Batik Cirebon
– Kain batik tulis buatan seniman kain batik trusmi, sebelum abad ke 20
kebanyakan lebih memilik menggunakan pewarna alami dari serat
tumbuh-tumbuhan. Namun, peningkatan permintaan dari konsumen dan
kemajuan teknologi para pelaku industri kain batik kini mulai memilih
menggunakan pewarna sintetis.
Batik Cirebon
- Meskipun pada dasarnya warnanya lebih cepat pudar bila dibandingkan
dengan pewarna sintetis, tetapi sebenarnya kain batik tulis dengan
pewarna alami memiliki keunikan yang jika di bandingkan dengan pewarna
sintertis, dan tentu saja kelas eksklusifitas yang tinggi. Bukan hal
yang aneh, jika jenis kain batik ini memiliki harga jual yang sangat
tinggi dibandingkan dengan kain batik dengan pewarna sintetis. Layaknya
batik trusmi, batik trusmi selalu memiliki motif yang eksklusif.
Jika
sudah begitu, konsumen yang sudah memiliki kain batik dengan pewarna
alami pasti khawatir jika warna alaminya pudar. Namun ada sedikit tips
agar warna kain batik tetap terlihat alami. Di sarankan, sebaiknya kain
batik di simpan bersamaan dengan kapir barus. Sebab, kandungan kapur
barus bisa mempengaruhi warna dan juga keawetan serat kain.
Kapur
barus memang bisa membuat warna alami pada kain kain batik tergerus.
Serat kain kain batik juga bisa menjadi rapuh sehingga mudah sobek.
Ada
cara lain untuk menjaga keawetan kain batik, dan tentu saja kain batik
tetap wangi di lemari. Sebagai pengganti kapur barus, bisa menggunakan
rempah-rempah. Contohnya merica putih, akar wangi daun kecubung yang di
keringkan. Caranya, dengan membungkus rempah-rempah tersebut menggunakan
tisu, kemudian diletakan di dalam lemari tempat menyimpan kain batik.
Saat
proses pencucian, tambah dia, penggunaan mesin cuci juga tidak
dianjurkan. Sebaiknya gunakan sikat dengan tekstur yang halus dan
digosok secara perlahan. (batik cirebon)
0 comments:
Posting Komentar