Sabtu, 27 September 2014

Batik Cirebon - Kisah Klasik di Balik Pemisahan Dua Jenis Batik

Batik Cirebon - Salah satu harta warisan tanah air yang terus naik daun dan mengalami kejayaan adalah kain batik. Ya, kain batik tumbuh dan berkembang pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga termasuk orang yang gemar untuk menggunakan kain batik sebagai bahan busana favorit?
Berbicara tentang kain batik, kita akan kembali mengenang kisah klasik zaman-zaman kerajaan yang kala itu begitu hebat dalam memerintah wilayahnya. Kain batik memang sangat akrab dalam lingkungan kerajaan karena benda inilah yang menjadi ciri khas kebangsawanan para raja dan anggota kerajaan. Jadi, memang tidak sembarang orang bisa mengenakan kain batik dengan leluasa, sangat berbeda dengan zaman sekarang.
Batik Cirebon - Tahukah Anda media apa yang digunakan untuk membatik? Sekitar Abad ke 17, para pengrajin batik memanfaatkan daun lontar sebagai media tulis dan lukisnya. Saat itu, motif kain batik tradisional masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman saja. Kemudian, warisan budaya ini tumbuh berkembang dengan melahirkan corak baru yang unik seperti motif awan, relief candi, wayang beber, dan masih banyak motif menarik kain batik lainnya.
Lalu bagaimana kisah kain batik tradisional bisa menjelma seperti kain yang sekarang? Penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaianlah yang kemudian melahirkan seni batik tulis seperti yang kita kenal di zaman sekarang. Nah, bagaimana dengan gaya batik? Bagi Anda yang pernah berjalan-jalan ke pasar batik, mungkin akan sedikit kebingungan ketika ditanya cari batik Solo dan Yogya atau cari batik Pekalongan?
Batik Cirebon - Mengapa warisan budaya ini dibagi menjadi dua ya? Ternyata pertanyaan ini akan membawa kita pada sebuah sejarah klasik yang mana saat itu sedang terjadi perang besar di kerajaan Mataram, tepatnya pada tahun 1825 hingga 1830. Perang besar ini juga dikenal dengan sebutan perang Diponegoro.
Terjadinya peperangan besar ini kemudian mendesak keluarga keraton dan para pengikutnya yang sebelumnya terbiasa membuat batik kerajaan untuk meninggalkan daerah peperangan kerajaan. Mereka kemudian tersebar dalam wilayah Timur dan Barat. Meski tak lagi berada dalam kawasan kerajaan, pengrajin kain batik kerajaan ini tetap melakukan aktivitas membatik yang kemudian diikuti oleh rakyat lainnya.
Tak heran jika kemudian kain batik Yogya, Solo, Gresik, Surabaya, dan Madura yang tergabung dalam wilayah timur ini memiliki motif dan tampilan berbeda dengan batik yang ada di wilayah barat seperti banyumas, Kebumen, Tegal, Batik Cirebon, dan Pekalongan. Umumnya, kain batik yang ada di Pekalongan memiliki motif yang lebih bervariasi karena warga banyak terilhami dari motif pakaian negeri India, Arab, serta Jepang.

Kamis, 25 September 2014

Batik Cirebon - Cara Menyimpan Kain Batik Trusmi Agar Warna Tak Pudar

Batik Cirebon – Kain batik tulis buatan seniman kain batik trusmi, sebelum abad ke 20 kebanyakan lebih memilik menggunakan pewarna alami dari serat tumbuh-tumbuhan. Namun, peningkatan permintaan dari konsumen dan kemajuan teknologi para pelaku industri kain batik kini mulai memilih menggunakan pewarna sintetis.
Batik Cirebon - Meskipun pada dasarnya warnanya lebih cepat pudar bila dibandingkan dengan pewarna sintetis, tetapi sebenarnya kain batik tulis dengan pewarna alami memiliki keunikan yang jika di bandingkan dengan pewarna sintertis, dan tentu saja kelas eksklusifitas yang tinggi. Bukan hal yang aneh, jika jenis kain batik ini memiliki harga jual yang sangat tinggi dibandingkan dengan kain batik dengan pewarna sintetis. Layaknya batik trusmi, batik trusmi selalu memiliki motif yang eksklusif.
Jika sudah begitu, konsumen yang sudah memiliki kain batik dengan pewarna alami pasti khawatir jika warna alaminya pudar. Namun ada sedikit tips agar warna kain batik tetap terlihat alami. Di sarankan, sebaiknya kain batik di simpan bersamaan dengan kapir barus. Sebab, kandungan kapur barus bisa mempengaruhi warna dan juga keawetan serat kain.
Kapur barus memang bisa membuat warna alami pada kain kain batik tergerus. Serat kain kain batik juga bisa menjadi rapuh sehingga mudah sobek.
Ada cara lain untuk menjaga keawetan kain batik, dan tentu saja kain batik tetap wangi di lemari. Sebagai pengganti kapur barus, bisa menggunakan rempah-rempah. Contohnya merica putih, akar wangi daun kecubung yang di keringkan. Caranya, dengan membungkus rempah-rempah tersebut menggunakan tisu, kemudian diletakan di dalam lemari tempat menyimpan kain batik.
Saat proses pencucian, tambah dia, penggunaan mesin cuci juga tidak dianjurkan. Sebaiknya gunakan sikat dengan tekstur yang halus dan digosok secara perlahan. (batik cirebon)
 

Batik Cirebon - Gali Eksistensi Batik Trusmi di Eropa

ebatiktrusmi
Batik Cirebon – Beberapa orang bijak berkata bahwa bangsa yang besar yaitu bangsa yang dapat menyukai serta melindungi kebudayaan bangsanya sendiri. Banyak type budaya yang dipunyai negara terkasih ini, budaya yang berbentuk abstrak hingga kongkret sampai hingga budaya itu mejadi ciri khas atau jati diri bangsa ini lantaran budaya itu sudah mendarah daging serta telah jadi rutinitas dalam kehidupan bermasyarakat keseharian. Orang-orang yang menyukai negaranya umumnya dapat membawa eksistensi budaya negaranya sampai ke mancanegara, serta sudah pasti pasarkan budaya juga sebagai maksud wisata internasional yang membuahkan devisa tinggi. Waktu itu juga eksistensi batik di eropa dapat di tingkatkan.
Menggali Eksistensi Batik di Eropa Seperti contoh budaya batik sebagai simbol atau lambang orang pribumi yang masih tetap berbau kraton, misalnya beberapa orang dilingkungan kraton surakarta, Jogjakarta atau batik cirebon bikin serta menggunakan batik sehari-hari atau tiap-tiap ada acara di kraton, itu adalah satu budaya yang sudah jadi satu kebiasaan rutinitas yang mencermikan kepribadian diri manusia itu.
Keindahan motif serta corak batik bukanlah saja bikin orang Indonesia terpukau, demikian dengan juga reaksi warga asing, mereka spontan luluh dengan pesona batik yang rupawan. Inilah kebanggaan yang diketemukan oleh beberapa Putra-Putri Batik Nusantara. Batik satu diantara warisan budaya Indonesia yang eksistensinya diakui industri mode internasional. Beragam selebriti dunia misalnya Jessica Alba mengenakannya serta desainer Amerika, Diane von Furstenberg juga menerapkannya ke koleksinya.
Kenyataan di mana diversifikasi batik belum terlampau kuat. Dalam soal ini kita mesti tahu seperti apa pasar yang di gemari di eropa. Negara seperti eropa atau amerika pasti mempunyai selera yang tidak sama. Tak dapat disamakan dengan apa yang laris dijual di Indonesia lalu dipasarkan ke luar.
Industri mode internasional yang sekarang ini tengah dihantam krisis ekonomi pastinya juga menyesuaikan dengan garis rancangan yang sederhana serta siap gunakan. Product yang semula ditangani dengan cara detil sangat terpaksa alami penyederhanaan untuk menghimpit biaya produksi. Hal inipun mesti jadi pertimbangan waktu membawa batik ke pasar internasional. Saat pasar internasional pesan batik catat dalam jumlah beberapa ribu telah pasti susah untuk melindungi ketekunan warna. Dalam soal ini batik printing bakal lebih unggul, namun yang di kuatirkan makin lama batik catat bakal makin di tinggalkan.
Hal semacam ini terkait dengan taste yang dipunyai setiap orang. Ini dapat mengingatkan kita bakal style Eropa yang didominasi Paris serta Milan untuk masalah mode. Milan yang style desainnya sangatlah kental nuansa dekoratif, kebiasaan serta glamor sangatlah bertolak belakang dengan Paris yang siluetnya bersih, struktural serta memprioritaskan pakem timeless. (batik cirebon)

Selasa, 23 September 2014

Batik Cirebon Identitas Utama Indonesia Agar Tidak dilibas MEA

Batik Cirebon – Hanya dalam tinggal hitungan bulan, MEA akan segera di persiapkan di negara ASEAN. Beberapa negara asean tengah bersiap menghadapi pasar bebas asia tenggara. Indonesia termasuk dalam salah satunya.
Indonesia harus mempunya statrategi khusus pada MEA mendatang. Salah satu caranya, yaitu dengan menjual dan menunjukkan identitas asli Indonesia di pasar asia tenggara. Indonesia sebagai negara maritim yang luas tentu mempunya ciri khas yang tidak bisa di samai dengan negara lain. Intinya Indonesia harus membangun strategi di ferensiasi. Hal itu sangat mungkin, mengingat Indonesia mempunya produk yang sudah mendapatkan pengakuan di dunia.
Diferensiasi harus di terapkan pada berbagai macam produk dalam negeri, sehingga gesekan persaingan akan semakin kecil. Otomatis negara lain tidak dapat menyaingi. Salah satu produk unggulan Indonesia adalah batik. Batik yang asli punya Indonesia, dunia pun telah mengakuinya. Batik Cirebon atau yang terkenalnya batik trusmi adalah salah satu unggulan batik Indonesia yang bisa membuat diferensiasi.
Diferensiasi memang di nilai sangat penting untuk mengurangi persaingan di MEA. Salah satu contohnya misalkan, negara lain memproduksi sepatu lari, maka Indonesia memproduksi sepatu bola. Maka, keunikan motif batik Cirebon harus di tingkatkan.
Indonesia dengan China pernah membuat perjanjian dagang, maka dengan itu persaingan produk dalam negeri akan semakin berat. Tetapi, itu bisa di minimalisir dengan di lemparnya produk Indonesia yang beda dari yang lain. Kreatifitas dalam negeri di tuntut untuk semakin berkembang untuk membuat diferensiasi.
Indonesia memiliki banyak produk unggulan batik, di banyak daerah Indonesia merupakan sentra pengrajin turun temurun. Di batik cirebon misalkan, di Cirebon terkenal dengan batik trusmi. Itu yang sebenarnya bisa membuat diferensiasi dengan negara lain. Yang tidak kalah penting lagi, Indonesia harus yakin dengan produk buatannya sendiri. Cinta produk dalam negeri pun sangat penting untuk mengarungi pasar bebas atau di sebut MEA. Karena beberapa orang masih menganggap, produk luar negeri lebih berkualitas, padahal tidak demikian. Maka dari itu, dimulai dari mencintai produk dalam negeri sendiri maka kita membantu perekonomian Indonesia dan membantu produk-produk dalam negeri untuk mampu bersaing di pasar bebas MEA.

Jumat, 19 September 2014

Batik Trusmi - Papua juga Pasarkan Cinderamata Batik Indonesia

Batik Trusmi - Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Dalam batik Papua, gambar Burung Cendrawasih selalu ada. Maskot tersebut juga menjadi ciri khas di tanah Papua, khususnya Raja Ampat.
Batik Papua bisa dijumpai di Kota Sorong. Setiap bulannya berhasil meraup keuntungan ratusan juta, hanya dengan menjual batik indonesia asli Papua.
"Pendapatan rata-rata Rp400 juta, paling sepi ya Rp300 juta setiap bulannya," ujar Yani seorang kasir sebuah toko batik di Sorong Papua, pekan ini. penjualan nya tak kalah tinggi dari toko-toko yang ada di kawasan Batik Trusmi.
Ia mengatakan butuh waktu dua hari untuk kembali mengisi barang dagangan tersebut. "Karena kita ambil ke Jayapura langsung," tambahnya.
Pemasarannya dengan sistem jaringan. Untuk pusatnya di Jayapura untuk didistribusikan ke beberapa cabang termasuk di Sorong.
Selain batik indonesia, banyak cindramata unik yang tersedia di Papua. Mulai dari kalung dari taring babi, kuku buaya, jari cendrawasih, hingga koteka. (batik trusmi)

Batik Trusmi – 21 Warga Trusmi Dilatih Membatik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
BELAJAR MEMBATIK DI Batik Trusmi – Seorang ibu peserta pelatihan tengah belajar membatik di rumah produksi Batik Komar di kawasan Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Batik Komar kerjasama dengan NEST-USA memberikan pelatihan membantik intesif kepada warga Trusmi dan sekitarnya.
Batik Trusmi – Sebanyak 21 warga Trusmi dan sekitarnya mendapat pelatihan membatik dari Batik Komar bekerjasama dengan NEST-USA. Mereka dilatih secara intensif hingga benar-benar mahir membatik.
Pemilik Batik Komar, Komarudin Kudiya mengatakan, pelatihan berlangsung selama 20 hari. Pelatihan lebih menitikberatkan kepada praktik, karena peserta dirancang untuk bisa membatik.
“Idenya berawal dari kurangnya tenaga terampil dalam membatik. Kemudian kami dari Batik Komar dengan menggandeng LSM dari Amerika yakni NEST menyelenggarakan pelatihan intesif bagi warga di sekitar Trusmi,” ujar Komar saat ditemui di rumah produksi kawasan Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Menurut Komar, pelatihan kali ini merupakan pelatihan tahap kedua dari total empat tahap. Tahap pertama, ujarnya, telah digelar beberapa bulan lalu atau sebelum Ramadan.
Peserta pelatihan, kata Komar merupakan warga sekitar Trusmi yang belum pandai dan belum pernah membatik sebelumnya. Mereka diberi pelatihan dari dasar hingga kemudian benar-benar bisa membantik. “Waktunya 20 hari. Ini hari kedua,” ujarnya. (batik trusmi)

Desain Batik Trusmi Berdaya Saing Tinggi

Batik Trusmi – Beberapa tahun ke belakang, ekspor batik ke luar negeri di lakukan dalam bentuk baju jadi. Padahal ekspor dalam bentuk baju jadi di nilai kurang efektif. Mengingat ukuran dan selera yang berbeda antara konsumen domestik dan juga konsumen asing. Jika di tilik memang ekspor baju batik ke pasar domestik justru kurang diminati.
Selain itu, gaya dan selera yang berbeda di pasar domestik membuat mereka kebanyakan lebih percaya kepada desainer mereka sendiri, al hasil baju batik yang di ekspor kurang begitu di minati. Berbeda jika kain batik yang di ekspor, maka mereka bebas untuk mengkreasikan kain batik tanpa mengurangi nilai historis batik itu sendiri. Hal ini juga akan menambah omzet batik nusantara yang sebelumnya omzet batik nusantara Rp. 10 Trilliun.
Jika di bandingkan memang, desainer luar negeri dengan lokal masih di nilai lebih baik luar negeri, mereka mempunyai kelebihan membuat baju terlihat lebih mahal meskipun kain yang di gunakan sederhana. Inilah yang bisa menjadi nilai lebih dari batik, dengan tangan kreatif mereka, batik bisa di sulap menjadi baju yang memiliki nilai jual tinggi.
Setelah itu, nama batik pun akan semakin terdongkrak seiring dengan desainnya yang menarik. Selain itu, sentuhan batik oleh desainer ternama Internasional tentu saja akan memiliki nilai plus yang tinggi dan semakin cepat di ketahui fashion dunia. Dengan kata lain, pengrajin turut serta melanggengkan batik trusmi, yang mendunia.
Harapan lainnya tentu saja agar suatu saat ada pengrajin lokal yang bekerja sama dengan desainer asing untuk melakukan ekspor kain batik. Menjadi nilai lebih bagi pengrajin lokal. Perbedaan kurs lokal dan domestik akan memberikan nilai kain batik yang tinggi. Sementara, menurut beberapa pengusaha yang memiliki butik batik di Malaysia mengatakan, untuk harga produk yang murah maupun mahal sejauh ini tidak terlalu di permasalahkan.
Menurut mereka, batik adalah produk kerajinan tangan, jadi mereka tentu saja sangat menghargainya. Yang terpenting, harga harus sesuai dengan apa yang di inginkan. Kita semua tahu bahwa batik memiliki batik Cirebon memiliki ragam motif mega mendung dan motif batik trusmi.
Perbedaan lainnya, konsumen lokal masih meminati batik dengan bahan pewarna sintetis, berbeda dengan konsumen domestik, mereka justru lebih menyukai batik dengan pewarna alam. Bagi konsumen lokal, harga batik dengan pewarna alam lebih mahal dan warna yang di hasilkan terlalu kalem dan terlihat pudar.
Justru warna yang terlihat pudar tersebut bagi sebagian konsumen asing membawa keunikan tersendiri dan yang pasti lebih aman karena pewarnanya tidak mengandung bahan kimia. (batik trusmi)

Batik Trusmi Cirebon - Apa itu Batik?

Batik Trusmi - Batik adalah baik seni dan kerajinan, yang menjadi lebih populer dan terkenal di Barat sebagai media sangat kreatif. Seni dekorasi kain dengan cara ini, menggunakan lilin dan pewarna, telah dipraktekkan selama berabad-abad. Di Jawa, Indonesia, batik merupakan bagian dari tradisi kuno, dan beberapa kain batik terbaik di dunia masih dibuat di sana. Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermaknaa "titik".
Untuk membuat batik, area tertentu dari kain yang diblokir oleh menyikat atau gambar lilin panas di atas mereka, dan kain kemudian dicelup. Bagian tertutup lilin menolak pewarna dan tetap warna asli. Proses waxing dan pencelupan dapat diulang untuk menciptakan desain yang lebih rumit dan berwarna-warni. Setelah pencelupan akhir lilin akan dihapus dan kain siap pakai atau menunjukkan.
Batik trusmi - Batik kontemporer, sementara karena banyak masa lalu, sangat berbeda dari gaya yang lebih tradisional dan formal. Misalnya, artis dapat menggunakan etsa, pencelupan debit, stensil, alat yang berbeda untuk waxing dan pencelupan, resep lilin dengan berbagai menolak nilai-nilai dan bekerja dengan sutra, katun, wol, kulit, kertas atau bahkan kayu dan keramik.
Batik secara historis paling ekspresif dan halus dari menolak metode. Yang pernah pelebaran berbagai teknik yang tersedia menawarkan seniman kesempatan untuk menjelajahi sebuah proses yang unik dengan cara yang fleksibel dan menarik.
Cara pembuatan:
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin. (batik trusmi)

Rabu, 17 September 2014

Batik Trusmi - Pengusaha Batik Tengah Bersiap Hadapi MEA

Batik Trusmi - Lantaran sudah pasti tidak mungkin untuk menolak, pengusaha batik di beberapa kota di Indonesia kini tengah mempersiapkan diri untuk menyambut pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mereka tentu saja harus siap bersaing dengan produk dari negara lain tahun 2015 mendatang.
Di Tahun 2015 nanti, seluruh produk dan jasa dari negara anggota ASEAN diperdagangkan bebas tanpa ada hambatan. Agar produk batik tetapi bisa bertahan dan bersaing, pelaku industri batik di haruskan mampu menjaga kualitas produk yang di hasilkan. Mulai dari menjaga motif, warna dan juga sampai bahan-bahan yang di gunakan. Kreasi dan inovasi juga yang menentukan produk apakah akan tetap laris di pasaran atau tidak. MEA memang tidak bisa di tawar lagi, keputusan itu memang sudah bulat. Jika ingin tetap eksis dan maju di kancah globalisasi, inovasi dan kreatifitas harus lebih di tingkatkan lagi.
Kancah pasar bebas regional tidak hanya menuntut pelaku usaha saja yang harus kreatif, namun juga pemerintah harus ikut berperan aktif untuk mempersiapkan daya saing pelayanan yang mumpuni. Mengingat akan terjadi persaingan yang ketat dan sehingga pemerintah harus pro aktif melakukan sosialisasi dan promisi tentang batik di daerahnya. Selain itu pemerintah dituntut untuk lebih bisa melakukan terobosan  mengembangkan lagi pemasaran produk lokal hingga ke mancanegara. Apalagi selama ini, batik trusmi di kenal dengan produk batiknya yang hebat. Bukan tidak mungkin, produk tersebut bisa semakin mendunia dengan promosi yang benar.
Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Batik Trusmi sudah sangat di kenal di Indonesia, terbukti dengan ramainya pusat grosir batik trusmi di hari-hari libur. Batik Trusmi sudah terkenal dalam skala nasional, dan sedang dalam proses go Internasional. Dengan hadirnya MEA ini, di pastikan persaingan produk lokal dengan luar negeri akan semakin ketat. Namun hadirnya MEA ini di harapkan dapat menaikkan semangat pengrajin lokal.

Sabtu, 13 September 2014

Batik Trusmi - Perlunya Pembekalan Pengetahuan Batik

Batik Trusmi – Perkembangan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia dalam kategori kekayaan budaya non bendawi yang disahkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 patut kita apresiasi dan di sambut dengan baik.
Tetapi, antusisasme dari masyarakat ini seringkali tidak di barengi dengan pengetahuan maupun pemahaman yang benar tentang batik secara menyeluruh. Hal ini sangat di sayangkan oleh beberapa tokoh batik. Antusiasme masyarakat terhadap batik memang baik, antusiasme mereka diluapkan dengan berbondong-bondong mengenakan busana batik di berbagai suasana. Namun, alangkah lebih baiknya jika antusiasme mereka di barengi dengan pengetahuan tentang batik yang benar dan menyeluruh.
Batik Trusmi - Batik sebagai karya kerajinan tangan yang luhur harus di tempatkan pada posisi yang sebenarnya. Karena ketidaktahuan masyarakat tentangbatik yang selama ini berkembang, masyarakat menganggap, bahwa misalnya ada kain-kain yang dicetak dengan menggunakan mesin teksil bercorak itu disebut batik. Atau ada yang pengetahuannya belum benar, kain tenun yang disebut batik. Kain tenun padahal punya klasifikasi sendiri. Kain yang di cetak dengan mesin tekstil memang seperti batik, namun sebenarnya kain yang di cetak dengan mesin lebih disebut sebagai kain bermotif batik, bukan batik.
Terlebih lagi di daerah yang dianggap tertinggal, seringkali terjadi salah kaprah yang besar. Perlu di ketahui, batik di kerjakan dengan sangat susah, dengan penuh perhatian dan kesungguhan hati yang penuh inspirasi dan inovasi, tidak sekedar memasukan kain ke dalam mesin cetak terus jadi. Karya Tradisional baik inilah yang di sebut produk ekonomi kreatif berbasis budaya dan tradisi nusantara.
Seperti batik trusmi contohnya, menurutnya hal ini harus kita hargai sebagai bagian dari kekayaan kretivitas masyarakat di Jawa Barat, terutama Cirebon. Sehingga, masyarakat Cirebon yang selama ini di kenal sebagai masyarakat yang sadar akan fashion batik lebih di perkaya dengan pembekalan tentang batik.
Sudah sepantasnya, kota komoditas batik yang terkenal di Indonesia terus di dorong agar terus berkarya. Dan selanjutnya akan terus menciptakan batik berkualitas tinggi yang di minati pasar nasional maupun internasional. (batik trusmi)

Jumat, 05 September 2014

Batik Trusmi - Batik Premium Kian di Minati

Batik Trusmi - Seiring perkembangan gaya hidup dan ekonomi yang kian meningkat turut serta menambah pengetahuan masyarakat akan produk batik. Di antara sekian banyak jenis batik yang ada, kini konsumen penikmat busana batik tengah menyenangi batik kelas premium. Semakin banyak masyarakat dari kelompok menengah ke atas yang mulai menggemari dan memburu batik kelas premium. Bukan tanpa alasan memang, batik kelas premium memiliki keunggulan tersendiri dan sekaligus menghargai pengrajin batik tulis yang untuk membuatnya tidak mudah.
Batik Trusmi Premium
Batik Trusmi - Menurut Ketua DPD Ketua Asosiasi Profesi Batik Nusantara Bhuana, Erwin Sosrokusumo mengatakan, perkembanga batik sekarang sangat cepat. Pertumbuhan dan keragaman permintaan pasar juga meningkat. Minat konsumen yang semakin melonjak juga membuat permintaan pasar akan batik yang beragam meningkat. Oleh karenanya, para pelaku profesi di bidang batik juga perlu terus memacu diri dan terus berinovasi agar batik lebih-lebih diminati.
Belakangan ini, permintaan batik premium kian meningkat. Bukan hanya kalangan kelas atas saja seperti pejabat, para kelompok pengusaha juga sudah mulai tertarik untuk memiliki batik yang berkelas ekslusif.
Ciri kain batik bisa disebut premium karena kain batik tersebut memiliki kualitas yang bagus. Namun tidak melulu terlihat dari material atau bahan kain, pewarnaan dan teknik pembuatan motif secara khususlah yang membuat kain batik bernilai tinggi. Di negara kita Indonesia selembar kain batik premium biasanya menggunakan bahan kain sutra. Sedangkan dari sisi motif seperti yang kita ketahui, sangat beragam. Rata-rata, untuk sebuah kain batik premium dengan ukuran panjang rata-rata 2 meter harga jualnya bisa kurang atau lebih dari Rp. 20 Juta.
Para pengusaha di harapkan agar terus membuat gebrakan mengenai batik. Selera pasar memang sangat sulit untuk di tebak. Namun dengan gebrakan dan motif yang menarik bukan tidak mungkin akan banyak yang memintanya. Kelihaian dalam membaca selera pasar memang sangat di butuhkan oleh pengusaha, dengan kata lain pengusaha dan pengrajin turut serta mengendalikan peredaran batik di pasaran dan juga minat pasar. (batik trusmi)

Kamis, 04 September 2014

Batik Trusmi - Unik, Membatik di Atas Kue Bolu


Batik Trusmi - Ini adalah salah satu contoh cara melestarikan batik yang sederhana. Tak sedikit memang orang yang hobi membuat kue, dengan menjalankan hobi pun tetap bisa sambil menggambar motif batik di atas kue bolu. Inovasi baru ini tentu saja bisa sedikit mengurangi kebosanan akan cara membatik yang di anggap sebagian orang membosankan.

Batik Trusmi - Setelah sekian lama, trend kue bolu di kuasai oleh lapisan warna dalam rainbow cake ataupun ombre cake. Kini, pembuat kue di Indonesia mulai berkreasi dengan membatik di atas bolu gulung. Kue ini kian populer karena motif batiknya yang unik dan masih sangat jarang.
Siapa yang mengawali membuat bolu batik ini pun belum di ketahui. Sampai sekarang belum ada yang memiliki hak paten atas kreasi tersebut. Tetapi, ada yang sempat mendengar ada beberapa pengajar pembuat kue yang mengaku menjadi pembuat trend tersebut. Itu artinya kita memiliki peluang dan boleh membuatnya kapan saja.
bolu batik trusmiLantaran belum ada resep khusus untuk membuatnya, bolu batik dapat di buat dengan menggunakan sembarang resep, sesuai dengan selera pembuat. Namun pada umumnya, bolu bermotif batik yang sudah banyak di buat oleh beberapa pengrajin kue adalah bolu gulung batik. Akan tetapi bukan masalah juga jika memproduksi bolu tersebut dengan jenis lain, dan tentu saja berbagai motif yang sesuai, motif batik trusmi Cirebon misalkan.
Dengan kata lain, resep ini juga bisa di jadikan peluang usaha oleh orang-orang yang kreatif. Karena sifatnya yang belum banyak di pakai dan saingan juga yang masih sedikit. Kue-kue ini sangat cocok di jual di kota yang terkenal dengan batiknya, di sekitar batik trusmi Cirebon misalkan, atau di sentra batik di kota solo atau pekalongan. Dengan strategi pemasaran yang benar, jajanan ini bisa menjadi komoditi baru jajanan khas kota batik.
Layaknya membatik di atas kain, sudah barang tentu membatik di atas kue ini pun di perlukan ketelitian. Memang ciri khas dari batik adalah ketelitian dan ketekunan para pengrajinnya.

Senin, 01 September 2014

Batik Trusmi - Utamakan Ekspor Kain Batik Ketimbang Baju Batik

Batik Trusmi – Beberapa tahun ke belakang, ekspor batik ke luar negeri di lakukan dalam bentuk baju jadi. Padahal ekspor dalam bentuk baju jadi di nilai kurang efektif. Mengingat ukuran dan selera yang berbeda antara konsumen domestik dan juga konsumen asing. Jika di tilik memang ekspor baju batik ke pasar domestik justru kurang di minati.
Selain itu, gaya dan selera yang berbeda di pasar domestik membuat mereka kebanyakan lebih percaya kepada desainer mereka sendiri, al hasil baju batik yang di ekspor kurang begitu di minati. Berbeda jika kain batik yang di ekspor, maka mereka bebas untuk mengkreasikan kain batik tanpa mengurangi nilai historis batik itu sendiri. Hal ini juga akan menambah omzet batik nusantara yang sebelumnya omzet batik nusantara Rp. 10 Trilliun.
Batik Trusmi Mega Mendung Kuning
Jika di bandingkan memang, desainer luar negeri dengan lokal masih di nilai lebih baik luar negeri, mereka mempunyai kelebihan membuat baju terlihat lebih mahal meskipun kain yang di gunakan sederhana. Inilah yang bisa menjadi nilai lebih dari batik, dengan tangan kreatif mereka, batik bisa di sulap menjadi baju yang memiliki nilai jual tinggi. Setelah itu, nama batik pun akan semakin terdongkrak seiring dengan desainnya yang menarik. Selain itu, sentuhan batik oleh desainer ternama Internasional tentu saja akan memiliki nilai plus yang tinggi dan semakin cepat di ketahui fashion dunia. Dengan kata lain, pengrajin turut serta melanggengkan batik trusmi, yang mendunia.
Harapan lainnya tentu saja agar suatu saat ada pengrajin lokal yang bekerja sama dengan desainer asing untuk melakukan ekspor kain batik. Menjadi nilai lebih bagi pengrajin lokal. Perbedaan kurs lokal dan domestik akan memberikan nilai kain batik yang tinggi. Sementara, menurut beberapa pengusaha yang memiliki butik batik di Malaysia mengatakan, untuk harga produk yang murah maupun mahal sejauh ini tidak terlalu di permasalahkan. Menurut mereka, batik adalah produk kerajinan tangan, jadi mereka tentu saja sangat menghargainya. Yang terpenting, harga harus sesuai dengan apa yang di inginkan. Kita semua tahu bahwa batik memiliki batik Cirebon memiliki ragam motif mega mendung dan motif batik trusmi.
Perbedaan lainnya, konsumen lokal masih meminati batik dengan bahan pewarna sintetis, berbeda dengan konsumen domestik, mereka justru lebih menyukai batik dengan pewarna alam. Bagi konsumen lokal, harga batik dengan pewarna alam lebih mahal dan warna yang di hasilkan terlalu kalem dan terlihat pudar.
Justru warna yang terlihat pudar tersebut bagi sebagian konsumen asing membawa keunikan tersendiri dan yang pasti lebih aman karena pewarnanya tidak mengandung bahan kimia.