Batik Cirebon
- Omzet penjualan batik produk perajin di Kabupaten Pekalongan, Jawa
Tengah, selama beberapa pekan terakhir turun sekitar 50 persen, karena
dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ketua
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Kabupaten Pekalongan,
Failasuf, di Pekalongan, Sabtu (6/12), mengatakan, bahwa kondisi
perbatikan kini relatif lengang dan sepi pembeli, sehingga omzet
penjualan batik turun hingga 50 persen.
"Naiknya
harga bahan baku batik dan turunnya daya beli masyarakat terkait
kenaikan harga BBM bersubsidi relatif berpengaruh besar terhadap usaha
perbatikan," katanya.
Batik Cirebon
- Menurut dia, naiknya harga BBM bersubsidi kini juga telah diikuti
dengan kenaikan harga bahan baku batik, seperti kain dan obat batik
hingga 10 persen.
"Kain
sutra semula Rp 100.000 per meter kini naik sekitar Rp 110.000 per
meter. Oleh karena itu, kami harus pandai berupaya bagaimana usaha
kerajinan batik ini bisa tetap bertahan di tengah menurunnya daya beli
masyarakat," katanya.
Beban
usaha perajin batik agar bisa tetap bertahan, kata dia, tidak hanya
karena dihadapkan persoalan adanya kenaikan harga bahan baku kain, obat
batik, dan BBM saja melainkan juga naiknya tarif dasar listrik, pajak,
serta upah pekerja.
"Biaya
operasional batik kian banyak dan membengkak tetapi daya beli
masyarakat menurun. Hal inilah yang harus dihadapi perajin batik
bagaimana agar usahanya tetap bertahan," katanya.
Batik
Cirebon - Menurut di, untuk mengatasi persoalan yang dihadapi pelaku
usaha batik, pemerintah perlu memberikan konpensasi pada dunia
perbatikan agar kestabilan usaha mereka tetap terjaga.
Dampak
kenaikan bbm memang sangat terasa di berbagai sektor, tak terkecuali
dalam sektor pembatikan. Kenaikan bbm juga ikut berdampak pada naiknya
harga bahan-bahan baku batik. Selain itu juga di pengaruhi oleh
menurunnya daya beli masyarakat. Hal itu di pengaruhi oleh kebutuhan
pokok yang juga ikut melonjak. Dengan demikian penurunan omset batik
sangatlah wajar. Namun, pengusaha batik harus berusaha mempertahankan
keberlangsungan usaha batik demi melestarikan warisan budaya nenek
moyang Indonesia.
"Kompensasi
itu bisa berupa subsidi bahan baku. Kami berharap pada pemerintah mampu
mengatasi persoalan yang sedang dihadapi pelaku usaha batik," katanya. (
batik Cirebon )
0 comments:
Posting Komentar