Kamis, 25 September 2014

Batik Cirebon - Cara Menyimpan Kain Batik Trusmi Agar Warna Tak Pudar

Batik Cirebon – Kain batik tulis buatan seniman kain batik trusmi, sebelum abad ke 20 kebanyakan lebih memilik menggunakan pewarna alami dari serat tumbuh-tumbuhan. Namun, peningkatan permintaan dari konsumen dan kemajuan teknologi para pelaku industri kain batik kini mulai memilih menggunakan pewarna sintetis.
Batik Cirebon - Meskipun pada dasarnya warnanya lebih cepat pudar bila dibandingkan dengan pewarna sintetis, tetapi sebenarnya kain batik tulis dengan pewarna alami memiliki keunikan yang jika di bandingkan dengan pewarna sintertis, dan tentu saja kelas eksklusifitas yang tinggi. Bukan hal yang aneh, jika jenis kain batik ini memiliki harga jual yang sangat tinggi dibandingkan dengan kain batik dengan pewarna sintetis. Layaknya batik trusmi, batik trusmi selalu memiliki motif yang eksklusif.
Jika sudah begitu, konsumen yang sudah memiliki kain batik dengan pewarna alami pasti khawatir jika warna alaminya pudar. Namun ada sedikit tips agar warna kain batik tetap terlihat alami. Di sarankan, sebaiknya kain batik di simpan bersamaan dengan kapir barus. Sebab, kandungan kapur barus bisa mempengaruhi warna dan juga keawetan serat kain.
Kapur barus memang bisa membuat warna alami pada kain kain batik tergerus. Serat kain kain batik juga bisa menjadi rapuh sehingga mudah sobek.
Ada cara lain untuk menjaga keawetan kain batik, dan tentu saja kain batik tetap wangi di lemari. Sebagai pengganti kapur barus, bisa menggunakan rempah-rempah. Contohnya merica putih, akar wangi daun kecubung yang di keringkan. Caranya, dengan membungkus rempah-rempah tersebut menggunakan tisu, kemudian diletakan di dalam lemari tempat menyimpan kain batik.
Saat proses pencucian, tambah dia, penggunaan mesin cuci juga tidak dianjurkan. Sebaiknya gunakan sikat dengan tekstur yang halus dan digosok secara perlahan. (batik cirebon)
 

0 comments:

Posting Komentar