Batik Cirebon
- Sejumlah daerah terus bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) 2015, termasuk Kota Solo. Agar tak terjadi kebingungan maupun bisa
beradaptasi dengan pasar, beberapa potensi produk lokal jadi andalan.
Salah satunya batik.
”Batik
bisa menjadi produk yang berpotensi mendatangkan buyer atau wisatawan.
Batik Solo telah memiliki positioning yang kuat tidak hanya di lingkup
dalam negeri, namun juga di mata dunia internasional,” kata Ketua Umum
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B. Sukamdani usai
Talkshow Kesiapan Pengusaha Solo Raya menghadapi diberlakukannya MEA
2015, di Hotel Sahid Jaya Solo, Kamis (18/12).
Dia
menjelaskan, posisi Kota Bengawan yang kental akan budaya batik semakin
memudahkan penjualan warisan budaya itu ke pasar internasional. Jika
konteks pusat batik berhasil direbut Solo, maka memberikan dampak yang
besar terhadap pasar lokal.
”Tidak
hanya berdampak positif pada penjualan produk secara ritel namun dapat
menjadi skala partai besar. Batik Solo bisa menjadi magnet kuat dalam
mendatangkan buyer maupun wisatawan tingkat lokal, nasional, bahkan
internasional,” tambahnya.
Batik Cirebon
- Meski demikian, posisi Kota Solo sebagai pusat batik belum banyak
diakui masyarakat luas. Sebab, konsumen maupun pasar masih mengenal
pusatnya Kota Batik berada di Kota Pekalongan maupun Yogyakarta. ”Ini
tantangan bagi pengusaha, pemerintah dan stake holder lainnya untuk
mengukuhkan pusat batik hanya di Solo,” jelasnya.
Batik
Cirebon - Untuk itu, perlu strategi mendorong potensi lain yang
dimiliki misal industri manufaktur farmasi, furnitur, industri tekstil
dan produk tekstil, industri ekonomi kreatif seperti batik hingga pusat
pendidikan yang berkualitas.
Dalam
menghadapi MEA, produk khas atau produk asli Indonesia memang sangat
penting sekali untuk di tonjolkan. Hal itu memang untuk menjaga besarnya
gesekan persaingan. Produk batik misalnya, produk batik telah di akui
dunia milik Indonesia. Sehingga batik bisa menjadi andalan komiditas
dalam MEA 2015.
Selain
itu, adanya fasilitas transportasi berupa bandara internasional yang
kapasitasnya dapat menampung pesawat berbadan lebar, supply kamar hotel
yang kini mencapai 3.800 kamar hotel di tahun 2014 dan obyek wisata
budaya bisa menjadi alternatif unggulan. ( batik Cirebon )
0 comments:
Posting Komentar