancangan desainer Michelle Tjokrosaputro yang juga bermukim di New York sana.
“Momen yang mengasyikkan di acara J Spring Fashion Show. Terima kasih untuk Michelle untuk koleksi batiknya yang mempesona ini, ” tutur Cinta, seperti dikutif di instagramnya. ( Batik Cirebon )

Jumat, 20 Maret 2015

Batik Cirebon - Tak Hanya Kain, Ubin Pun Bermotif Batik


Batik Cirebon - Produsen ubin granit PT Asri Pancawarna keluarkan sebagian seri product teranyar yang di inspirasi dari elemen budaya. Budaya Indonesia yang kaya jadi basic rencana pengembangan product.
Tahun ini, PT Asri Pancawarna mengenalkan logo baru Indogress serta ubin berdesain batik. Product ini adalah koleksi Etnika Series yang di inspirasi dari kain batik asal kota Yogyakarta.
"Lantaran ini product lokal, kami mengangkat budaya Indonesia. Kami kan juga menyasar pasar ekspor, " tutur Senior Marketing Manager Indogress, Hendry Satriadi, pada Kompas. com waktu peluncuran product di acara pameran Keramika, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta (19/3/2015).
Batik Cirebon - Walau bukanlah yang pertama keluarkan product berdesain batik, Indogress tak cemas lakukan plagiasi. Menurut Marketing Director Andrea Petrina, pemberian hak paten pada keramik belum popular lantaran birokrasinya cukup rumit.
Mengatur hak paten dapat mengonsumsi saat dua th.. Bukan sekedar itu, umumnya hak paten cuma diberikan pada design spesifik. Sesaat design batik mempunyai macam yang cukup banyak. " Tidak sama 25 % saja, telah tak dapat dimaksud plagiasi, " kata Andrea.
Batik Cirebon - Seri ini mempunyai ciri khas motif batik yang tampak memiliki bahan satin. Ukurannya 60 x 60 cm. Terkecuali Etnika Series, product unggulan Indogress yang lain yaitu Metafora. Ubin ini di tawarkan dalam dua pilihan ukuran, yakni 60 x 60 cm serta 60 x 120 cm.
Menurut Hendry, design Metafora ini datang dari Italia serta memerlukan saat satu tahun untuk pengembangannya. Keunggulan motif ini yaitu kurun waktu yang sama, ubin seperti terbuat dari kayu serta batu. Ubin ini dapat terlihat seperti tekstil serta karpet.
"Teksturnya agak kasar, dipandang dari pojok spesifik seperti zigzag, " terang Hendry.
Seri product teranyar Indogress yang lain yaitu Corteza Series serta Concerta Series. Design dua product ini dapat datang dari Italia. Lantaran barusan di luncurkan, Hendry mengatakan tak mempunyai tujuan spesifik. Ia mengakui masih tetap mau lihat tanggapan pasar terlebih dulu. ( Batik Cirebon )

Rabu, 18 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik Jadi Tema Besar Gelaran Fesyen Jakarta

Batik Cirebon - Perhelatan Fashion Nation (FN) 2015 bakal kembali di gelar. Arena fesyen dari mal premium Senayan City ini bakal di gelar pada 9-18 April 2015 yang akan datang.
Gelaran ke-sembilan Fashion Nation ini diklaim bakal mendatangkan beragam kreasi pagelaran baju yang tidak sama dari mulanya. " Di th. ke-sembilan ini, tema yang diangkat yaitu Ninth Edition, " kata Veri Y. Setiady, CEO Senayan City dalam konferensi pers di Senayan City, Rabu (18/3).
Disebutkan Veri, pada th. ini, Fashion Nation bakal kembali bekerjasama dengan desainer kenamaan Indonesia. Sebagian desainer yang bakal memamerkan koleksi di th. ini yaitu Mel Ahyar, Tri Handoko, Stella Rissa, Didiet Maulana, hingga Iwet Ramadhan.
Batik Cirebon - "Di koleksi kesempatan ini saya bakal mendatangkan koleksi motif Belanda, " kata desainer Mel Ahyar. " Batik Belanda kan lucu, ada gambar-gambar dongeng Hansel Gretel, Red Riding Hood, Cinderella hingga motif perang berupa tank. "
Tidak sama dengan Mel, Tri Handoko mempunyai rencana yang tidak sama dalam koleksi kesempatan ini. " Saya bakal mendatangkan koleksi bertopik troop. Namun bukanlah yang seram namun lebih ke penyucian diri serta ada pula zen-nya, " ucapnya.
Batik Cirebon - Tetapi desainer-desainer ini mempunyai surprise lain. Sebagian desainer lain, umpamanya Didi Budiardjo serta Patrick Owen, bakal tunjukkan kemampuan mereka untuk mendatangkan instalasi seni.
Didi bakal menghadirkan instalasi bertopik Sawunggaling. Instalasi seni ini di inspirasi dari dua pakar batik Indonesia yakni KRT Hadjonagoeo Gotikswan serta Iwan Tirta. Sedang Patrick Owen bakal menghadirkan instalasi dari scarf.
Tonjolkan batik
Th. 2015 ini, Fashion Nation akan mendatangkan koleksi terutama, capsule collection. " Koleksi th. ini bertopik batik. Seluruhnya desainer ini mesti membuat koleksi spesial dari batik, dengan jenis yang bagus namun harga nya terjangkau, " ucap Veri.
Desainer yang digandeng untuk bikin koleksi spesial ini yaitu label Ikat Indonesia by Didiet Maulana, Batik Purana serta Tik Prive dari Iwet Ramadhan. " Saya bakal mendatangkan koleksi yang sederhana, minimalis. Koleksinya warnanya akan tidak sama, satu diantaranya yaitu warna masala yang tengah booming, " ucap Didiet Maulana.
Batik Cirebon - Sedang Iwet Ramadhan dari Tik Prive bakal banyak berkreasi dengan kain batik halus garutan bermotif kawung. " Perajinnya yaitu pak Jonathan dari Garut, " ucapnya.
Kawung diambil Iwet lantaran motif ini yaitu motif batik paling tua serta mempunyai arti mendalam.
Kerjasama desainer mancanegara
Terkecuali mendatangkan koleksi dari desainer Indonesia, arena ini dapat menggandeng desainer mancanegara. " Di th. lantas, kami bekerja bersama dengan desainer dari Singapura serta Malaysia, th. ini desainernya dari Thailand serta Jepang, " ucapnya.
Dari Thailand, desainer yang bakal memamerkan koleksinya yaitu desainer adibusana Ek Thongprasert. Sedang dari Jepang, desainernya yaitu Atsuki Takahashi.
"Ke-2 negara ini diambil lantaran mereka mempunyai kreasi yang bagus serta local brand-nya berkembang cepat, " kata Veri. ( Batik Cirebon )

Senin, 16 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik Motif Keris Andalan Kota Madiun

Batik Cirebon - Seperti kota-kota yang lain, Madiun juga mempunyai batik bermotif keris sebagai ciri khas serta andalan Kota Madiun, yakni Batik Retno Kumolo. Siti Qomariah (64), salah seseorang pengrajin batik yang pertama kali mencetuskannya mulai sejak th. 2002.
Hingga sekarang ini, pemesanan batik senantiasa alami penambahan. Bukan sekedar dari dalam kota, pemesanan juga banyak yang datang dari luar kota bahkan juga telah mempunyai pelanggan terus, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Tangerang, Sidoarjo, serta Bondowoso. " Tiap-tiap bln. senantiasa ada yang pesan ke sini, baik itu batik catat serta batik printing. Dalam satu bulan dapat bisa pesanan 150-200 potong, " katanya waktu didapati di tempat tinggalnya, Jalan Tumpang Gang 1/30, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Madiun (14/01/2015).
Dalam satu bulan, omset penjualannya dapat meraih pada Rp 20 juta sampai 35 juta. Baik batik catat serta batik printing, harga-harganya beragam, dari mulai Rp 250. 000 per potong sampai Rp 1. 000. 000 bergantung keinginan. Type kain serta tingkat kesusahan dalam bikin batik itu juga diperhitungkan. " Harga nya bergantung dengan kesusahan pekerjaan, dari yang gampang, tengah, serta susah. Bahan yang paling murah yaitu kain katun sedang yang mahal yaitu kain sutra, " terangnya sembari tunjukkan hasil batiknya.
Batik Cirebon - Mulai th. 2005, di tempatnya telah jadi pusat kursus untuk Orang-orang Madiun sendiri. " Alhamdulillah hingga saat ini banyak anak-anak dari mulai TK hingga SMA belajar membatik di sini. Diluar itu sempat juga ada kursus ibu-ibu PKK se-kota Madiun serta Workshop Guru SMP Kesenian se-kota Madiun. Jika anak SMP serta SMA yg tidak dapat turut study tur, mereka dilarikan di sini, " tuturnya.
Batik Cirebon - Siti menerangkan, diberi nama batik Retno Kumolo lantaran mengambil histori Kota Madiun. Motifnya di inspirasi dari tokoh putri dari Adipati Madiun, Retno Dumilah. Hingga, motif yang paling diperlihatkan yaitu Keris Tundhung Medhiun serta Bunga Melati.
Ketrampilan dalam membatik ini, Siti memberikan bahwa Ia sudah belajar sepanjang 25 th. dari sekolah industri batik di daerah Widodaren, Ngawi. Terlebih, motif pakaian batiknya digunakan oleh pegawai negeri sehari-hari Jum'at dari dahulu hingga saat ini.
Batik Cirebon - Usaha yang telah cukup lama ini, Siti mengakui bahwa terkecuali bertahan dengan modalnya sendiri, kurangnya tenaga kerja juga jadi kesusahan dalam pengembangan batiknya di kota. Sekarang ini, karyawan di batik printing ada 4 orang serta batik catat bekasnya dipekerjakan oleh tetangganya sendiri. " Susah untuk menarik ketertarikan beberapa orang kota untuk membatik. Mereka mengeluh lantaran terkecuali senantiasa duduk lama juga tak tahan dengan uapnya, " tutur ibu dari 10 anak ini.
Siti cuma mengharapkan Pemerintah Kota Madiun dapat turut andil serta memberi perhatian pada usaha batik yang digelutinya hingga saat ini. Terkecuali belum memperoleh hak paten, Ia mengakui masih tetap susah untuk selalu mengembangkannya hingga kalah berkompetisi dengan batik di daerah lain.
Walau demikian, dalam usianya yang telah tua, Ia masih tetap semangat untuk selalu membatik serta melestarikan budaya asli Indonesia. Mandiri, usaha keras, jujur, serta sunggug-sungguh jadi prinsip Siti sampai kini. " Saya senantiasa mempunyai semangat anak muda. Juga sebagai wanita, berdoalah, supaya tangannya senantiasa dibarokahi. Walau dirumah walau demikian membuahkan, " katanya. ( Batik Cirebon )

Minggu, 15 Maret 2015

Batik Cirebon - Bahan Baku Masih Impor, Industri Batik Terpukul Pelemahan Rupiah

Batik Cirebon - Pelemahan nilai ganti rupiah pada dolar AS ikut menanggung industri batik lantaran beberapa bahan baku mesti diimpor. Bila pelemahan nilai ganti rupiah tidak selekasnya terselesaikan, industri batik terancam keberlangsungannya.
"Melemahnya nilai ganti rupiah pada dolar AS menyebabkan harga beberapa bahan baku serta obat batik naik relatif tinggi. Hal semacam itu tentu punya pengaruh pada keberlangsungan usaha kerajinan batik, " kata Ketua Kamar Dagang Indonesia Kota Pekalongan, Riicsa Mangkula di Pekalongan, Minggu (15/3/2015).
Batik Cirebon - Riicsa mengungkap, sampai kini bahan baku batik berbentuk obat serta kain mori masih tetap mesti dihadirkan dari luar negeri hingga kenaikan dolar AS punya pengaruh negatif pada usaha kerajinan batik.
"Oleh karenanya, beberapa entrepreneur batik untuk sesaat ini pilih kurangi jumlah produksi bahkan juga berhenti produksi sembari menanti harga bahan baku kembali turun, " tuturnya.
Batik Cirebon - Ia menyampaikan sekarang ini jumlah industri batik yang masih tetap bertahan terus berproduksi cuma seputar 25 % lantaran perajin tak dapat hadapi kenaikan harga bahan baku serta kesusahan modal.
"Oleh karenanya, kami mengharapkan pemerintah bisa memberi jalan keluar bagaimana caranya beberapa pelaku usaha kerajinan batik bisa menyelenggarakan usahanya lagi tanpa ada dibayang-bayangi dengan kenaikan harga bahan baku serta obat batik, " tuturnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, serta UMKM Kota Pekalongan, Supriyono menyampaikan bahwa nyaris 98 % bahan baku batik, seperti mori serta lilin dihadirkan dari luar negeri.
"Melemahnya nilai ganti rupiah pada dolar AS tak dan merta untungkan beberapa ekportir namun juga punya pengaruh pada pelaku usaha batik yang perlu yang akan datang bahan baku dari luar negeri, " tuturnya. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 14 Maret 2015

Batik Cirebon - Dolar Terus Menguat, Pengrajin Batik Tradisional di Pantura Bangkrut

Batik Cirebon - Beberapa ratus pengrajin batik serta kain tenun sarung tradisional di selama Pantura, Tegal serta Pekalongan gulung tikar. Sesaat beberapa yang lain terancam bangkrut disebabkan nilai ganti dolar Amerika Serikat (AS) yang selalu naik.
Terkecuali kenaikan harga beli bahan baku benang, pembelian bahan baku yang memakai kurs USD ini mengakibatkan pengrajin tradisional ini tak dapat bertahan disebabkan kesusahan beli bahan baku.
Batik Cirebon - "Kita beli bahan baku benang juga sebagai bahan basic kain batik serta sarung gunakan dolar, lantaran bahan bakunya benang rayon impor dari Tiongkok serta Kanada. Produksi jadinya kita jual gunakan rupiah. Terang kami banyak tidak untung hingga beberapa besar tutup usahanya, ” ucap Jamaludin Alkatiri (55), salah seseorang entrepreneur sarung tenun asal kota Tegal, Sabtu (14/3/2015).
Hal yang sama saja dikemukakan oleh Umi Azizah (50), pengrajin batik catat serta batik cap asal Pekalongan. Menurut Umi, harga bahan baku benang impor sekarang ini juga telah naik. Dia juga menggangap lumrah bila beberapa besar pengrajin batik serta tenun sarung tak dapat bertahan lantaran ketidakmampuan beli bahan baku kain.
Batik Cirebon - Sekarang ini harga bahan baku benang rayon USD1, 8 per kg (kg). Pada awal mulanya cuma USD1, 2 per kg. Hal itu diperparah dengan nilai dolar yang terus-terusan naik. " Mengakibatkan, harga bahan baku terus-terusan naik, sesaat harga jual memakai rupiah, " kata Umi.
Di lokasi Pantura, Tegal sampai Pekalongan, menurut umi sekurang-kurangnya ada seputar 2. 000 pengrajin kecil ataupun besar yang mengantungkan hidupnya pada usaha kerajinan batik serta sarung tenun. Saat ini, beberapa dari mereka telah hentikan usahanya sembari menanti turunnya harga dolar. ( Batik Cirebon )

Jumat, 13 Maret 2015

Batik Cirebon - Karina, Cucu Maestro Lukis Widayat Tekuni Kerajinan Batik


Batik Cirebon - Bikin motif batik yaitu satu dari kesibukan yang digeluti Karina Rima Melati. Wanita berumur 33 th. ini, selalu melestarikan pengetahuan membatik, lantaran mewarisi kepiawaian kakeknya, H. Widayat dalam bagian kesenian.
Untuk wanita yang akrab disapa dengan Karina ini, membatik adalah hoby yang mengasyikkan. Hingga, dia buka sanggar Batik dengan nama Jenggolo di bilangan Taman Siswa, Yogyakarta pada th. 2009.
Batik Cirebon - “Dalam membatik, saya cukup di pengaruhi karya-karya Widayat. Karena, kakek saya itu lukisannya cukup dekoratif lantaran memanglah datang dari pembatik, ” tutur cucu ke enam dari putra ke-2 H Widayat ini, Jumat (13/3/2015).
Karina pada akhirnya selalu meningkatkan karya batiknya, serta dalam pameran berjudul “Revitalisasi” yang bakal di gelar di Galeri Hj. Soemini, museum Widayat, Minggu (15/3) besok, Karina sekalian turut memamerkan batik. Adapun, corak alam, rimba, ataupun flora serta fauna itu jadi salah satu corak yang paling disenanginya.
Batik Cirebon - “Saya bakal menghadirkan satu karya yang berjudul Greng lan Ngrenyem. Itu yaitu pesan-pesan kakek saya pada mahasiswanya berkenaan dengan karya lukisan. Greng berarti menghidupkan situasi. Sesaat ngrenyem dapat disimpulkan dengan keselarasan, ” tutur alumnus jurusan Design Komunikasi Visual ini.
Di sela-sela kesibukannya juga sebagai dosen di Akindo Yogyakarta, Karina juga selalu menolong revitalisasi museum Widayat. Bahkan juga, dia sempat juga prihatin dengan prahara di keluarganya berkenaan museum. Walau sekian, dia melihatnya juga sebagai suatu tantangan.
“Hal tersebut yang buka saya untuk melakukan perbaikan museum Widayat. Saya tak mempunyai ambisi apa pun untuk jadi pengurus museum, yang saya mempunyai yaitu pengetahuan untuk diterapkan pada museum Widayat, ” tukasnya. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - PNS Pemkab Bantul Dilarang Pakai Batik Hasil Sablon

Batik Cirebon - Dinas Perindustrian Perdagangan serta Koperasi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melarang batik motif ceplok kembang kates untuk seragam pegawai negeri sipil di lingkup pemerintah setempat, di produksi lewat cara sablon (printing).
"Kami tak mengizinkan batik motif ceplok kembang kates di produksi dengan cara printing, lantaran telah ada hak ciptanya bahwa batik ini mesti di produksi dengan cara catat serta cap yang digabungkan, " kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto, Jumat (13/3/2015).
Menurutnya, sesuai sama spesifikasinya bahwa batik motif ceplok kembang kates yang didesain dengan cara catat serta cap ini telah dipatenkan serta mempunyai hak cipta, batik motif ini dapat diputuskan Pemkab Bantul juga sebagai seragam PNS dalam kesibukan keseharian di kantor.
Batik Cirebon - Oleh karenanya, kata dia, bila ada produsen yang menghasilkan batik motif ini lewat cara printing untuk memperoleh keuntungan, jadi adalah suatu pelanggaran, serta dapat diperkarakan lantaran masuk ranah pidana.
"Ada undang-undangnya sendiri, serta yang namanya membatik itu mesti ada aktivitas 'mbabar serta nitik' pada kain, ada 'malam' (lilin untuk membatik) serta canting (alat membatik), kesibukan membatik ini dapat mesti diuri-uri (dilestarikan), " tuturnya.
Terkecuali mesti di produksi dengan cara catat serta cap, kata dia, dalam pengadaan batik seragam PNS di lingkungan Pemkab Bantul ini dapat diprioritaskan supaya di produksi oleh perajin asli daerah, mengingat kabupaten ini populer dengan ikon batik lantaran adalah product unggulan.
Batik Cirebon - "Maksud kami melibatkan perajin batik Bantul dalam menghasilkan batik seragam PNS, lantaran berkomiten mau memberdayakan serta mengangkat kehadiran perajin batik sesuai sama ikon Bantul yang populer dengan kerajinan batik, " tuturnya.
Walau sekian, kata dia, batik motif ini dapat di produksi perajin luar Bantul, seandainya sudah mengantongi izin dari dinas serta di produksi dengan cara catat serta cap sesuai sama spesifikasi serta kerumitan motif tersebut hingga terus mempunyai standard yang sama.
"Orang luar Bantul bisa saja menghasilkan batik itu, tetapi mesti minta izin ke Pemkab Bantul, sesaat bila perajin Bantul tak perlu izin, lantaran sasarannya memanglah perajin Bantul, sekarang ini telah ada 26 perajin yang dapat, " tuturnya. ( Batik Cirebon )

Rabu, 11 Maret 2015

Batik Cirebon - Mudik, SBY dan Ibu Ani Borong 30 Kain Batik


Batik Cirebon - Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Rabu, 11 Maret 2015. Tak kurang dari 30 potong kain hasil produksi beberapa perajin lokal dibeli dengan harga seputar Rp juta.
Berdasar pada info dari beberapa perajin yang buka lapak di pendapa Pemerintah Kabupaten Pacitan, kain batik yang terjual itu memakai bahan pewarna alami, seperti daun mangga serta pewarna sintetis. Adapun motifnya seperti buah pace, gringsing, serta pare. " Warna yang diambil Pak SBY, Ibu Ani Yudhoyono, serta Mas Ibas (panggilan Edhie Baskoro Yudhoyono) ada yang hijau, cokelat, biru, serta merah, " kata Samuri, 50 th., salah satu perajin batik.
Batik Cirebon - Pria yang beralamat di Desa Sukoharjo, Pacitan ini menyebutkan setiap saat SBY bertandang ke Pacitan, penjualan batiknya bertambah mencolok. Karena, hasil produksinya itu selalu diborong oleh Ketua Umum Partai Demokrat, keluarganya, ataupun anggota rombongan yang lain.
Sumiati, 49 th., perajin batik yang lain mengungkap hal seirama. Waktu kunjungan SBY ke Pacitan, komoditas yang dihasilkannya banyak terjual. Ia mencontohkan, saat SBY datang pada Oktober 2013. Sumiati memperoleh omzet Rp 40 juta dalam satu hari. " Tiap-tiap beliau kesini, batik saya pasti banyak dibeli, " kata warga Desa Cokrokembang, Kecamatan Ngadirojo ini.
Batik Cirebon - SBY mulai kunjungannya ke Pacitan mulai sejak Selasa tempo hari serta dijadwalkan kembali ke Jakarta Kamis besok. Ditempat kelahirannya, SBY telah menggerakkan sebagian aktivitas salah satunya berziarah ke makam R. Soekotjo, almarhum ayahnya di Taman Makam Pahlawan Bunga Bangsa.
Pada Selasa, SBY juga makan malam di sentra kuliner yang ada di halaman Pasar Minulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa, 10 Maret 2015. Berbarengan Ibu Ani Yudhoyono serta Edhie Baskoro Yudhoyono yang duduk satu meja di salah satu warung, SBY menyantap kupat (ketupat) tahu.
Diluar itu, SBY juga bertandang ke tempatnya belajar waktu masih tetap remaja, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan serta Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pacitan. ( Batik Cirebon )

Senin, 09 Maret 2015

Batik Cirebon - Peluang Batik Masuk Pasar Singapura Terbuka


Batik Cirebon - Kamar dagang serta industri (Kadin) Jawa Tengah coba peluang pasarkan batik ke pasar Singapura, yang sangatlah terbuka lebar. Sampai kini, Kadin banyak mengekspor batik ke Malaysia.
“Untuk th. 2015 ini, kami bakal coba pasar Singapura, yang peluangnya sangatlah terbuka lebar, ” tutur Manajer Perdagangan, Kursus, serta Pusat Info Kadin Jateng Gendut Marjoko seperti didownload laman Wartaekonomi. co, id, Sabtu (7/3/2015).
Walau sekian pihaknya terus berusaha tingkatkan jumlah ekspor batik ke Malaysia. Untuk menguatkan pemasaran di dua negara itu, Kadin Jateng lakukan kerja sama juga dengan Kadin Melayu Singapura serta Kadin Malaysia untuk penjualan lewat e-commerce atau umum dimaksud penjualan on-line.
Batik Cirebon - Menurutnya, penandatanganan kerja sama itu gagasannya bakal dikerjakan pada bln. April yang akan datang. Diinginkan, lewat kerja sama itu makin memperluas pasar ekspor batik dari Jawa Tengah.
“Kami berasumsi Singapura punya potensi jadi pasar yang besar untuk product batik kita mengingat banyak dari warga negara itu adalah orang Melayu, jadi seleranya nyaris sama, ” tuturnya.
Pihaknya mengharapkan supaya beberapa pengrajin batik di Jateng dapat tingkatkan produksi lantaran ke depan mereka mesti penuhi product ke semakin banyak pasar.
Batik Cirebon - “Diharapkan beberapa pengrajin yang masih juga dalam taraf kecil dapat selekasnya lakukan ekspor sendiri hingga keuntungannya semakin besar, bila saat ini kan untuk pengrajin kecil masih tetap kami ikutkan pada pengrajin besar yang kebetulan lakukan ekspor, ” tuturnya.
Disamping itu, terkecuali batik pasar asing juga meminati kain Troso dari Jepara. Bahkan juga, banyak keinginan datang dari Australia.
“Setelah menjajal Singapura, ke depan kami akan coba pasar Australia. Pada intinya kami cuma membukakan peluang untuk pelaku usaha kecil terutama batik serta kain kerajinan tangan yang lain dari Jateng, untuk setelah itu kerja sama itu dikerjakan sendiri oleh pelaku usaha dengan pasar, ” tuturnya. ( Batik Cirebon )

Minggu, 08 Maret 2015

Batik Cirebon - Presiden Jokowi dan Batik Tulis Samin


Batik Cirebon - Ada yang menarik saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke perkampungan warga Samin yang ada di Dusun Karangpace Desa Klopoduwur, Blora Sabtu (7/3) terkecuali bersilaturahmi dengan warga juga hampir memborong batik catat yang di produksi oleh orang-orang di dusun itu.
"Saya saksikan di kembangkan batik sedulur sikep, batik Samin, tadi ditangani telah bagus sekali, kelak saya borong. Saya tentukan yang warnanya pas dengan saya serta Bu Jokowi, " kata Presiden waktu berdialog dengan warga yang sudah berkumpul di Pendopo Dusun Karangpace.
Batik Cirebon - Presiden Joko Widodo memanglah di kenal suka kenakan baju batik lengan panjang dalam beragam peluang, terkecuali baju warna putih sebagai ciri khasnya.
Batik corak sedulur sikep yang dibeli Presiden serta Ibu negara diantaranya berwarna biru dengan gambar bangunan khas orang-orang Samin, adapula batik berwarna hijau serta cokelat dan ungu tua dengan motif dedaunan.
"Ini seluruhnya dibeli Pak Presiden, " kata seseorang pengrajin batik pada wartawan yang ajukan pertanyaan tentang batik yang dipamerkan tidak jauh dari pendopo pertemuan.
Batik Cirebon - Salah satu tokoh orang-orang dusun Karangpace yang menyongsong kehadiran Presiden menyampaikan, kunjungan kesempatan ini adalah kunjungan Presiden RI yang ke-2 kalinya sesudah berpuluh th. waktu lalu Presiden Soekarno lakukan hal yang sama.
Warga mengharapkan kunjungan Presiden serta Ibu Negara Iriana dapat lihat segera lokasi dusun di seputar serta menolong perbaikan beberapa fasilitas infrastruktur.
Presiden dalam pertemuan yang berjalan seputar 45 menit itu mengemukakan perkataan terima kasih atas peran orang-orang Samin yang melestarikan budaya serta pelihara kelestarian alam.
"Saya hargai apa yang telah dikerjakan sedulur sikep di Kampung Karangpace, ingin melindungi budaya kebiasaan serta melindungi segalanya yang terkait dengan budaya mulia dari turun temurun dipertahankan. Ini jadi ciri-ciri kita, " kata Presiden. ( Batik Cirebon )

Sabtu, 07 Maret 2015

Batik Cirebon - Batik Dengan Pewarna Alam Banyak Diminati

Batik Cirebon - Batik dengan pewarna alam banyak diminati oleh pasar asing lantaran lebih aman untuk kesehatan, kata Manajer Perdagangan, Kursus, serta Pusat Info Kamar Dagang serta Industri (Kadin) Jateng Gendut Marjoko.
"Sampai kini batik dengan pewarna alam satu diantaranya indigo memanglah banyak diminati oleh konsumen asing, salah satunya dari Singapura serta Malaysia, " tuturnya di Semarang, Selasa.
Menurutnya, beberapa konsumen dari pasar asing mengakui memprioritaskan keramahan lingkungan untuk seluruhnya product yang digunakannya, satu diantaranya batik.
Batik Cirebon - Oleh karenanya, pihaknya mensupport program Pemerintah Propinsi Jateng lewat Dinas Perindustrian serta Perdagangan (Diperindag) untuk lebih memaksimalkan bahan baku lokal, satu diantaranya pewarna batik dari pada mesti mengimpornya.
"Memanglah sampai kini ada banyak pengrajin batik yang mengimpor bahan baku untuk pewarna, namun yang telah memakai bahan baku lokal juga makin banyak, " tuturnya.
Ia menyampaikan untuk memberi sosialisasi pada beberapa perajin lokal, selama ini Kadin belum di ajak koordinasi oleh Disperindag untuk lakukan sosialisasi itu.
"Walau belum ada koordinasi dari Disperindag tetapi kami sangatlah mensupport langkah pemerintah itu, terkecuali lebih aman, usaha ini dapat untuk kurangi ketergantungan industri kita pada impor bahan baku, " tuturnya.
Batik Cirebon - Kepala Disperindag Jateng Prijo Anggoro menyampaikan pada th. ini Jateng masih tetap mengunggulkan ekspor product batik.
Untuk tingkatkan nilai ekspor, pihaknya mengimbau pada beberapa perajin batik untuk lebih memaksimalkan bahan baku lokal hingga impor bahan baku untuk batik dapat lebih diminimalisir.
"Dengan semakin banyak memakai sumber daya alam lokal jadi dapat menghimpit nilai impor Jateng keseluruhannya, " tuturnya.
Pihaknya juga mengharapkan beberapa perajin lebih memerhatikan kelestarian lingkungan, satu diantaranya dengan memakai bahan baku yang ramah lingkungan, seperti umpamanya pewarna batik dari alam. ( Batik Cirebon  )

Jumat, 06 Maret 2015

Batik Cirebon - Kadin Pasarkan Batik Ke Singapura

Batik Cirebon - Kamar dagang serta industri (Kadin) Jawa Tengah coba pasarkan batik ke Singapura, kata Manajer Perdagangan, Kursus, serta Pusat Info Kadin Jateng, Gendut Marjoko.
"Sampai kini kami banyak mengekspor batik ke Malaysia, untuk th. ini kami bakal coba pasar di Singapura, " tuturnya di Semarang, Jumat (6/3).
Walau sekian pihaknya terus berusaha tingkatkan jumlah ekspor batik ke Malaysia. Untuk menguatkan pemasaran di dua negara itu, Kadin Jateng lakukan kerja sama juga dengan Kadin Melayu Singapura serta Kadin Malaysia untuk penjualan lewat e-commerce atau umum dimaksud penjualan on-line.
Batik Cirebon - Menurutnya, penandatanganan kerja sama itu gagasannya bakal dikerjakan pada bln. April yang akan datang. Diinginkan, lewat kerja sama itu makin memperluas pasar ekspor batik dari Jawa Tengah.
"Kami berasumsi Singapura punya potensi jadi pasar yang besar untuk product batik kita mengingat banyak dari warga negara itu adalah orang Melayu, jadi seleranya nyaris sama, " tuturnya.
Batik Cirebon - Pihaknya mengharapkan supaya beberapa pengrajin batik di Jateng dapat tingkatkan produksi lantaran ke depan mereka mesti penuhi product ke semakin banyak pasar.
"Diinginkan beberapa pengrajin yang masih juga dalam taraf kecil dapat selekasnya lakukan ekspor sendiri hingga keuntungannya semakin besar, bila saat ini kan untuk pengrajin kecil masih tetap kami ikutkan pada pengrajin besar yang kebetulan lakukan ekspor, " tuturnya.
Disamping itu, terkecuali batik pasar asing juga meminati kain Troso dari Jepara. Bahkan juga, banyak keinginan datang dari Australia.
"Sesudah menjajal Singapura, ke depan kami akan coba pasar Australia. Pada intinya kami cuma membukakan peluang untuk pelaku usaha kecil terutama batik serta kain kerajinan tangan yang lain dari Jateng, untuk setelah itu kerja sama itu dikerjakan sendiri oleh pelaku usaha dengan pasar, " tuturnya. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Pentingnya Mengenakan Batik Untuk Orang Indonesia

Batik Cirebon - Batik yaitu kain bergambar yang pembuatannya dengan cara spesial dengan menuliskan atau menorehkan malam pada kain itu, lalu pemrosesannya diolah lewat cara spesifik yang mempunyai kekhasan. Alat yang digunakan untuk membatik tradisional yakni canting yang berisikan lelehan lilin. Sedang batik moderen itu memakai mesin.
Keseluruhannya tehnik, pengembangan motif dan budaya yang terdapat dalam batik Indonesia sudah diputuskan oleh UNESCO sebagaiwarisan kemanusiaan utk budaya lisan serta nonbedawi.
Batik Cirebon - Batik Indonesia memiliki dua langkah pembuatan, yakni lewat cara tradisional serta moderen. Seperti yang telah tercantum di bagian atas. Batik dengan pembuatannya tradisional harga nya lebih mahal daripada yang moderen, lantaran pembuatannya yang lebih rumit serta memerlukan saat yang lebih lama dari pembuatan batik moderen. Beberapa orang Indonesia banyak yang kenakan batik, baik kelompok atas ataupun bawah, termasuk juga sekolah. Dalam 1 minggu ada banyak hari di mana hari itu harus memakai batik. Karena, pemakaian batik yaitu salah satu keharusan kita cinta bakal product Indonesia serta budaya Indonesia.
Batik Cirebon - Pemakaian batik disebutkan utama lantaran hal itu tunjukkan rasa cinta kita bakal tanah air, bakal kekhasan budaya yang dipunyai Indonesia. Dengan memakai batik, kita bisa tunjukkan jati diri kita bahwa kita anak Indonesia atau warga Indonesia. Lalu kita dapat juga mengenalkan budaya kita dengan menggunakkan batik lewat festival batik, fashion show yang bertopik batik, pameran batik, maupun yang lain pada warga Indonesia sendiri maupun pada negara lain.
Batik Cirebon - Langkah – langkah mengenalkan batik yakni, saat kita tengah ke luar negri baiknya dalam sekian waktu kita memakai batik. Hal semacam itu pasti dapat bikin orang penasaran dengan baju yang bermotif batik itu serta pada akhirnya mereka juga ajukan pertanyaan – bertanya dari tempat mana asal pakain itu, bagaimana caranya pembuatannya atau apa pun itu. Serta mungkin saja waktu orang ajukan pertanyaan seperti itu, mereka mau membelinya. Otomatis dapat menaikkan devisa negara.
Dengan hal tersebut, batik adalah budaya Indonesia yang telah ada mulai sejak dulu serta adalah warisan budaya bangsa Indonesia. Kita disarankan memakai sebagi cerminan kecintaan kita pada bangsa. ( Batik Cirebon )

Rabu, 04 Maret 2015

Batik Cirebon - Naga Jogja Jadi Naga Motif Batik Terpanjang Se-Dunia

Batik Cirebon - Rasa penasaran orang-orang terjawab saat Naga Jogja melintas. Besarnya naga, bikin mengagumi akan beberapa ribu gunakan mata yang telah berdiri di tepi jalan, mulai lokasi parkir Abu Bakar Ali, di selama Jalan Malioboro sampai seputaran Titik 0 Km.. Beragam type kamera dari DSLR, kamera handphone sampai kamera bertenaga baterai A3 juga berebut mendokumentasikan si naga raksasa.
Tidak ada batasan umur, tua muda seluruhnya mempunyai peluang yang sama untuk melihat tindakan perdana naga raksasa di umum. Naga yang sudah didesain sepanjang kurun saat dua bln. ini jadikan bintang tamu yang dinantikan dalam pembukaan Minggu Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) X 2015. Jadi gong selesainya rangkaian karnaval budaya sekalian tindakan 15 peserta Jogja Dragon Festival (JDF) IV, Minggu (1/3).
Batik Cirebon - Memakai rangka dari bambu serta rotan, dilapis sterofom serta dibalut kain katun, motif aplikasi batik karya seni ini di buat semirip mungkin saja dengan bentuk naga. Mendekati aksinya, naga motif batik ini didaftarkan ke MURI dengan panjang 150 mtr.. Dengan harapan bisa memecahkan rekor MURI serta jadi kebanggan orang-orang Jogja.
“Naga ini sukses jadi rekor dunia dengan panjang 159 mtr., pada awal mulanya rekor ini dipecahkan di Semarang pada 16 Maret 2014 selama 128, 5 mtr., ” tutur Senior Manager MURI Paulus Pangka.
Terdaftar dengan nomer 6. 849, naga motif batik ini jadi ikon baru PBTY sebelumnya setelah moment yang digagas untuk merayakan Th. Baru Imlek ini sudah membubuhkan rekor MURI dengan Naga Lampion raksasa selama 130, 6 mtr. pada th. 2010.
Batik Cirebon - Walau bertampang sangar, naga mempunyai filosofi yang baik. Naga perlambang keperkasaan serta kewibawaan. Dalam satu rangkaian, semasing sisi mempunyai arti sendiri. Kumala disimpulkan juga sebagai visi, kepala juga sebagai pemimpin, tubuh juga sebagai eksekutif, sedang ekor adalah rakyatnya.
Diluar itu ada satu prasyarat yang sangatlah utama serta mesti diakui oleh pemain naga, yaitu ada cu atau bola api. Oleh karena itu perlambang spirit yg tidak dapat ditawar. Bila tak ada Cu, jadi tak ada spirit dalam naga, tanpa ada Cu naga tidaklah naga.
Batik Cirebon - Batik Cirebon - “Sebagai ikon, sudah pasti karenanya ada naga motif batik raksasa ini dapat mewujudkan pariwisata, jadi magnet keramaian sendiri pada PBTY th. ini, ” tutur Ketua Jogja Chinese Art Culture and Centre (JCACC) Tendean Hari Setya.
Malam itu, Hari bertindak juga sebagai pemain Cu. Dia yang mengarahkan ke mana naga bergerak, meliuk serta menarik nafas. Mengomandani seputar 200 personel TNI AU Lanud Adisutjipto dari Skadron Tehnik serta Skadron Pendidikan. Mereka bergotong royong, yang masih tetap bugar ganti yang telah kehabisan nafas, selalu berulang agar gerak naga tak berhenti di dalam jalan. Badan tegap serta latihan yang sudah dikerjakan mendulang riuh tepuk tangan orang-orang yang melihat.
Batik Cirebon - Permainan naga motif batik raksasa juga mau merepresentasikan tema PBTY X 2015 yaitu Merajut Budaya, Merenda Kebersamaan. Memakai karya seni berupa naga, dengan kebersamaan membuahkan suatu pertunjukan yang cuma dapat disaksikan di Jogja.
“Ini memanglah suatu obsesi untuk bikin kembali naga raksasa, serta kesempatan ini terwujud karenanya ada naga motif batik raksasa. Ini suatu hasrat untuk membanggakan Jogja. Serta orang-orang yang lihat juga turut bangga, seperti sang naga, kuat tetapi ramah, ” tutur pemrakarsa naga motif batik raksasa Sukeno.
Tampilan naga motif batik raksasa ini tutup tindakan dari 15 peserta JDF IV. Lomba ini menghadirkan tindakan naga dari beragam sasana serta paguyuban baik di Jogja, Semarang serta Magelang. Penilaian naga tidak cuma dari kecocokan serta kerapian waktu tampilan saja, namun juga ketahanan dalam menghadirkan atraksi dan kreatifitas.
Untuk ketiga kalinya, Naga Doreng dari Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro jadi juara dalan JDF. “Sebelum tampak kami mohon doa restu serta minta Hu di Klenteng Fuk Ling Miau, Gondomanan. Mohon doa agar beberapa pemain di beri keselamatan serta acara di beri kelancaran, lantaran disini kami cuma tamu, namun mau ikut menyemarakkan acara, ” tutur Komandan Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV/Diponegoro Mayor Arh Nova Mahanes. ( Batik Cirebon )

Minggu, 01 Maret 2015

Batik Cirebon - Mengenal Filosofi Batik Banyuwangi Lewat Rancangan Terbaru Priscilla Saputro


Batik Cirebon - Nyaris tiap-tiap daerah di Indonesia mempunyai kain tradisional yang beragam macam, satu diantaranya kota Banyuwangi yang mempunyai batik dengan macam corak. Hal semacam ini juga yang bikin desainer lokal Priscilla Saputro tertarik untuk memproses batik itu berdasar pada filosofi orang-orang Banyuwangi.
Lewat rancangan teranyarnya yang dipamerkan di Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 yang bertopik 'Novum Etno : Colorful Banyuwangi', desainer asli Jakarta itu mau melukiskan orang-orang Banyuwangi yang perlahan-lahan bergerak maju.
Batik Cirebon - Koleksi itu di ambil dari bhs latin yakni 'novum' yang bermakna pembaruan. Maknanya yaitu pembaruan terus-menerus dalam dunia mode yang saat ini baru dikerjakan oleh orang-orang Banyuwangi.
"Pakaian yang saya design di inspirasi dari orang-orang Banyuwangi yang saat ini memprioritaskan pembaruan terus-menerus terutama dalam dunia fashion yang telah berpedoman prinsip kesetaraan gender, " katanya waktu terlibat perbincangan dengan media pada konferensi pers IFW 2015 di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2/2015).
Sedang 'etno' yang juga di ambil dari bhs latin yaitu suatu hal berbau etnik yang melukiskan keanekaragaman orang-orang Banyuwangi yang sangatlah kental. Ia menilainya, Banyuwangi barusan mengadakan satu gerakan wisata yang sangatlah mengagumkan. Walau banyak budaya lain yang masuk ke dalamnya tetapi orang-orangnya terus setia melestarikan budaya asli yang sangatlah kuat pengaruhnya.
Batik Cirebon - Design yang diciptakannya juga di inspirasi dari keragaman wisata alam serta budaya didalam kota Banyuwangi. " Yang saya saksikan batik-batik khas Banyuwangi sangatlah colorful. Jadi rancangan saya kesempatan ini lebih memodifikasi batik sampai dapat dipakai dalam acara kasual ataupun resmi, " tuturnya lagi.
Menurut dia, batik Banyuwangi mendeskripsikan segi androgini atau kesetaraan gender yang beberapa waktu terakhir digalakkan di Banyuwangi. Tiap-tiap orang, baik pria ataupun wanita mempunyai pekerjaan yang sama rata. Mereka bahu-membahu bangun bidang pariwisata serta ekonomi hingga siap untuk didatangi beberapa konsumen domestik ataupun mancanegara.
Koleksi yang dipertunjukkannya juga didominasi oleh beberapa warna cera dari motif batik Banyuwangi seperti pink, biru muda, ungu, oranye, kuning, serta hijau yang 'disulap' jadi beragam jenis baju. Salah satu salah satunya yaitu gaun panjang, rok, blazer, sampai blus. ( Batik Cirebon )

Batik Cirebon - Cap Go Meh, Naga Batik Ratusan Meter Akan Melintasi Malioboro


Batik Cirebon - Dalam rencana Minggu Budaya Tiongha Yogyakarta (PBTY) yang di gelar pada 1 Maret 2015, naga bermotif batik selama 168 mtr. bakal melintas di selama jalan Malioboro.
Ketua Panitia PBTY, Tri Kirana Haryadi menyampaikan pada PBTY yang kesepuluh ini mengangkat tema " Merajut budaya merenda kebersamaan". PBTY ini di gelar berbarengan dengan perayaan Cap Go Meh yang diperingati sehari-hari ke lima belas th. baru Imlek.
 Tri Kirana atau yang akrab disapa Ana ini menyampaikan pembukaan PBTY bakal disemarakkan dengan karnaval serta menghadirkan naga raksasa bermotif batik yang bakal diangkat oleh 250 personil dari Angkatan Hawa. Seribu peserta bakal ikuti Karnaval ini serta seluruhnya peserta nanti melintas dari Taman Abu Bakar Ali menuju Titik 0 km.
Batik Cirebon - "Ini moment yang ditunggu nasional. Kita mempunyai kebanggan moment tiap-tiap Cap Go Meh. Kita mempunyai naga 168 mtr. naga dengan motif batik. Jadi naganya di mix dengan motif batik. Ini bakal pecahkan rekor MURI. Pada awal mulanya ada naga 134 mtr. mempunyai kuta juga dibakar serta dilarung di pantai Parangtritis. Saat ini kita buat lagi naga terpanjang di dunia pecahkan rekor dari rekor muri kita sendiri, " tutur Ana di Pemkot Jogja Jumat (27/2/2015).
Ana menyampaikan pembuatan naga batik ini mengonsumsi saat sepanjang nyaris dua bln. serta menggunakan cost lebih kurang Rp. 100 juta. Ana menyampaikan motif batik kelak ada di kepala naga serta di ekor naga. Batik Parang serta batik Truntung jadi motif batik di kepala serta ekor naga.
Tidak cuma itu, dalam karnaval PBTY ini dapat di gelar Jogja Dragon festival yang diikuti oleh 14 peserta dari Jateng DIY. Jogja Dragon Festifal memperebutkan piala Raja Jogjakarta. Diluar itu akan keluar naga hitam yang berkesan mistis lantaran cuma satu suhu yang kuat mengangkat naga barongsai itu.
Batik Cirebon - "Besok naga keramat bakal keluar. Naga hitam pengganti naga hijau yang didapatkan HB VII telah dilarung di parangtritis serta di buat baru warna hitam dari Hwo Hap di dalamnya ada rohnya jika lagi main, " katanya.
 Ana menuturkan terkecuali karnaval, PBTY akan disemarakkan beragam acara seperti Wayang Po Tay Hee, Wacinwa, panggung hiburan, stand bazaar, lomba baca dongeng serta permainan Mah Yong. Tetapi permainan Mahyong ini untuk tidak dimainkan. Semua aktivitas PBTY dipusatkan di kampung Ketandan Yogyakarta dari mulai jam 16. 30 wib -23. 00 wib. PBTY di gelar mulai tanggal 1-5 Maret 2015.
 "Kelak ada permainan mahyong tspi tak dimainkan cuma diperlihatkan. Bisa ijin dari Kapolresta bisa dimainkan asal tak gunakan duit. Tetapi kita cuma tunjukkan saja agar tidsk disalah artikan, " ujarnya. ( Batik Cirebon )

Jumat, 27 Februari 2015

Batik Cirebon - Rumah Mode Australia Terkesima Koleksi Batik Indonesia


Batik Cirebon - Meski jalinan diplomatik Australia serta Indonesia tengah tegang lantaran masalah hukuman mati, tetapi kecintaan pada budaya RI terus hidup. Sebelumnya setelah, Paviliun Indonesia ramai dikunjungi warga Negeri Kanguru waktu Festival Nasional Multikultur, kesempatan ini beberapa ratus undangan terbatas menghadiri pagelaran baju di Gedung KBRI.
Sekian isi siaran pers dari KBRI Canberra pada Jumat, 27 Februari 2015. Keseluruhan, 180 undangan terbatas yang terbagi dalam beberapa penggemar serta pengamat mode, entrepreneur, duta besar serta media ada melihat acara itu.
Tetapi, yang khusus dalam pagelaran baju kesempatan ini, KBRI Canberra menggandeng rumah mode populer dari Australia, Perri Cutten. Kerjasama yang indah terwujud saat dalam satu runaway beberapa jenis memperagakan pakaian koleksi musim gugur serta dingin dipadukan dengan syal batik khas Indonesia.
Batik Cirebon - "Seputar enam syal batik punya koleksi pribadi istri Duta Besar, Nino Riphat Kesoema, dipadankan dengan gaun koleksi Perri Cutten, " catat KBRI.
Diluar itu, ikut dipertunjukkan 8 baju daerah yaitu dari Batak (Sumatera Utara), Lampung, Jawa Tengah, Sunda (Jawa Barat), Dayak (Kalimantan Tengah), Bali, Makassar (Sulawesi Selatan) serta Pulau Sumba. KBRI ikut mengadakan pameran tekstil yang menghadirkan beragam kain nusantara dan pameran kuliner.
"Sembari nikmati beragam camilan, beberapa tamu juga dimanjakan dengan suguhan merdu musik gamelan serta minikmati miniatur Indonesia di Rumah Budaya Indonesia, " tutur KBRI.
Batik Cirebon - Menurut Dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, peragaan baju ini bukan sekedar mempunyai tujuan untuk mempromosikan kekayaan serta keindahan kain nusantara.
" Tetapi juga untuk merayakan perpaudan budaya Indonesia serta Australia yang unik melalui fashion, " tutur Nadjib.
Bekas Dubes RI untuk Kerajaan Belgia itu mengharapkan Perri Cutten bisa menerapkan motif batik dalam koleksi mereka.
Kepala Desainer, Perri Cutten, Penelope Loorham terkesima dengan baju daerah yang diperagakan oleh beberapa jenis.
" Kostum yang sangatlah elegan serta karya seni yang mengagumkan, " tutur Loorham yang sudah jadi desainer untuk Perri Cutten sepanjang 16 th. ( Batik Cirebon)

Kamis, 26 Februari 2015

Batik Cirebon - Kerajinan Alat Canting Batik Tetap Dilestarikan


Batik Cirebon - Perajin "canting" yang digunakan untuk bikin batik catat khas Indonesia di Kampung Joyotakan Kecamatan Serengan Solo, Jawa Tengah, sampai saat ini terus bertahan manfaat melestarikan alat tradisional yang turun alami penurunan dari nenek moyangnya.
Seseorang perajin canting, Catur Haryantpo (35) warga RT 02 RW 04 Joyotakan Serengan Solo, Kamis, menyampaikan keluarganya juga sebagai perajin " canting " di Kota Solo ini, telah turun-temurun dari nenek moyangnya seputar th. 1950-an sampai saat ini.
"Saya telah generasi ke empat meneruskan orang tuanya, Pak Tukul yang telah di kenal hanya satu perajin " canting " batik di kota ini, " kata Catur Haryanto.
Batik Cirebon - Menurutnya, dianya meneruskan juga sebagai perajin canting dari orang tuannya, mulai sejak 2013 sampai saat ini serta tenaga kerjanya cuma tiga orang saja, serta kemampuan produksi seputar 2. 000 biji alat " canting ".
Ia menuturkan, canting adalah alat tradisional yang dipakai untuk mengambil cairan yang khas dipakai untuk bikin batik catat, kerajinan khas Indonesia. " Canting " tradisional untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas atau malam bahan bikin batik catat.
"Canting ini, alatnya kecil yang terbuat berbahan baku tembaga serta bambu juga sebagai pegangannya untuk membatik, " tuturnya.
Batik Cirebon - Menurutnya, jumlah perajin di Solo dulu ada tiga orang termasuk juga keluarganya, namun saat ini yang bertahan cuma satu di kota ini, yaitu pengrajin" Canting Tukul " di Joyotakan.
Ia menuturkan, hasil produknya banyak datang pesanan dari sekolah-sekolah serta beberapa perajin batik catat baik dengan cara peorangan ataupun grup atau kantor atau lembaga. Jumlah keinginan alat " canting " batik ini, rata-rata seputar 3. 000 biji per bln..
"Kami jual canting batik ini, cuma seharga Rp2. 000 per biji tanpa ada gagang pegangan, serta Rp3. 500 per biji lengkap, " tuturnya. Bahkan juga, alat canting batik yang memiliki ukuran besar dapat di jual seharga Rp7. 000 per bijinya bergantung pesanan.
Batik Cirebon - Menyinggung masalah bahan baku tembaga di Kota Solo, Catur Haryanto menuturkan, tak ada masalah lantaran pasokan cukup lancar serta senantiasa ada cukup.
"Kami cuma terkendala dana untuk dapat meningkatkan usahanya serta melestarikan alat tradisional canting itu. Kami mengharapkan pemerintah dapat menolong dana untuk meningkatkan usahanya, " tuturnya.
Catur Haryanto menuturkan, langkah bikin alat canting itu bermula dari lembaran tembaga dipotong-potong sesuai sama ukurannya. Lembaran tembaga lalu ditipiskan lewat cara dipalu, serta lalu dipanaskan di bara api untuk mempermudah membuat alat canting.
Alat canting yang telah dibuat lalu dipatri agar lengket serta tak bocor, dan diampelas dalam penyelesaian akhir.
Menurutnya, kelebihan alat canting dengan bahan tembaga yaitu cucuk cukup lentur serta bahan malam untuk membatik tahan panas. Demikian sebaliknya, bila bahan kuningan malam cepat dingin serta gampang cucuk canting jadi buntu hingga cairan tak dapat mengalir dengan baik.( Batik Cirebon )