Senin, 02 Februari 2015

Batik Cirebon - Usaha Kain Batik Kian Bergairah

Batik Cirebon - Kebijakan Pemkab Purbalingga yang mengharuskan para pegawai negeri sipil mengenakan batik lokal, memberikan dampak positif pada usaha kerajinan batik.
Usaha batik kini makin bergairah, karena permintaan pembuatan seragam batik dari masing-masing instansi negeri maupun swasta meningkat.
”Setelah ada penerapan pemakaian batik lokal dari Selasa sampai Jumat, membuat permintaan batik di tingkat perajin naik,” kata Ketua Paguyuban Perajin Batik Purbalingga, Yoga Prabowo.
Batik Cirebon - Menurutnya, beberapa industri rumahan batik menerima pesanan dari sejumlah instasi pemerintah, desa sampai perusahaan-perusahaan swasta di Kota Perwira.
”Saat ini pesanan sedang banyak. Masing-masing instansi rata-rata memesan sekitar 30 sampai 40 potong kain batik,” katanya.
Batik yang dipesan lebih dominan batik kombinasi. Selain lebih murah daripada batik tulis, yaitu Rp 100.000 per potong, pembuatan batik kombinasi cocok untuk seragam perkantoran.
”Ini peluang baik bagi teman-teman perajin batik. Tinggal bagaimana mereka menangkap peluang ini untuk menjadikan sebuah keuntungan,” terangnya.
Dia menilai, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan memproduksi batik berkualitas guna meningkatkan kepercayaan konsumen.
”Selama ini konsumen lokal tidak banyak, jadi kesempatan ini harus digarap optimal,” kata Yoga.
Regenerasi Perajin
Batik Cirebon - Respons positif pasar lokal terhadap batik Purbalingga menjadi perhatian pengurus paguyuban, untuk terus meningkatkan jumlah perajin dan melakukan regenerasi perajin muda yang inovatif dan kreatif.
Saat ini di Kabupaten Purbalingga terdapat 14 sentra kerajinan batik.
Dari jumlah itu, terdapat sembilan sentra kerajinan batik yang telah aktif, sedangkan lima sentra masih dalam rintisan dan pendampingan dari paguyuban.
”Saat ini terdapat sekitar 380 perajin yang aktif. Jumlah ini harus terus ditingkatkan, guna menciptakan lapangan kerja baru di dunia usaha batik,” ujar Yoga.
Yoga menambahkan, saat ini paguyuban terus melakukan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat di Purbalingga yang memiliki ketertarikan membatik.
”Membatik bukan merupakan pekerjaan instan, tapi harus secara tekun dan berkelanjutan. Karena itu, kami terus berupaya memberikan sharing ilmu membatik kepada warga,” katanya. ( Batik Cirebon )

0 comments:

Posting Komentar