Batik Cirebon
- Kalangan perajin batik sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah, masih mempertahankan harga lama untuk produk mereka
meskipun terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
“Bahan
baku untuk produksi mereka masih menggunakan stok lama sehingga umumnya
masih memasang harga lama untuk produk batik khas kawasan Candi
Borobudur,” kata Sekretaris Peguyuban Batik Kawasan Candi Borobudur
“Mandala” Kabupaten Magelang Adi Winarto seperti dikutip Antara, Jumat (28/11/2014).
Ia
menyebutkan harga produk batik tulis dengan warna alam hingga saat ini
berkisar Rp150.000, kain batik ukuran dua meter Rp200.000-Rp500.000,
baju Rp150.000-Rp250.000, dan syal Rp50.000-Rp150.000.
Batik Cirebon
- Produksi para perajin batik setempat yang tergabung dalam peguyuban
itu, katanya, hingga saat ini dipasarkan, antara lain melalui pameran di
berbagai kota, seperti Jakarta dan Bandung.
Selain
itu, katanya, dipasok ke sejumlah galeri dan hotel di sekitar Candi
Borobudur yang juga warisan peradaban dunia, dibangun sekitar abad ke-8
masa Dinasti Syailendra itu.
“Selain
itu, juga dibeli para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara yang
melakukan kunjungan wisata pedesaan di sekitar Candi Borobudur,” kata
Adi yang juga pegawai di Taman Wisata Candi Borobudur itu.
Ia
mengatakan bahan baku pembuatan batik telah mengalami kenaikan, bahkan
seperti harga pewarna tertentu yang mengandung kimia naik lebih dari 10
persen.
Harga bakan baku lainnya, seperti kain santung dan katun, serta malam juga mengalami kenaikan.
Ia
memperkirakan para perajin batik kawasan Candi Borobudur memulai
pembelian bahan baku untuk kelanjutan produksi mereka pada Januari 2015.
“Stok
yang ada sekarang masih cukup hingga produksi Desember nanti, mulai
Januari diperkirakan melakukan kulakan bahan lagi yang tentunya dengan
harga baru pascakenaikan harga BBM,” katanya.
Ia memperkirakan perajin juga akan melakukan penyesuaian harga produknya mulai Januari 2015. ( batik Cirebon )
0 comments:
Posting Komentar