Selasa, 06 Januari 2015

Batik Cirebon - Inspirasi Membuat Batik di Dapat Dari Ranting Pohon

Batik Cirebon - Pada artikel sebelumnya sering di tegaskan bahwa batik adalah seni yang ‘fleksibel’. Memang benar, layaknya sebuah lukisan, inspirasi untuk membatik pun bisa didapatkan dari mana saja. Kenapa kata-kata ini selalu ada pada setiap artikel ? Tentu saja tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan semangat anak muda untuk turut ambil andil dalam seni batik. Penegasan ini sangat penting sekali, generasi muda perlu mengetahui bahwa batik bukan seni kuno yang membosankan. Batik sama dengan seni melukis, namun medianya saja yang berbeda, dan kekhasan tersendiri dari batik adalah lilin/malam yang di gunakan untuk mewarnai batik. Inilah uniknya, di perlukan sumber daya manusia yang telaten dan teliti untuk membuat seni batik yang berkelas premium.
Ada sedikit hal menarik dari salah satu penggiat batik, ‘Rasa Raharja’. Kemaun Rasa Raharja patut untuk di apresiasi. Ia terus memutar otak untuk membuat batik yang tak lazim. Ia menemukan motif ini dari percobaan yang di lakukan berulang-ulang. Alasannya ia mau mencari dan menemukan teknik ini adalah guna mendapatkan nuansa baru yang tak lazim yang memang di cari banyak orang.
Batik Cirebon - Siapa yang menyangka, ternyata sepotong ranting beruas banyak mampu menginspirasi Rasa Raharja menemukan teknik membatik yang disebutnya teknik ‘gepyok’. Dari teknik tersebut, akhirnya batik itu disebut di beri nama ‘batik gepyok’.
"Batik ini terlahir dari eksperimen berulangkali guna mendapatkan nuansa baru  batik tulis ditengah keinginan mendapatkan batik bernuansa beda dari yang lazim ada. Lazimnya, batik dibuat dengan menorehkan lilin dengan canting, namun batik gepyok  dibuat dengan menyabetkan atau 'menggepyokkan' ranting pohon yang berlumuran lilin  ke kain," kata Instruktur aneka jenis keterampilan  di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja/BLK Kebumen, Rasa.
Batik Cirebon - Menurut Rasa gepyokan ini memunculkan kesan seperti lukisan abstrak. Semakin bagus bentuk rantingnya, batiknya pun semakin bagus. Kendati tak berambisi menjadikan batik sebagai lahan bisnisnya, karya batik Rasa sebagian besar dititipkan di sanggar seni milik adiknya di kota Semarang dan sudah banyak  dikoleksi para pecinta batik.  "Sering saat menonton televisi saya lihat di layar kaca muncul tokoh yang mengenakan  kemeja batik karya saya," ujar Rasa.
Alumni Sekolah Menegah Perkebuan Menengah Atas (SPbMA) ini mulai menjadi instruktur BLK tahun 1982, sebagai instruktur PHP (Pengolahan Hasil Pertanian). Seiring perjalanan  waktu, pria asal Semarang ini mampu melatih berbagai jenis ketrampilan selain PHP,  diantaranya membatik, menganyam,  sablon dan pembuatan taman. Didorong jiwa seninya,  Rasa berusaha keras menguasai aneka ketrampilan tersebut. ( Batik Cirebon )

0 comments:

Posting Komentar