Jumat, 11 April 2014

Batik Indonesia - Ical Kritik Pejabat Lebih Pilih Pakai Jas daripada Batik

ical-kritik-pejabat-lebih-pilih-pakai-jas-daripada-batik-indonesiaBatik Indonesia - Ical kritik pejabat lebih pilih pakai jas daripada batik.Nominator Batik Indonesia untuk UNESCO tahun 2008, Aburizal Bakrie mengungkapkan penyesalannya karena petinggi-petinggi negeri ini yang masih menggunakan jas saat menjamu tamu-tamu negara. Menurutnya, kemajuan industri Batik Indonesia takkan terwujud tanpa dukungan dari berbagai pihak. Termasuk pemerintah dan masyarakat untuk berkomitmen menggunakan Batik Indonesia dalam berbagai aktivitas. "Di Filipina, pejabatnya menjamu tamu dengan menggunakan pakaian Tagalog. Di Indonesia, kita masih menggunakan jas," kata Ical, sapaan akrabnya, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (6/3). Ical menuturkan, saat ini banyak sekali pilihan Batik Indonesia yang bisa digunakan. "Mau printing atau tulis yang penting dipakai," imbuh Bakrie. Tidak hanya pejabat, Ical juga menyayangkan generasi muda yang lebih akrab dengan budaya luar ketimbang budaya sendiri. Salah satu contohnya dalam hal tarian. "Satu aspek itu ada tarian, saya sedih bahwa tarian Indonesia itu sangat sedikit digandrungi oleh anak-anak muda Indonesia. Mereka lebih suka nari yang dari Korea itu, apa namanya? Gangnam Style," ucapnya. Penggunaan Bahasa Indonesia juga tak luput dari kritikannya. Dalam pandangannya, kebanggaan akan penggunaan Bahasa Indonesia berkurang lantaran banyak orang Indonesia memilih menggunakan bahasa asing, termasuk di lingkungan keluarganya. "Cucu saya lebih suka Bahasa Inggris daripada Indonesia. Sehingga saya bicara sama dia, kamu kalau mau ngomong sama saya pakai Bahasa Indonesia," katanya. Pemerintah dan masyarakat wajib memiliki komitmen tinggi untuk mendukung kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan menggunakan busana daerah seperti Batik Indonesia dan tenun dalam jamuan-jamuan resmi maupun tidak resmi, di dalam negeri maupun kegiatan internasional. Dia juga mengajak masyarakat agar semakin akrab dengan busana-busana daerah.

0 comments:

Posting Komentar