Kamis, 04 September 2014

Batik Trusmi - Unik, Membatik di Atas Kue Bolu


Batik Trusmi - Ini adalah salah satu contoh cara melestarikan batik yang sederhana. Tak sedikit memang orang yang hobi membuat kue, dengan menjalankan hobi pun tetap bisa sambil menggambar motif batik di atas kue bolu. Inovasi baru ini tentu saja bisa sedikit mengurangi kebosanan akan cara membatik yang di anggap sebagian orang membosankan.

Batik Trusmi - Setelah sekian lama, trend kue bolu di kuasai oleh lapisan warna dalam rainbow cake ataupun ombre cake. Kini, pembuat kue di Indonesia mulai berkreasi dengan membatik di atas bolu gulung. Kue ini kian populer karena motif batiknya yang unik dan masih sangat jarang.
Siapa yang mengawali membuat bolu batik ini pun belum di ketahui. Sampai sekarang belum ada yang memiliki hak paten atas kreasi tersebut. Tetapi, ada yang sempat mendengar ada beberapa pengajar pembuat kue yang mengaku menjadi pembuat trend tersebut. Itu artinya kita memiliki peluang dan boleh membuatnya kapan saja.
bolu batik trusmiLantaran belum ada resep khusus untuk membuatnya, bolu batik dapat di buat dengan menggunakan sembarang resep, sesuai dengan selera pembuat. Namun pada umumnya, bolu bermotif batik yang sudah banyak di buat oleh beberapa pengrajin kue adalah bolu gulung batik. Akan tetapi bukan masalah juga jika memproduksi bolu tersebut dengan jenis lain, dan tentu saja berbagai motif yang sesuai, motif batik trusmi Cirebon misalkan.
Dengan kata lain, resep ini juga bisa di jadikan peluang usaha oleh orang-orang yang kreatif. Karena sifatnya yang belum banyak di pakai dan saingan juga yang masih sedikit. Kue-kue ini sangat cocok di jual di kota yang terkenal dengan batiknya, di sekitar batik trusmi Cirebon misalkan, atau di sentra batik di kota solo atau pekalongan. Dengan strategi pemasaran yang benar, jajanan ini bisa menjadi komoditi baru jajanan khas kota batik.
Layaknya membatik di atas kain, sudah barang tentu membatik di atas kue ini pun di perlukan ketelitian. Memang ciri khas dari batik adalah ketelitian dan ketekunan para pengrajinnya.

0 comments:

Posting Komentar