Batik Cirebon
- Kebijakan Pemkab Purbalingga yang mengharuskan para pegawai negeri
sipil mengenakan batik lokal, memberikan dampak positif pada usaha
kerajinan batik.
Usaha
batik kini makin bergairah, karena permintaan pembuatan seragam batik
dari masing-masing instansi negeri maupun swasta meningkat.
”Setelah
ada penerapan pemakaian batik lokal dari Selasa sampai Jumat, membuat
permintaan batik di tingkat perajin naik,” kata Ketua Paguyuban Perajin
Batik Purbalingga, Yoga Prabowo.
Batik Cirebon
- Menurutnya, beberapa industri rumahan batik menerima pesanan dari
sejumlah instasi pemerintah, desa sampai perusahaan-perusahaan swasta di
Kota Perwira.
”Saat ini pesanan sedang banyak. Masing-masing instansi rata-rata memesan sekitar 30 sampai 40 potong kain batik,” katanya.
Batik
yang dipesan lebih dominan batik kombinasi. Selain lebih murah daripada
batik tulis, yaitu Rp 100.000 per potong, pembuatan batik kombinasi
cocok untuk seragam perkantoran.
”Ini
peluang baik bagi teman-teman perajin batik. Tinggal bagaimana mereka
menangkap peluang ini untuk menjadikan sebuah keuntungan,” terangnya.
Dia
menilai, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan
memproduksi batik berkualitas guna meningkatkan kepercayaan konsumen.
”Selama ini konsumen lokal tidak banyak, jadi kesempatan ini harus digarap optimal,” kata Yoga.
Regenerasi Perajin
Batik Cirebon
- Respons positif pasar lokal terhadap batik Purbalingga menjadi
perhatian pengurus paguyuban, untuk terus meningkatkan jumlah perajin
dan melakukan regenerasi perajin muda yang inovatif dan kreatif.
Saat ini di Kabupaten Purbalingga terdapat 14 sentra kerajinan batik.
Dari
jumlah itu, terdapat sembilan sentra kerajinan batik yang telah aktif,
sedangkan lima sentra masih dalam rintisan dan pendampingan dari
paguyuban.
”Saat
ini terdapat sekitar 380 perajin yang aktif. Jumlah ini harus terus
ditingkatkan, guna menciptakan lapangan kerja baru di dunia usaha
batik,” ujar Yoga.
Yoga
menambahkan, saat ini paguyuban terus melakukan pelatihan dan pembinaan
kepada masyarakat di Purbalingga yang memiliki ketertarikan membatik.
”Membatik
bukan merupakan pekerjaan instan, tapi harus secara tekun dan
berkelanjutan. Karena itu, kami terus berupaya memberikan sharing ilmu
membatik kepada warga,” katanya. ( Batik Cirebon )
0 comments:
Posting Komentar