Sabtu, 31 Januari 2015

Batik Cirebon - Pentingnya Menjaga Predikat Yogya Kota Batik Dunia


Batik Cirebon - High Tea Batik Undercover yang digelar di Kawasan Heritage Punakawan (Ragam Kriya Nusantara) Jalan KHA Dahlan Yogya, Sabtu (31/1) menjadi salah satu upaya bersama untuk lebih memahami makna filosofi batik secara mendalam. Acara yang digagas GKR Pembayun ini mencoba merangkul semua kalangan untuk mencoba mengedukasi batik secara menyeluruh mengingat Yogya telah mendapat predikat sebagai Kota Batik Dunia.
Diungkapkan Pembayun, predikat sebagai Kota Batik Dunia penting untuk dijaga. Bersama-sama 'nyengkuyung' penghargaan yang sudah diberikan kepada DIY. Begitu pula keistimewaan Yogya. Karenanya, semua tradisi juga harus dikembalikan dan didekatkan ke masyarakat agar mereka ingat dan bisa meneruskan kepada anak-anak mereka.
"Karenanya, kita tidak hanya mempromosikan batik saja tapi juga paham filosofinya. Jadi yang mengenakan batik juga harus tahu arti dibalik motif batik yang sedang dikenakan," ujarnya.
Batik Cirebon - Pada kesempatan itu, dibagikan buku tentang cerita RAj Arti Ayya Fatimasari Wironegoro tentang Tradisi Tetesan yang dijalaninya saat genap berusia 10 tahun, 22 Desember 2013 lalu. Hadir pula peragaan busana dari perancang busana Afif Syakur dan Inung Marwoso, bahkan GKR Pembayun dan GKR Condrokirono menjadi model busana karya Afif Syakur bersama rekan mereka Okky Liguna dan Sasha Napitupulu.
Acara yang baru diselenggarakan untuk pertama kalinya ini, rencana akan digelar rutin sebulan sekali. Sedangkan perancang busana yang terlibat tentunya memiliki karya yang masih berkaitan dengan batik.
"Awalnya, acara ini hanya mengundang 50 tamu, tapi ternyata banyak yang berminat sehingga yang datang mencapai sekitar 100 orang. Kedepan, jika sudah bisa menjadi agenda rutin, tentunya saya akan senang sekali. Mungkin tidak hanya mengulas batik, tapi juga lurik, tenun dan sebagainya," papar Pembayun. ( Batik Cirebon )

0 comments:

Posting Komentar