Rabu, 26 November 2014

Batik Cirebon - Museum Batik, Dokumentasi Kekayaan dan Ragam Kain Nusantara

Batik Cirebon

Batik Cirebon - Kain pada dasarnya berfungsi sebagai pelindung tubuh dari cuaca. Selain memenuhi fungsi dasar tersebut, kain juga merupakan sarana identitas dan lambang status sosial-budaya. Hal ini akan tampak nyata tercermin pada kain tradisional dari banyak suku yang ada di Nusantara.
Hampir semua daerah di negeri ini memiliki jenis kain tradisionalnya sendiri yang khas dan bernilai tinggi. Kekayaan produk budaya semacam ini sudah semestinya menjadi kebanggaan yang terus dijaga kelestariannya. Akan tetapi, arus modernitas dan gaya hidup yang serba instan membuat masyarakat lebih memilih produk yang sifatnya praktis.
Sementara, pembuatan kain tradisional kurang dapat memenuhi kriteria tersebut. Kain tradisional biasanya melewati proses yang panjang dan butuh ketelitian serta ketekunan pembuatnya, misalnya kain tenun atau batik. Jika tidak terus dilestarikan, keberadaan atau ketersediaan kain tradisional dapat terancam dan menjadi sejarah yang hanya dapat diingat pernah ada.
Batik Cirebon - Adalah Museum Tekstil yang pendiriannya didasari kesadaran bahwa tekstil modern telah banyak menggeser tekstil tradisional Nusantara. Didirikan pada 1975, Museum Tekstil hadir sebagai wadah untuk mendokumentasikan kekayaan dan ragam kain tradisional Nusantara. Adapun penggagas museum ini adalah Kelompok Pecinta Kain Tradisional Indonesia (Wastraprema), Ir. Safioen, selaku Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian kala itu.
Museum ini adalah satu-satunya Museum Tekstil di Jakarta dan pertama di Indonesia. Letaknya berada tak jauh dari Pasar Tanah Abang, tepatnya di Jalan Aipda K.S Tubun No. 2-4, Jakarta Pusat. Museum ini adalah rumah bagi sekira 1914 buah kain tradisional koleksi museum.
Awalnya, koleksi Museum Tekstil didapat lewat sumbangan dari Wastraprema dan menghimpun sekira 500 koleksi. Penambahan koleksi hingga kini melalui pembelian oleh Dinas Museum dan Sejarah/Dinas Museum dan Pemugaran/Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, serta sumbangan dari masyarakat baik individu maupun kelompok.
Koleksi museum terdiri dari benda-benda yang ada hubungannya dengan dunia pertekstilan Nusantara dari akhir abad ke-18 sampai masa kini. Koleksi benda museum dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu koleksi kain tenun, batik, koleksi kontemporer, koleksi campuran, peralatan pembuatan batik/tenun dan lainnya. Dari koleksi tersebut dapat dilihat dan dipelajari perkembangan motif-motif kain tradisional Nusantara dari masa kemasa.
Di museum ini, Anda juga dapat mengenal peralatan batik dan tenun dari berbagai daerah. Selain menyimpan koleksi tradisional, Museum Tekstil juga menampilkan koleksi tekstil modern karya perancang busana terkemuka saat ini sebagai upaya untuk terus mendukung dan mengembangkan pertekstilan Indonesia.( batik cirebon )

0 comments:

Posting Komentar