Batik Indonesia - Tren warna alam yang mewarnai batik Kudus tampaknya tahun ini kembali tren lagi setelah sebelumnya sempat tenggelam, sebagai parameternya permintaan pangsa pasar batik dengan warna unik tersebut juga mulai meningkat padahal produksinya sudah terbatas.
Pelopor batik Kudus, Yuli Astuti saat ditemui kemarin menjelaskan, permintaan batik warna alam memang saat ini mulai meningkat kembali, faktornya adalah adanya persaingan tren dan desain fesyen yang saat ini juga mengalami perkembangan yang cukup pesat.
"Biasanya batik indonesia warna alam ini dijadikan sebagai kombinasi dalam berbusana, otomatis hal ini memicu terjadinya peningkatan permintaan," katanya.
Tidak hanya itu saja perajin juga ditntut untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas batik agar tidak monoton."Ini merupakan tantangan tersendiri dan harus direalisasikan oleh para perajin untuk menghadapi persaingan," terangnya yang juga anggota Kadin Kudus itu.
Mengenai soal pangsa pasar ia menjelaskan tentunya sudah menyebar ke sejumlah wilayah baik mulai lokal Kudus sampai dengan Jakarta. "Ini dikarenakan konsumen sudah banyak mengenal batik Kudus dengan warna alam," jelasnya.
Terkait soal segmennya, ia menjelaskan sebenarnya bisa masuk ke semua kalangan hanya saja saat ini yang mendominasi masih segmen menengah atas. "Ini dikarenakan bahan dan prosesnya cukup rumit dan harus dilakukan berulang kali, utamanya soal pewarnaan," terangnya.
Mengenai pengadaan bahan baku batik indonesia, Yuli menjelaskan hal itu bisa diperoleh di Kudus ataupun kota lainnya yang relatif dekat. Hanya saja persoalannya adalah bagaimana cara memrosesnya. "Hal tersebut memang membutuhkan waktu serta kecermatan agar hasilnya bisa maksimal, sehingga nilai jualnya tinggi," tandasnya.
0 comments:
Posting Komentar