Jumat, 19 September 2014

Batik Trusmi Cirebon - Apa itu Batik?

Batik Trusmi - Batik adalah baik seni dan kerajinan, yang menjadi lebih populer dan terkenal di Barat sebagai media sangat kreatif. Seni dekorasi kain dengan cara ini, menggunakan lilin dan pewarna, telah dipraktekkan selama berabad-abad. Di Jawa, Indonesia, batik merupakan bagian dari tradisi kuno, dan beberapa kain batik terbaik di dunia masih dibuat di sana. Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermaknaa "titik".
Untuk membuat batik, area tertentu dari kain yang diblokir oleh menyikat atau gambar lilin panas di atas mereka, dan kain kemudian dicelup. Bagian tertutup lilin menolak pewarna dan tetap warna asli. Proses waxing dan pencelupan dapat diulang untuk menciptakan desain yang lebih rumit dan berwarna-warni. Setelah pencelupan akhir lilin akan dihapus dan kain siap pakai atau menunjukkan.
Batik trusmi - Batik kontemporer, sementara karena banyak masa lalu, sangat berbeda dari gaya yang lebih tradisional dan formal. Misalnya, artis dapat menggunakan etsa, pencelupan debit, stensil, alat yang berbeda untuk waxing dan pencelupan, resep lilin dengan berbagai menolak nilai-nilai dan bekerja dengan sutra, katun, wol, kulit, kertas atau bahkan kayu dan keramik.
Batik secara historis paling ekspresif dan halus dari menolak metode. Yang pernah pelebaran berbagai teknik yang tersedia menawarkan seniman kesempatan untuk menjelajahi sebuah proses yang unik dengan cara yang fleksibel dan menarik.
Cara pembuatan:
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin. (batik trusmi)

0 comments:

Posting Komentar