Demi mendapatkan kain batik, Zivanna Letisha Siregar rela melakukan apapun. Tak terkecuali berpanasan-panasan di dalam pasar. [caption id="attachment_157" align="alignnone" width="450"] zivanna_letisha_siregar_120[/caption] "Karena aku hobi koleksi batik, aku rela panas-panasan di pasar cuma untuk berburu batik," ujar Puteri Indonesia 2008 itu kepada TRIBUNnews.com saat peluncuran buku "How to Wear Batik" di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (8/2/2013). Pasar Malioboro di Yogyakarta, dan beberapa tempat di Cirebon dan Pekalongan adalah tempat yang Zizi, begitu panggilan akrabnya, sering kunjungi untuk berburu. Biasanya, Zizi berburu batik bersama ibu, saudarinya, dan kerabat ibunya. "Seru juga, kita cari tempat yang biasanya belum banyak orang tahu. Kami tahu tempat itu dari informasi mulut ke mulut," katanya. Hingga saat ini, perempuan kelahiran 16 Februari 1989 itu telah mengoleksi sekitar 20 helai kain batik dari berbagai daerah. "Aku suka batik Cirebon karena motifnya enggak terlalu besar. Kelihatan simpel tapi tetap elegan," tutur perempuan bertubuh tinggi itu. Setidaknya perjuangan Zizi tidak sia-sia. Di acara peluncuran buku karya Reni Kusumawardhani itu, Zizi terpilih sebagai tamu berbatik terbaik. Saat itu, sesuai dengan karakter gayanya, alumnus Universitas Indonesia itu tampil casual chic dalam balutan kain batik. Ia mengenakan kain batik Cirebon sebagai bawahan, yang dipakai seperti sarung, dengan atasan blouse hijau Zara. Zizi melengkapi penampilannya dengan kalung beraksen etnik, clutch hijau dari Bottega Veneta, dan Wedges sandal cokelat dari Ruby.
0 comments:
Posting Komentar