Batik Cirebon - Inilah Profil Peraih MURI, Pengusaha Batik Termuda Asal Trusmi .IBNU Riyanto, pemuda asal Trusmi Plered Kabupaten Cirebon, mulai usaha batik pada tahun 2006, sejak ia berusia 17 tahun, dengan memproduksi batik sendiri dan menjualnya secara langsung ke toko-toko batik. Setelah memiliki modal yang cukup, Ibnu, memberanikan diri untuk membuka ritel batik. Di awali membuka toko batik dengan ukuran kecil 4x4 meter yang dibuka di ruang tamu rumahnya, diubah menjadi toko batik tanpa memperkerjakan karyawan sehingga harus ditangani sendiri. Batik Cirebon Toko batik milik Ibnu terus mengalami perkembangan yang berarti tiap tahunnya. Kemudian tahun 2010 pada usia 22 tahun, Ibnu memberanikan diri membuka Pusat Grosir yang diberi nama Batik Trusmi dengan misi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dengan tetap menjaga budaya Indonesia. Saat ini, Batik Trusmi sudah membuka cabang di Kota Surabaya, Jakarta dan Medan. Rencananya akan membangun cabang di Singapura, selain membuka cabang di sejumlah kota seperti Bandung, Makasar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta. Batik Cirebon Di perayaan hari jadi yang kedua inilah Ibnu Riyanto (24 tahun) pendiri sekaligus pemilik Pusat Grosir Batik Trusmi memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pengusaha termuda dengan toko batik terluas. Piagam MURI diserahkan oleh Manajer MURI, Sri Widayati, usai kegiatan Jalan Santai
Maaf kak mau titip info Sejarah Batik Trusmi Kisah Inspirasi Pengusaha Mualaf
BalasHapus