Kamis, 25 September 2014

Batik Cirebon - Gali Eksistensi Batik Trusmi di Eropa

ebatiktrusmi
Batik Cirebon – Beberapa orang bijak berkata bahwa bangsa yang besar yaitu bangsa yang dapat menyukai serta melindungi kebudayaan bangsanya sendiri. Banyak type budaya yang dipunyai negara terkasih ini, budaya yang berbentuk abstrak hingga kongkret sampai hingga budaya itu mejadi ciri khas atau jati diri bangsa ini lantaran budaya itu sudah mendarah daging serta telah jadi rutinitas dalam kehidupan bermasyarakat keseharian. Orang-orang yang menyukai negaranya umumnya dapat membawa eksistensi budaya negaranya sampai ke mancanegara, serta sudah pasti pasarkan budaya juga sebagai maksud wisata internasional yang membuahkan devisa tinggi. Waktu itu juga eksistensi batik di eropa dapat di tingkatkan.
Menggali Eksistensi Batik di Eropa Seperti contoh budaya batik sebagai simbol atau lambang orang pribumi yang masih tetap berbau kraton, misalnya beberapa orang dilingkungan kraton surakarta, Jogjakarta atau batik cirebon bikin serta menggunakan batik sehari-hari atau tiap-tiap ada acara di kraton, itu adalah satu budaya yang sudah jadi satu kebiasaan rutinitas yang mencermikan kepribadian diri manusia itu.
Keindahan motif serta corak batik bukanlah saja bikin orang Indonesia terpukau, demikian dengan juga reaksi warga asing, mereka spontan luluh dengan pesona batik yang rupawan. Inilah kebanggaan yang diketemukan oleh beberapa Putra-Putri Batik Nusantara. Batik satu diantara warisan budaya Indonesia yang eksistensinya diakui industri mode internasional. Beragam selebriti dunia misalnya Jessica Alba mengenakannya serta desainer Amerika, Diane von Furstenberg juga menerapkannya ke koleksinya.
Kenyataan di mana diversifikasi batik belum terlampau kuat. Dalam soal ini kita mesti tahu seperti apa pasar yang di gemari di eropa. Negara seperti eropa atau amerika pasti mempunyai selera yang tidak sama. Tak dapat disamakan dengan apa yang laris dijual di Indonesia lalu dipasarkan ke luar.
Industri mode internasional yang sekarang ini tengah dihantam krisis ekonomi pastinya juga menyesuaikan dengan garis rancangan yang sederhana serta siap gunakan. Product yang semula ditangani dengan cara detil sangat terpaksa alami penyederhanaan untuk menghimpit biaya produksi. Hal inipun mesti jadi pertimbangan waktu membawa batik ke pasar internasional. Saat pasar internasional pesan batik catat dalam jumlah beberapa ribu telah pasti susah untuk melindungi ketekunan warna. Dalam soal ini batik printing bakal lebih unggul, namun yang di kuatirkan makin lama batik catat bakal makin di tinggalkan.
Hal semacam ini terkait dengan taste yang dipunyai setiap orang. Ini dapat mengingatkan kita bakal style Eropa yang didominasi Paris serta Milan untuk masalah mode. Milan yang style desainnya sangatlah kental nuansa dekoratif, kebiasaan serta glamor sangatlah bertolak belakang dengan Paris yang siluetnya bersih, struktural serta memprioritaskan pakem timeless. (batik cirebon)

0 comments:

Posting Komentar