Jumat, 19 September 2014

Batik Trusmi – 21 Warga Trusmi Dilatih Membatik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
BELAJAR MEMBATIK DI Batik Trusmi – Seorang ibu peserta pelatihan tengah belajar membatik di rumah produksi Batik Komar di kawasan Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Batik Komar kerjasama dengan NEST-USA memberikan pelatihan membantik intesif kepada warga Trusmi dan sekitarnya.
Batik Trusmi – Sebanyak 21 warga Trusmi dan sekitarnya mendapat pelatihan membatik dari Batik Komar bekerjasama dengan NEST-USA. Mereka dilatih secara intensif hingga benar-benar mahir membatik.
Pemilik Batik Komar, Komarudin Kudiya mengatakan, pelatihan berlangsung selama 20 hari. Pelatihan lebih menitikberatkan kepada praktik, karena peserta dirancang untuk bisa membatik.
“Idenya berawal dari kurangnya tenaga terampil dalam membatik. Kemudian kami dari Batik Komar dengan menggandeng LSM dari Amerika yakni NEST menyelenggarakan pelatihan intesif bagi warga di sekitar Trusmi,” ujar Komar saat ditemui di rumah produksi kawasan Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Menurut Komar, pelatihan kali ini merupakan pelatihan tahap kedua dari total empat tahap. Tahap pertama, ujarnya, telah digelar beberapa bulan lalu atau sebelum Ramadan.
Peserta pelatihan, kata Komar merupakan warga sekitar Trusmi yang belum pandai dan belum pernah membatik sebelumnya. Mereka diberi pelatihan dari dasar hingga kemudian benar-benar bisa membantik. “Waktunya 20 hari. Ini hari kedua,” ujarnya. (batik trusmi)

0 comments:

Posting Komentar