Batik Cirebon
- Tingginya animo masyarakat terhadap batik, menginspirasi sejumlah
pembatik anggota kelompok batik Keraton Kasepuhan, menghidupkan kembali
motif batik kuno asli Cirebon.
Motif batik kuno yang bakal dihidupkan lagi yakni koleksi Keraton Kasepuhan dan kerabatnya.
Menurut
Sultan Sepuh XIV Kasepuhan, sementara ini, inventarisasi yang
dilakukan, belum sampai kepada koleksi batik kuno berusia ratusan tahun,
milik Keraton Kasepuhan.
"Motif
batik kuno, bukan hanya yang disimpan Keraton Kasepuhan tetapi juga
milik kerabat keraton. Namun saat ini, upaya inventarisasi baru sampai
yang dimiliki kerabat keraton," ujar Sultan Sepuh seusai
Batik Cirebon
- kegiatan pelatihan teknis dan kewirausahaan UKM Kelompok Batik
Keraton Kasepuhan yang digelar Pertamina Hulu Energi Offshore North West
Java di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan Rabu (5/11/2014).
Menurut
Arief, sejumlah koleksi kain batik milik Keraton yang sudah berusia
ratusan tahun diantaranya yang pernah dikenakan putri Ong Tien dan baju
panglima dengan motif batik kaligrafi.
Dikatakan
Arief, untuk menghidupkan motif batik kuno, bukan upaya mudah. "Selain
pembatik harus menguasai teknik melukis, membatik dan pewarnaan dengan
warna alam, pembatik juga harus menelusuri nama atau sebutan motifnya,
baik dari sumber primer maupun dari naskah-naskah lama," katanya.
Dikatakan
Arief, upaya menghidupkan motif batik kuno, merupakan bagian dari upaya
pelestarian peninggalan seni budaya asli Cirebon.
Asal usul batik Cirebon, katanya, bersumber dari keraton, yang kemudian menyebar luas ke masyarakat.
Hanya dulu, motif batik harus disesuikan dengan status atau kelas sosial pemakai dan acara atau kegiatannya.
"Prosesi
tertentu juga harus dengan motif tertentu. Misalnya siraman,
pernikahan, 7 bulan kehamilan atau kematian tentu motifnya berbeda
sesuai dengan jenis prosesninya," katanya.
Sulitnya
menghidupkan motif batik kuno diakui salah seorang pembatik, Asih
Kurniasih. "Terutama menelusuri nama motif batiknya, butuh perjuangan
tersendiri karena harus sabar, teliti dan cermat dalam mencari atau
bertanya kepada sesepuh," katanya.
Batik
Cirebon - Saat ini, katanya, kelompok batik Keraton Kasepuhan, sudah
berhasil menginventarisir sejumlah motif batik kuno milik kerabat
keraton.
Dua
motif diantaranya bahkan sudah berhasil dihidupkan lagi. "Saat ini dua
motif itu yakni naga utah dan kliwed, sudah mulai diproduksi," katanya.
Sementara
itu, Community Development and Relations Pertamina Hulu Energi Offshore
North West Java, Sudaryoko menyatakan, pelatihan merupakan bagian dari
pembinaan yang dilakukan PHE ONWJ.
"Pembinaan
dilakukan berkesinambungan, bukan hanya pelatihan saja, namun juga
suntikan motivasi dari para motivator dan pemasaran serta aspek
lainnya," katanya.
Dikatakannya, sejarah sebuah produk budaya juga memiliki nilai tinggi, baik nilai ekonomi maupun bisnisnya.
"Tren
saat ini, nilai sejarah sebuah produk budaya juga memiliki nilai
ekonomi dan bisnis tinggi. Aspek itu yang kami sentuh," katanya.
Semua
bentuk pelatihan, tambahan motivasi dan lainnya dilakukan, dengan
harapan, dalam 5 tahun sampai 10 tahun ke depan, mereka sudah mandiri.
"Selain mandiri, mampu menularkan ilmu yang sama kepada kelompok lainnya," jelasnya. (batik Cirebon)
0 comments:
Posting Komentar